Senin, 04 Oktober 2010

(Julita Mamangkey) E-bisnis

E-bisnis (dalam bahasa inggris electronic business) menurut wikipedia dikatakan merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis atau semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah ini sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM. Pendapat lain mendefinisikan e-bisnis sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi.
Informasi di seluruh dunia saat ini dengan gampang dapat diakses melalui internet dan up to date setiap waktu. Menyebabkan komunikasi dan informasi yang dijangkau sangat luas sehingga seakan tanpa batas. Semua orang bisa saja menjadi pemberi informasi. Hanya saja ada informasi yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan tetapi adapula informasi yang tidak benar sehingga tidak mampu dipertanggungjawabkan.
  Perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi membawa dampak besar hingga terjadi sebuah revolusi di dunia perdangan dan industri. Kalau dulunya kegiatan bisnis biasa dilakukan face-to-face tetapi saat ini transaksi dapat dilakukan oleh siapa saja dengan fleksibel karena dilakukan menggunakan komputer, internet, dll yang sebenarnya proses bisnis ini lebih efisien dan efekif. Inilah e-bisnis yang banyak dilirik oleh perusahaan. E-bisnis dipandang sebuah penerapan usaha untuk memasarkan produk pada target yang lebih luas dengan jangkauan yang tentu saja meluas.
E-bisnis dikatakan identik dengan life style, sehingga pada perkembangannya masa kini menjadi bisnis yang trend dan banyak dilirik pelaku bisnis dan para pencari kerja. Kecenderungan saat ini mungkin semakin lama semakin sulit mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau professional di bidangnya. Sehingga beberapa orang khususnya ahli-ahli IT mulai melihat e-bisnis sebagai lahan untuk menciptakan pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan dan mungkin berdasarkan pengalaman mulai membangun sebuah bisnis menggunakan medium elektronik. Selanjutnya membangun relationship hingga berpartner untuk memperluas jaringan pemasarannya.
Menurut wikipedia, e-bisnis memiliki kaitan menyeluruh dengan proses bisnis yang di dalamnya termasuk value chain yaitu pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplay (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerjasama dengan mitra bisnis. Sehingga e-bisnis memungkinkan untuk pertukaran data diantara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, internet, intranet, extranet atau kombinasi diantaranya.
Menurut Ravi kalakota, dalam bukunya m-business : The Race to Mobility, terjadi revolusi struktural di bidang ekonomi. Sekitar tahun 90-an, terjadi 3 perubahan besar dalam waktu yang relatif singkat, yaitu : e-commerce, e-business, dan m-business. Hal ini terjadi karena beberapa hal seperti :
·         kemajuan software
·         Modal yang banyak sekalipun menghadapi masalah ekonomi
·         Minat besar dari konsumen
·         Tuntutan yang semakin banyak akan bisnis secara real time
Agar kegiatan e-bisnis dapat berhasil, sebuah perusahaan memerlukan sistem informasi untuk mendukung berbagai kebutuhan informasi. Sebab bagaimanapun dengan menggunakan sistem informasi untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis telah menjadi salah satu daya dorong utama penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis.
Selanjutnya proses bisnis yang terjadi yaitu produsen – konsumen – distributor – advokator – agrigator. Rantai pemasaran seperti ini menggambarkan hubungan bisnis produsen sebagai penghasil produk ditawarkan kepada konsumen.
Tidak dapat dipungkiri bahwa para pelaku bisnis harus berusaha menjaga kualitas dari barang yang dipasarkan dan kepercayaan dari konsumennya. Sehingga alami bila ditemukan persaingan di kalangan pebisnis. Tentu saja harus dipandang secara positif karena dunia bisnis dari dulu identik dengan persaingan. Persaingan membawa kita untuk berusaha menciptakan terobosan-terobosan baru, sehingga dapat dikatakan membawa perkembangan positif terhadap teknologi informasi yang mengalami peningkatan yang relative cepat hingga sekarang ini.
Merupakan bagian yang penting dari proses bisnis yaitu  kepercayaan. Menjalankan sebuah bisnis dikatakan memerlukan kepercayaan (trust). Sepertinya harus ada keseimbangan (take and give) dari produsen kepada konsumen dan rantai di bawahnya sehingga terjadi simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) dalam sebuah proses e-bisnis. Sebuah kepercayaan tidak dibangun dengan mudah. Ada pepatah mengatakan lebih mudah untuk sukses mencapai tingkat teratas daripada menjaganya. Sebab itu diperlukan kejelian dari pasar yakni produsen untuk melihat apa kemauan dari konsumen sebagai user (pengguna), tentu saja menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
Ketika konsumen telah menaruh kepercayaan penuh terhadap suatu perusahaan dengan produk yang dihasilkan maka secara otomatis konsumen tersebut akan tergantung pada setiap produk keluaran perusahaan tersebut. Sebagai contoh para user (konsumen) pengguna Microsoft. Mereka yang telah lama dan akrab dengan software ini akan terus mempercayakan pilihan komputer mereka menggunakan Microsoft. Tanpa disadari mereka sudah tergantung menggunakan Microsoft.
Mengapa saat ini e-bisnis menjadi bisnis masa kini dan akan datang? Menurut saya inilah revolusi. Setiap orang tertantang untuk mencoba resiko dan tidak hanya stag pada satu rutinitas saja. Terlebih zaman sekarang lebih sulit mencari pekerjaan sehingga setiap orang harus mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Pada dasarnya manusia tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Beberapa orang mampu mengeksplor dirinya untuk mencoba suatu bisnis online misalnya diluar dari rutinitas pekerjaan yang ditekuninya setiap hari.
Perusahaan ditantang untuk mampu berinovasi. Menjalankan e-bisnis membutuhkan relasi bahkan sampai berpartner dengan perusahaan lain. Ada kerjasama yang saling menguntungkan yang dibangun untuk menghasilkan keluaran yang baik. Ketika sebuah perusahaan membangun e-bisnis harus memiliki kemauan dan kemampuan. Kemauan artinya ada komitmen dari perusahaan untuk menjalankan bisnis. Sedang kemampuan artinya perusahaan tersebut memiliki Sumber Daya yang memadai,.terutama Sumber Daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan yang berkaitan dengan bisnis yang dijalankan.
Jadi sebenarnya kegiatan e-bisnis memerlukan kerjasama, bisa antar perusahaan sebagai partner bisnis. Konsep e-bisnis dijalankan dengan fleksibel karena waktu dapat diatur sendiri bila bisnis ini dijalankan mandiri (perorangan) dan tujuannya untuk menjangkau area pemasaran yang luas menggunakan layanan internet salah satunya. Menurut saya menjalankan bisnis ini membutuhkan pemikiran yang maju dengan didukung kemauan dan kemampuan serta kepercayaan (trust) demi meningkatkan kualitas perusahaan terhadap produk yang dihasilkan. Bagi saya penting sekali menjaga kepercayaan konsumen sebagai pengguna. Perusahaan membuthkan kepercayaan dari konsumennya.








SUMBER

2 komentar:

  1. Julita,..saya kutip yang anda tulis, ...E-bisnis dikatakan identik dengan life style, sehingga pada perkembangannya masa kini menjadi bisnis yang trend dan banyak dilirik pelaku bisnis dan para pencari kerja. Kecenderungan saat ini mungkin semakin lama semakin sulit mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau professional di bidangnya. Sehingga beberapa orang khususnya ahli-ahli IT mulai melihat e-bisnis sebagai lahan untuk menciptakan pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan dan mungkin berdasarkan pengalaman mulai membangun sebuah bisnis menggunakan medium elektronik.

    Bolehkah diberi penjelasan tambahan sehubungan kutipan diatas. Saya tertarisk dengan ungkapan e-Bisnis dekat dengan istilah Digital Life STyle, tolonglah beri penjelasan.
    Kalimat dalam kutipan ...mungkin saat ini semakin sulit mencari pekerjaan, apakah di internet sulit dapat pekerjaan? Kaum Humanis mengatakan bahwa persoalan SDM bukan soal bagaimana mencari pekerjaan tetapi bagaimana menciptakan pekerjaan. Tolonglah dikomentari.

    BalasHapus
  2. Terima kasih sebelumnya mner..
    Menjawab pertanyaan yang pertama diatas sesuai dengan artikel yang telah saya tulis. Tren berbisnis elektronik lewat medium internet semakin lama semakin berkembang. Walau sebenarnya di Indonesia sendiri trend ini belum sepenuhnya menjamah seluruh wilayah yang ada. Mungkin beberapa kota besar di Indonesia saja seperti ibukota Jakarta. Barang-barang digital jadi seperti kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Namun di luar negeri seperti negara-negara maju e-bisnis menjadi lifestye. Alat-alat digital bagi mereka menjadi suatu kebutuhan. Sehingga tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang maju akibatnya kebutuhan pun semakin bertambah pula. Jam kerja tinggi menyebabkan tingkat kesibukan yang juga semakin tinggi. Tidak jarang banyak orang saat ini mulai berpikir bagaimana caranya untuk berbelanja apa saja dengan lebih simpel dan tanpa memakan waktu yang lama sehingga efisien. Bagaimanapun juga perkembangan yang ada saat ini telah mengarah atau mungkin sudah memasuki era digitalisasi. Internet menjadi sebuah kebutuhan karena dianggap mampu menyediakan informasi yang kita butuhkan kapanpun. Ini yang mungkin bagi saya mendorong pelaku bisnis untuk mulai memasarkan produknya lewat bisnis elektronik ini. Bila dilihat tentu pemasaran bisnis seperti ini menjangkau konsumen yang luas.







    Selanjutnya mengenai pertanyaan yang kedua “apakah di internet sulit mencari pekerjaan”!
    Sebenarnya yang saya maksud ”semakin sulit mencari pekerjaan bukan lewat internet, melainkan mencari pekerjaan secara langsung. Menulis lamaran pekerjaan, melampirkan ijazah, CV ataupun persyaratan lain yang diminta suatu perusahaan sebagai syarat agar dapat diterima pada sebuah perusahaan misalnya menjadi contoh nyata bahwa tidak mudah mencari pekerjaan. Mencari pekerjaan yang benefit dengan gaji yang mencukupi menjadi impian setiap orang. Namun kenyataannya tidaklah mudah. Sehingga mungkin bagi saya hal ini yang mendorong orang untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Seperti pendapat yang mner kemukakan pada tulisan saya, ”kaum humanis mengatakan bahwa persoalan SDM bukan soal bagaimana mencari pekerjaan tetapi bagaimana menciptakan pekerjaan”. Ini menarik buat saya, manusia punya sifat cenderung akan berusaha bila ditantang atau tertantang. Sifat inilah yang akan muncul ketika melihat keadaan nyata sewaktu mencari pekerjaan. Yang terjadi selanjutnya mereka termotivasi untuk bagaimana mulai membangun suatu bisnis dengan memanfaatkan medium elektronik untuk pemasarannya dengan menggunakan sarana internet. Seperti yang mner komentari bukan soal bagaimana mencari kerja tapi bagaimana menciptakan pekerjaan. Mungkin bagi saya motivasi itulah yang bagi sebagian orang menjadi tantangan dalam dunia kerja.

    terima kasih..

    BalasHapus