Senin, 15 November 2010

(Stefen Ch Wongkar)Grafika dan Animasi Modern

Grafika komputer (Computer graphics) adalah bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafika komputer adalah grafika komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D, pemrosesan citra (image processing), dan pengenalan pola (pattern recognition). Grafika komputer sering dikenal juga dengan istilah visualisasi data. Contoh rekayasa grafika komputer yang meliputi animasi dapat di lihat dalam film Upin - Ipin.



Bagian dari grafika komputer meliputi:

Geometri: mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang
Animasi: mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan
Rendering: mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya
Citra (Imaging): mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar.

Geometri (dari bahasa Yunani γεωμετρία; geo = bumi, metria = pengukuran) secara harafiah berarti pengukuran tentang bumi, adalah cabang dari matematika yang mempelajari hubungan di dalam ruang. Dari pengalaman, atau mungkin secara intuitif, orang dapat mengetahui ruang dari ciri dasarnya, yang diistilahkan sebagai aksioma dalam geometri. Catatan paling awal mengenai geometri dapat ditelusuri hingga ke jaman Mesir kuno, peradaban Lembah Sungai Indus dan Babilonia. Peradaban-peradaban ini diketahui memiliki keahlian dalam drainase rawa, irigasi, pengendalian banjir dan pendirian bangunan-bagunan besar. Kebanyakan geometri Mesir kuno dan Babilonia terbatas hanya pada perhitungan panjang segmen-segmen garis, luas, dan volume.

Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi. Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi music

Rendering dapat diartikan Pembentukan gambar yang mengadung model geometris, menggunakan warna dan bayang-bayang untuk memberikan tampilan yang realistis.

Citra atau gambar atau bayangan atau imaji (dari Bahasa Inggris image, dan Bahasa Latin imago) adalah benda yang dihasilkan atas upaya manusia dalam
mereproduksi kemiripan dari suatu obyek—biasanya obyek-obyek fisik/nyata.


PROSES PEMBUATAN ANIMASI ATAU 3 DIMENSI

Animasi adalah sebuah kreasi dari khayalan irama melalui penggabungan rangkaian gambar – gambar yang dibikin sedemikian rupa agar menarik dan seolah – olah menjadi nyata. Gambar yang tidak bergerak dibuat seperti seolah olah gambar tersebut bergerak sesuai engaturannya.
Pada awal terbentuknya teknik suatu animasi, animasi dikenal dengan nama animasi 2D (2 dimensi). Namun seiring perkembangan jaman animasi juga berkembang menjadi animasi 3D (3 dimensi). Pada animasi 2D gambar yang dibuat tidak memperhatikan volume dari objeknya.

Namun pada 3D volume sangat diperhatikan karena sangat mempengaruhi. Sehingga pada animasi 3D hasilnya kelihatan seperti nyata dan lebih hidup. Animasi 3D sebenarnya sudah dikenal sejak perkembangan animasi 2D. Animasi ini adalah teknik animasi siluet seperti boneka yang menggunakan teknik stop motion yaitu teknik suatu pergerakan tanpa terlihat campurtangan manusia. Namun pada industry perfilman, industry ataupun teknologi mengubah teknik 3D menjadi teknik CGI (Computer Generated Imagery). Pada film dan 3d yang digabungkan akan menjadi sebuah film animasi.

Teknik pembuatan film 3D dapat kita ambil dari movie bertitle Finding Nemo sebagai pemenang oscar film animasi terbaik yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios/Walt Disney Pictures, 2003. Film yang termasuk genre music action dan adventure yang menceritakan kehidupan ikan di laut ini cukup menarik pembuatan grafis dan 3Dnya.


BEBERAPA JENIS TEKNIK FILM ANIMASI

Berdasarkan materi atau bahan dasar obyek animasi yang dipakai, secara umum jenis teknik film animasi digolongkan dua bagian besar yaitu :

1. Film animasi Dwi-matra (Flat Animation)

Jenis film animasi ini seluruhnya menggunakan bahan papar yang dapat digambar di atas permukaannya. Disebut juga jenis film animasi gambar sebab hampir semua obyek animasinya melalui runtun kerja gambar. Semua runtun kerja jenis film animasi ini dikerjakan di atas bidang datar atau papar. Beberapa jenis film animasi dwi-matra :

a. Film Animasi ‘sel’(Cel Technique)
Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi kartun (cartoon animation). Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang.

b. Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)
Jenis film animasi ini termasuk penggunaan teknik yang sederhana dan mudah. Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat dan diletakkan pada sebuah budang datar sebagai latar belakangnya. Pemotretan dilakukan dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai dengan tuntutan cerita.

c. Film animasi bayangan (Silhoutte Animation)
Seperti halnya pertunjukkan wayang kulit, jenis film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi berupa bayangan dengan latar belakang terang, karena pencahayaannya berada dibelakang layar.

d. Film animasi Kolase (Collage Animation)
Yang selalu berhubungan dengan jenis film animasi ini adalah sebuah teknik yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakkan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Teknik ini cukup sederhana dan mudah dengan beberapa bahan yang bisa dipakai.

e. Penggambara Langsung Pada Film
Tidak seperti film animasi lainnya, jenis film animasi ini menggunakan teknik,penggambaran obyek animasi dibuat langsung pada pita seluloid baik positif atau negatif,tanpa melalui runtun pemotretan kamera “stop frame”, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan.


2. Film animasi Tri-matra (Object Animation)

Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya, obyek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra. Denagn memperhitungkan, karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang. Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, termasuk dalam jenis film animasi ini adalah :

a. Film Animasi Boneka (Puppet Animation)
Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film ini adalah boneka dan figure lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang menpunyai sifat lentuk (plastic) dan mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan bingka per bingkai.

b. Film Animasi Model
Obyek animasi tri-matra dalam jenis film ini berupa macam-macam bentuk animasi yang bukan boneka dan sejenisnya, seperti bentuk-bentuk abstrak.

c. Pixilasi (Pixilation)
Jenis film animasi tri-matra yang memakai figure manusia sebagai obyek animasi. Pixilasi adalah suatu teknik pemotretan dimana manusia berbuat atau melakukan sesuatu adegan seperti boneka, sama halnya yang dilakukan dalam film animasi pada umumnya.
Proses pambuatan 3D atau animasi juga menggabungkan object nyata dan tidak nyata. Contohnya pada Finding Nemo, ikan – ikan kartun yang digabungan dengan mengambil background alam laut kelihatan nyata karena dilakukan suatu teknik rendering dan behavior. Objek menjadi bergerak tersebut adalah gambar – gambar yang dibuat dalam jumlah yang banyak sekali dimasukkan kedalam frame – frame dan digabungkan dalam scene yang mana memerlukan waktu yang cukup lama. Semakain banyak frame gambar atau semakin rapat pengaturannya akan semakin halus perpindahan ke frame – frame berikutnya sehingga kelihatan lebih rapi.

Dilihat dari segi Grafika Komputer jelas sekali perannya dalam hal pembuatan animasi maupun 3D. Sisi visualisasi yang digunakan dalam pemrosesan, strategi peng-efek-an dan teknik pencahayaan yang dipakai sehingga penggabungan objek nyata (realism) maupun non realism dapat disatukan menjadi sebuah film maupun 3D yang seolah- olah adalah suatu kenyataan.


Referensi : http://cyberherly.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar