Bisnis Pengetahuan.
Kalau ditinjau secara dalam tentang bisnis pengetahuan itu bisa di lihat dari dua kata yang telah tergabung bisnis dan pengetahuan yang kita tahu bahwa bisnis itu “merupakan suatu aktivitas yang dapat menghasilkan uang “sedangkan pengetahuan “merupakan suatu pengalaman yang di alami”. Sebelum saya lebih melanjutkan pembahasan tentang bisnis pengetahuan lebih baik kita membaca tentang suatu cerita yang bisa menjadi motivasi kita bahwa pengetahuan dan bisnis itu sangatlah penting.
“Pada suatu hari ada seorang pertapa tua yang turun dari gunung dan pergi ke toko peralatan di kota kecil di kaki gunung. "Saya ingin meninggalkan gua pertapaan saya, dan membangun rumah kayu untuk tempat tinggal saya" kata sang petapa kepada pelayan toko. "Saya butuh alat pemotong kayu terbaik di kota ini. Berapapun harganya akan saya bayar" Sambung sang pertapa mantap.
Segera pelayan toko pergi ke gudang, dan kembali dengan membawa alat pemotong kayu. "Ini adalah pemotong kayu terbaik yang kami miliki. Dengan alat potong ini, Bapak akan memotong kayu seperti mengiris mentega. Dibanding gergaji kayu biasa, alat ini mampu menebang lebih banyak pohon. Bila menggunakan gergaji biasa butuh waktu 1 bulan, maka dengan alat ini cuma butuh waktu satu hari saja ! "Bila tidak sesuai dengan yang saya promosikan, Bapak bisa kembalikan alat ini, dan saya akan kembalikan uang Bapak 100 %" promosi sang pelayan toko.
Satu bulan kemudian, pak tua itu datang ke toko, dengan tangan yang penuh luka goresan, penuh bekas luka memar, dan wajah penuh penderitaan. " Alat potong apa ini ! Seru sang petapa. " Untuk menebang satu batang pohon saja, butuh waktu berhari-hari.Saya ingin uang saya kembali! Bentak Pak Tua sambil melemparkan alat potong kayu ke meja toko. " Oke Pak, saya akan kembalikan uang Bapak. Tapi, ijinkan saya memeriksa alat potong ini terlebih dulu" jawab pelayan toko sambil meraih alat potong dihadapannya. Setelah mengamati beberapa saat, kemudian pelayan toko ini menarik tali dia mesin yang menempel pada alat potong ini. Saat itu juga langsung terdengar suara mesin menderu "brrruuuummm...." Pada saat yang sama, Pak tua dihadapannya sangat kaget sampai terlempar dari kursinya dan jatuh terduduk..."Su..su..su - ara apakah itu ?" Katanya terbata-bata.
Bisa Anda bayangkan, bagaimana "sengsaranya" pak tua dalam menebang pohon, menggunakan gergaji mesin yang tidak dinyalakan !!
Sebenarnya, sang pertapa tua itu memiliki alat yang sangat efektif dalam membantunya menebang pohon dan membangun rumah kayu. Sayangnya, dia tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakannya”.
Banyak diantara kita yang memiliki situasi seperti sang pertapa diatas. Dari cerita tersebut bahwa kita bisa mengambil kesimpulan bisnis dan pengetahuan tidak bisa lepas satu sama lainnya. Kita kembali dengan bisnis pengetahuan. Kita tau bahwa pada zaman sekarang ini banyak sekali teknologi yang bermunculan itu di karenakan bahwa pengetahuan yang sekarang ini begitu maju di bandingkan yang dulu. Dengan Bisnis sering memunculkan penemuan-penemuan baru dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Sehingga alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia semakin lengkap.
Ketika belum ada suatu penemuan produk baru, pengetahuan manusia terbatas dan statis. Dengan keluarnya produk yang baru, maka akan menambah wacana kehidupan sehingga pengetahuan pun bertambah. Sekolah-sekolah dan institusi pengetahuan formal pun ikut berkembang mengikuti munculnya pengetahuan baru yang diakibatkan oleh produk baru tersebut.
Para pembisnis yang telah mewujudkan imajinasinya dan berhasil memformulasikannya dalam suatu produk akan segera memberitahukan penemuannya kepada masyarakat. Pemberitahuan tersebut tersebar melalui media jual-beli. Masyarakat yang membutuhkan akan membeli produk baru tersebut. Ketika banyak masyarakat yang menggunakannya bahkan sistem kehidupan sudah tidak dapat lagi dilepaskan dari produk baru tersebut, maka setiap pengetahuan dan cara penggunaan produk tersebut akan terus dipelajari dan disebarkan. Dahulu sistem pendidikan formal sangat terbatas dalam memperkenalkan pengetahuan komputer kepada murid-muridnya.
Pendidikan formal tidak lagi terbatas mengajarkan program aplikasi komputer, tetapi mereka semakin banyak menyediakan paket pendidikan komputer. Bahkan pengajaran komputer yang dulu banyak diajarkan, kini tidak ada lagi.
Pendidikan formal, terutama yang disediakan oleh lembaga pendidikan berjenjang, mereka telah mengalami perkembangan yang cepat atas masuknya pengetahuan komputer yang baru. Sistem kurikulumnya semakin lengkap dan aplikatif (cocok dengan kebutuhan kekinian).
Begitu pula dengan sistem pengajaran yang ada. Dahulu jumlah lembaga pendidikan kejuruan komputer tidak sebanyak seperti sekarang ini, tetapi setelah dunia bisnis menyebarkan atau menjual program-program , maka lembaga-lembaga kejuruan tersebut banyak bermunculan dan bahkan menjamur.
Disini kita bisa melihat pendidikan pun bisa memjadi peluang bisnis yang sangat maju. Dengan bermodal pengetahuan dan keberanian bisnis pun bisa terjadi. Tetapi didalam berbisnis kita juga harus pandai dalam berkomunikasi, disini saya sedikit menyingung tentang komunikasi dikarenakan komunikasi sangatlah penting karena Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh penerima pesan. Dalam kompetisi bisnis atau pekerjaan yang semakin ketat dewasa ini, komunikasi yang efektif menjadi sebuah keharusan.
Adapun informasi-informasi yang mengatakan bahwa terciptanya bisnis itu dikarenakan oleh suatu permain bukan terciptanya dari suantu pengetahuan. Dilihat dari peristiwa Bill Gates sejak masih berusia 13 tahun sudah bermain-main dengan perangkat lunak komputer, dan dengan itu ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Donald Trump juga sejak kecil selalu bermain-main ke kantor ayahnya, Fred Trump. Dia suka sekali melihat-lihat maket gedung dan pencakar langit, sebelum tertarik dengan bidang bisnis sang ayah, yaitu properti. Dan jadilah Donald Trump seorang Raja Properti. Tetapi menurut saya permainan dan pengetahuan tidaklah jauh dari bisnis, Karena keduanya sama. Karena sesungguhnya pada saat kita belajar suatu tanpa kita sadari itu sudah menjadi suatu permainan yang menjadi kesenangan dalam tanda kutip bisnis positif.
Didalam bisnis pengetahuan pasti bersangkutan dengan bisnis energy, bisnis sinyal dan bisnis informasi. Disini saya akan mengangkat semua yang bersangkutan dengan bisnis pengetahuan.
Bisnis Energi
• Pendahuluan
Upaya Pemerintah Indonesia untuk me-restrukturisasi sektor ke-tenagalistrikan Indonesia menuju sektor yang kompetitif telah berjalan lebih dari dua tahun. Pembentukan sektor ketenagalistrikan kompetitif yang umumnya ditandai dengan adanya pasar listrik kompetitif memerlukan dilaksanakannya serangkaian kegiatan yang tidak sederhana. Kegiatan ini antara lain meliputi penataan peraturan-perundangan yang mendukung, Badan Pengatur yang kredibel, struktur dan aturan pelaksanaan pasar listrik, serta mekanisme pentarifan yang sesuai untuk bidang usaha yang masih secara natural bersifat monopoli.
Di samping itu agar implementasi pasar listrik dapat berjalan efektif diperlukan prasyarat terhadap kondisi sistem yang ada, seperti sistem harus dalam keadaan over-supply, kendala transmisi yang minimal, keseimbangan posisi pelaku pasar, dan telah dilengkapi oleh sistem pengukuran (metering system) dan sistem yang mengelola pasar listrik (disebut dengan Market Operation System, MOS (Fungsi MOS umumnya meliputi pengelolaan penawaran pelaku pasar, penentuan harga/scheduling, setelmen dan penagihan. MOS berinteraksi dengan sistem metering dan SCADA/EMS, serta memerlukan perangkat IT seperti komputer, software aplikasi dan sistem komunikasi). yang sesuai dengan Market Rules yang berlaku. Makalah ini akan menguraikan secara ringkas berbagai upaya restrukturisasi yang telah dilakukan Pemerintah dalam dua tahun terakhir, kemajuan yang telah dicapai, konsep pasar listrik yang akan diimplementasikan, dan beberapa kendala yang sedang dan akan dihadapi dalam implementasi restrukturisasi pasar listrik. Suatu kerangka implementasi restrukturisasi yang dianggap perlu diambil Pemerintah akan diusulkan pada bagian akhir. Fokus makalah hanya pada implementasi pasar listrik kompetitif di sistem Jawa-Bali, mengingat sebagaimana disebutkan dalam Kebijakan Restrukturisasi Pemerintah sistem ini dianggap lebih mature di-bandingkan dengan sistem ketenagalistrikan wilayah lainnya dan merupakan sistem pertama di Indonesia yang akan menerapkan pasar listrik kompetitif. Gambaran umum sistem Jawa Bali dapat dilihat pada lampiran.
• Kemajuan Upaya Restrukturisas
Sejak diluncurkannya Kebijakan Restrukturisasi Sektor Ketenagalistrikan Indonesia oleh Menteri Pertambangan dan Energi pada Agustus 1998 (Policy Paper), berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan sistem tenaga listrik yang sesuai dengan gambaran pada dokumen tersebut, yaitu sistem yang efisien, kompetitif, transparan, melindungi ke-pentingan konsumen, serta mampu men-jamin kelangsungan tersedianya tenaga listrik dengan mutu dan harga yang layak.
Penciptaan sistem seperti dimaksud di atas didukung pula oleh institusi internasional seperti World Bank, Asian Development Bank dan USAID. Bantuan ada yang berupa grants dan juga berupa pinjaman yang diiringi dengan Technical Assistance untuk studi-studi yang diperlukan.
• Upaya Pemerintah
Beberapa upaya yang telah dilakukan Pemerintah dalam kerangka restrukturisasi adalah: pembuatan RUU Ketenagalistrikan pengganti UU No. 15/1985, persiapan pembentukan Badan Pengatur, studi tentang Grid Code, Distribution Code, Competitive Tendering Code, Tariff Code dan Market Rules Sistem Jawa Bali. Saat ini juga sedang disiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah untuk memungkinkan pelaksanaan pasar Single Buyer dan yang akan mendefinisikan wilayah kompetitif dan non-kompetitif. Berbagai seminar yang dimaksudkan untuk memberikan penyamaan persepsi tentang konsep restrukturisasi kepada masyarakat juga telah dilaksanakan. Saat ini DPR telah mulai membahas RUU Ketenagalistrikan yang telah disampaikan oleh Pemerintah. Sisi bahan bakar primer, yang terkait erat dengan sektor listrik, juga di-deregulasi melalui Undang Undang Migas yang baru.
• Upaya PLN
PLN selaku pelaku terbesar di sektor ketenagalistrikan Indonesia merupakan pihak yang paling terpengaruh dengan adanya kebijakan restrukturisasi Pemerintah. Untuk mengantisipasi tekanan yang akan muncul dengan adanya sistem yang lebih kompetitif maka PLN telah melakukan berbagai upaya, seperti: perombakan organisasi yang tadinya bersifat sentralistik menjadi entitas-entitas bisnis yang lebih mandiri dan memiliki sasaran usaha yang lebih fokus, pemisahan bidang usaha yang bersifat kompetitif dan monopoli, renegosiasi kontrak listrik swasta, pelaksanaan bidding energi internal antar anak perusahaan pembangkit milik PLN, pengembangan kontrak-kontrak pembelian tenaga listrik dengan anak perusahaan pembangkit, kontrak jasa transmisi dan distribusi, serta pengembangan SDMnya.
• Pengembangan Perangkat Pasar Listrik
Pengembangan berbagai perangkat untuk implementasi pasar listrik dapat dikatakan masih dalam tahap awal. PLN telah mulai mengembangkan sistem metering yang menggunakan meter elektronik di Sistem Jawa-Bali. Namun saat ini instalasi yang lengkap hanya terdapat pada sisi interkoneksi dengan Pembangkit, belum dikembangkan untuk interkoneksi dengan Distribusi. Sistem yang seyogyanya tertata dengan kemampuan automatic meter reading saat ini masih dalam tahap penyempurnaan. Untuk dapat melaksanakan proses bidding yang merupakan ciri dalam implementasi pasar listrik diperlukan sistem komunikasi untuk penyampaian penawaran dan informasi oleh pelaku pasar. Dan tentu saja diperlukan suatu perangkat optimasi (market clearing engine) yang reliable dan mengakomodasi logika optimasi yang sesuai dengan aturan pasar listrik yang berlaku. Sistem komunikasi yang terdedikasi untuk pelaksanaan pasar listrik dan perangkat optimasi yang mendukung saat ini belum mulai dikaji. Sistem komunikasi yang digunakan saat ini hanya terbatas pada kebutuhan operasi sistem, sedangkan perangkat optimasi yang dipilih saat ini masih merupakan hak prerogatif PLN, khususnya PLN P3B.Suatu sistem pemantauan kinerja operasional pembangkit atau sistem pencatatan komunikasi operasi real time masih perlu disiapkan sebagai salah satu sumber informasi bagi perhitungan kewajiban finansial dan penyelesaian perselisihan transaksi antar pelaku pasar. Di samping itu, suatu sistem setelmen yang menghitung dan mencatat kewajiban finansial akibat transaksi yang terjadi pada pasar listrik sesuai mekanisme yang berlaku perlu pula ada. Suatu sistem yang terintegrasi atau MOS yang terdiri atas fungsi-fungsi di atas belum mulai dikembangkan.Perangkat peraturan operasional seperti Grid Code, Distribution Code, dan Market Rules telah selesai dalam bentuk konsep, namun dokumen-dokumen ini masih perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada dan diperiksa asas konsistensinya antara satu dengan lainnya. Tampaknya dokumen-dokumen tersebut masih perlu dilengkapi dengan suatu aturan peralihan untuk masa transisi menuju terciptanya kondisi yang diasumsikan pada saat penyusunannya. Mekanisme pengawasan pelaksanaan pasar listrik sesuai dokumen atau aturan yang ada perlu pula dirumuskan secara jelas untuk memastikan implementasi berjalan dengan baik.Pentarifan terhadap usaha yang bersifat monopoli seperti transmisi dan distribusi perlu pula didefiniskan. Pada saat Policy Paper diluncurkan, Pemerintah bersama dengan konsultan Haigler Bailly telah selesai melakukan studi Transmission Pricing sistem Jawa-Bali. Sekarang, konsep Tariff Code yang mengatur masalah ini juga sudah ada. Namun, mengingat mekanisme penanganan tarif transmisi ini harus selasa dengan Market Rules yang akan diadopsi, maka kedua hasil studi tersebut perlu ditindak-lanjuti dan dikaji kembali penerapannya.
• Konsep Pasar Listrik Sistem Jawa-Bali
Bagian di bawah ini akan menjelaskan konsep pasar Single Buyer dan pasar Multi Buyer Multi Seller sesuai gambaran dalam Market Rules hasil studi konsultan DJLPE yang terdiri atas KEMA Consulting, Pace Global Energy Services, Professor Frank Wolak dari Stanford University, PT Connusa Energindo dan Institute Teknologi Bandung (ITB). Sebagai gambaran, sebelumnya akan diuraikan mekanisme yang berlaku pada sistem Jawa-Bali saat ini.
• Mekanisme Saat Ini
Saat ini PLN dengan dua anak perusahaan pembangkitnya merupakan pelaku bisnis terbesar di sistem Jawa-Bali. Beberapa perusahaan pembangkit swasta telah beroperasi dan mulai menyalurkan tenaga listrik ke sistem tenaga listrik Jawa Bali. Jual beli tenaga listrik antara PLN dan perusahaan pembangkit baik swasta maupun anak perusahaan PLN dilakukan melalui kontrak pembelian tenaga listrik (Power Purchase Agreement, PPA). Ketentuan-ketentuan operasional, legal dan komersial pada kontrak-kontrak tersebut sangat bervariasi. Belum terdapat kontrak transmisi dan kontrak penjualan tenaga listrik kepada perusahaan distribusi, kecuali kontrak konsumen besar dengan PLN, sebab pengusahaan transmisi dan distribusi dilakukan oleh unit operasional yang masih menjadi satu institusi secara hukum dengan PLN. Pemisahan biaya transmisi yang dikenakan kepada distribusi hanya terbatas pada transfer pricing tanpa menggunakan suatu kontrak. Dapat dikatakan bahwa struktur saat ini merupakan struktur “Single Buyer”, dimana PLN Pusat bertindak sebagai Single Buyer. Sampai dengan tahun 1999, beban pembelian tenaga listrik ini dilimpahkan kepada PLN P3B sebagai unit operasional yang menjalankan ketentuan kontrak yang ada. Mulai tahun 2000, pembebanan tersebut dialihkan ke PLN Pusat, sehingga dalam laporan keuangannya PLN P3B hanya menerima pendapatan dari penyediaan jasa transmisi.
• Pasar Single Buyer
Market Rules atau Aturan Pasar Listrik dimaksudkan sebagai acuan bekerjanya pasar listrik. Isi Market Rules Single Buyer (SB) ini terdiri atas: definisi, latar belakang, tujuan pasar listrik dan tujuan aturan pasar listrik, peran dan tanggung jawab pelaku pasar, penyambungan ke grid, metering, mekanisme pasar seperti proses bidding dan penanganan ancillary services, penagihan dan setelmen, interpretasi aturan pasar listrik, penyimpanan dokumen, dan publikasi informasi.
1. Model Pasar
Pada fase SB, perusahaan transmisi yang juga menjalankan fungsi dispatch berperan sebagai agen Pembeli Tunggal (Single Buyer), yang membeli listrik dari pembangkit dan menjualnya kepada perusahaan distribusi atau konsumen besar melalui sistem transmisi (lihat Gambar-1). Dispatch pembangkit dilakukan berdasarkan konsep biaya variabel termurah, yang meliputi biaya bahan bakar serta biaya variabel operasi dan pemeliharaan pembangkit.
Perusahan transmisi juga bertanggung-jawab dalam perencanaan sistem, mengupayakan investasi sistem yang optimal dan melakukan koordinasi pengembangan sistem transmisi dan pembangkitan. Sentralisasi fungsi perencanaan, operasi transmisi dan dispatch dianggap akan memfasilitasi operasi yang efisien dan perencanaan yang efektif. Pengadaan pembangkit baru akan dilaksanakan secara transparan dan melalui tender yang kompetitif (competitive bidding).
Pengaturan Komersial
Pelaku pasar pada fase SB terdiri atas perusahaan pembangkit, transmisi, distribusi dan konsumen besar. Badan Pengatur memegang peranan penting pada masa ini, khususnya dalam bidang usaha transmisi dan distribusi. Peranan badan pengatur pada sisi pembangkitan akan tidak signifikan sebab interaksinya telah diatur dalam kontrak jual beli tenaga listrik (power purchase agreement, PPA) antara pembangkit dan perusahaan transmisi. PPA mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak dalam berbagai aspek seperti finansial serta aspek operasional pembangkit dan sistem tenaga listrik. Pembayaran akan dihitung berdasarkan dua komponen pembayaran: fixed (pembayaran kapasitas) dan variabel (pembayaran energi). Pembayaran kapasitas merupakan pembayaran atas biaya-biaya tetap tahunan pembangkit seperti biaya investasi, return atas investasi, biaya tetap operasi dan pemeliharaan, dan biaya tetap lainnya. Pembayaran ini tidak tergantung pada tingkat pembebanan (dispatch) pembangkit. Sedangkan pembayaran energi, yang tergantung pada dispatch pembangkit, dimaksudkan untuk mengkompensasi biaya bahan bakar serta biaya variabel operasi dan pemeliharaan pembangkit.
Gambar-1. Pasar Single Buyer
Pembayaran dengan dua komponen tarif ini mengalokasikan resiko sedemikian sehingga perusahaan transmisi akan menanggung resiko dispatch serta pertumbuhan beban, dan perusahaan pembangkit menanggung resiko operasi dan pemeliharaan pembangkit, sehingga memberikan insentif yang jelas bagi operasi yang efisien oleh kedua belah pihak. Pada fase SB ini juga telah terdapat proses bidding biaya variabel untuk pembelian energi dari pembangkit. Namun, penawaran dari pembangkit yang disampaikan kepada SMO ini akan dibatasi oleh suatu tingkat harga (price cap) tertentu yang diatur dalam PPA. Pembangkit akan menerima pembayaran untuk komponen fixed (kapasitas) sesuai PPA dan pembayaran energi sesuai hasil penawaran mereka. Captive Power dalam hal ini juga dibenarkan untuk ikut serta dalam proses bidding. Namun mereka hanya akan menerima pembayaran energi atas excess power yang disalurkan ke grid, sebab mereka tidak memiliki kapasitas yang firm. Untuk pembangkit skala kecil (small power plants, SPP) diusulkan suatu tarif dan model kontrak yang standar untuk menghindari biaya administratif yang tinggi, memudahkan investor SPP dan mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam interaksi dengan SPP. Single Buyer akan mengenakan tarif tenaga listrik curah (bulk supply tariff, BST) kepada konsumennya. BST ini merupakan harga transfer dari perusahaan transmisi ke konsumennya, yang dihitung berdasarkan biaya energi dan kapasitas pembangkitan. BST bisa terpisah dari biaya transmisi tergantung dari penanganan biaya transmisi yang diadopsi. BST harus dirancang sedemikian rupa agar diperoleh keseimbangan antara kebutuhan konsumen akan harga yang stabil dan kebutuhan perusahaan transmisi terhadap fleksibilitas dalam menanggapi perubahan pola beban dan konsumsi. Biaya sistem transmisi dirancang untuk menutupi biaya investasi, operasi dan pemeliharaan transmisi dan return yang dibutuhkan. Biaya ini harus mampu memberi sinyal kepada pengguna sistem mengenai dampak dari perilaku mereka terhadap efisiensi sistem serta biaya pengembangan sistem. Karena komponen terbesar dari biaya operasi dan pemeliharaan transmisi tergantung pada tingkat pembebanan maksimum, lokasi beban dan penggunaan sistem, maka tarif dengan dua komponen, biaya beban dan biaya energi, diusulkan untuk diadopsi. Biaya beban dikaitkan dengan kapasitas MW yang digunakan oleh pembangkit dan konsumen, sedangkan biaya energi didasarkan pada pengukuran kWh yang disalurkan. Biaya transmisi dapat dihitung berdasarkan biaya marginal atau accounting cost recovery.Kontrak penyambungan merupakan pengaturan komersial yang juga penting pada pasar SB. Kontrak ini mengatur penyambungan antara pengguna grid dan perusahaan transmisi. Pengguna grid berkewajiban untuk membayar sebagian atau seluruh biaya peralatan baru yang diperlukan untuk penyambungan ke grid serta biaya operasi dan pemeliharaan dari fasilitas penyambungan yang diperuntukkan bagi mereka.Tarif kepada konsumen akhir (retail tariff) idealnya merupakan penjumlahan dari BST dan biaya transmisi/distribusi. Mengingat perusahaan transmisi melakukan pembelian dan penjualan, maka pada tahap ini perusahaan transmisi bisa juga berfungsi sebagai administrator bagi subsidi yang terdapat pada sistem.
Pasar Multi Buyer Multi Seller
Isi Aturan Pasar untuk fase Multi Buyer Multi Seller (MBMS) meliputi interpretasi dari Aturan Pasar, partisipasi pelaku pasar, adiministrasi, supervisi dan pelaksanaan aturan, ketentuan penyambungan grid, reliability sistem tenaga, wholesale metering, operasi sistem dan pasar bilateral, kontrak bilateral fisik dan energy forward market, penagihan dan setelmen, pelayanan, perencanaan dan pengadaan transmisi, dan definisi. Aturan Pasar ini hanya mengatur interaksi dan operasi pada tingkat wholesale market saja. Pada tahap ini perusahaan distribusi akan memisahkan bidang usaha jaringan (monopoli) dengan usaha retail (kompetitif). Distribusi akan menyediakan pelayanan jaringan distribusi, dan Perusahaan Retail akan menyediakan jasa suplai tenaga listrik, metering, penagihan, dsb. Gambar-2 menunjukkan fungsi-fungsi yang ada pada struktur pasar MBMS.(Struktur yang menggambarkan seluruh pelaku pasar.Perusahaan distribusi akan menyediakan jasa penyaluran melalui sistem distribusi juga dengan mekanisme kontrak baik dengan perusahaan retail, konsumen besar, maupun perusahaan pembangkit. Karena penyediaan jasa penyaluran untuk suatu kawasan itu dikelola secara monopoli maka harga penyediaan jasa akan diatur oleh suatu badan regulasi (Regulatory Body). Perusahaan-perusahaan retail akan bersaing satu sama lain dalam memperoleh konsumennya. Konsumen akhir akan bebas memilih siapa saja yang menjadi pemasok listriknya.Akan terdapat Wholesale Market Power Pool yang merupakan pasar jual beli tenaga listrik. Perusahaan transmisi /dispatch melakukan penyediaan jasa transmisi, dan jasa lainnya untuk keperluan operasi sistem. Perusahaan-perusahaan pembangkit akan bersaing satu sama lain dalam menjual tenaga listrik yang diproduksinya. Penjualan tenaga listrik dapat dilakukan dengan bidding melalui atau langsung kepada perusahaan retail atau konsumen besar dengan mekanisme kontrak bilateral. Konsumen besar dapat membeli tenaga listrik melalui perusahaan retail, langsung ke perusahaan pembangkit atau lewat Pool. Kepemilikan transmisi dan fungsi operasi pasar listrik, operasi sistem serta administrasi setelmen diusulkan untuk dilaksanakan oleh satu entitas yang disebut sebagai SMO (System & Market Operator), setidaknya pada tahap awal. Argumentasi terhadap hal ini adalah sebagai berikut :
1) pemisahan fungsi-fungsi tersebut pada tahap awal akan merupakan sumber inefisiensi.
2) keberadaan SMO sebagai satu entitas dengan wewenang penuh terhadap sistem transmisi akan menghasilkan operasi sistem yang lebih andal dan efisien.
3) wewenang penuh terhadap kepemilikan dan operasi sistem akan menghasilkan pengembangan sistem transmisi yang lebih baik, khususnya bila melihat proyeksi pertumbuhan beban sistem yang cukup tinggi (lebih dari 9% per tahun). Untuk memudahkan pengaturan dan pengawasan terhadap fungsi-fungsi tersebut, maka fungsi sistem operasi, administrasi setelmen dan kepemilikan transmisi pada SMO harus berada dalam struktur manajemen (departemen) dengan pembukuan yang terpisah.
SMO akan mengoperasikan power pool/pasar spot yang menentukan operasi sistem dan harga listrik. Untuk dapat menghindari munculnya conflict of interests, SMO tidak dibenarkan untuk berafiliasi dengan salah satu pelaku pasar. Pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi SMO dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pengawasan langsung oleh pelaku pasar, pengawasan melalui Komite yang mewakili semua kepentingan, atau melalui pengawasan langsung oleh badan regulator atau pemerintah. Konsultan mengusulkan pengawasan yang berbentuk Komite yang disebut dengan SMO Advisory Group, sebab bisa memastikan pelaku pasar memperoleh dan memberikan masukan mengenai pelaksanaan pasar listrik secara langsung. Di samping itu perlu pula dibentuk suatu komite pemantauan perilaku pelaku pasar (Market Surveillance Committee) khususnya pada tahap awal implementasi pasar listrik. Keberadaan Komite ini haruslah memiliki kekuatan hukum dan dikenal oleh peraturan perundangan yang berlaku.
Garis besar desain pasar listrik MBMS yaitu sbb :
Pasar Energi
Terdapat pasar energi real-time (spot market) yang dicacah setiap setengah jam. Pembangkit dan dispatchable load melakukan penawaran dan akan didispatch secara fisik oleh SMO berdasarkan harga termurah. Selanjutnya pelaku pasar akan menerima informasi market clearing price dari SMO. Pelaku pasar boleh untuk menawarkan hingga 20 pasang harga-kuantitas dan 5 ramping up/down rate. Harga Penawaran mencakup seluruh biaya (single price), seperti biaya energi, biaya start up, dll.Terdapat pula day-ahead forward market untuk energi, yang bersifat voluntary. SMO akan melakukan lelang (auction) atas penawaran dari sisi pembangkit dan beban. Pasar ini murni bersifat finansial. Harga yang muncul merupakan indikasi atas ekspektasi harga energi real time, sehingga akan membantu pengaturan strategi hedging dan penanganan kontrak bilateral fisik.Di samping kedua pasar tersebut di atas, pelaku pasar boleh pula melakukan kontrak bilateral antar mereka dan dapat secara voluntary menyampaikan data kontrak kepada SMO untuk keperluan setelmen.
Ancillary Services
Penyediaan ancillary services seperti cadangan operasi, pengaturan frekuensi, daya reaktif, black start dan layanan reliability must-run diperoleh melalui kontrak dengan jangka waktu maksimum 18 bulan. Pemenuhan kebutuhan ancillary services harus diupayakan dilakukan melalui proses yang kompetitif. Akan diadopsi model kontrak standar yang disetujui oleh Regulator dengan prinsip cost-reimbursement. Dalam kondisi darurat, SMO berwenang untuk mendapatkan ancillary services dari pelaku pasar yang tidak terikat kontrak atau yang mampu menyediakan layanan di luar kewajiban penyambungan mereka, dengan kompensasi full opportunity payment. Pengembalian stranded costs ini diperoleh melalui pengenaan Competition Transition Charge (CTC) kepada konsumen dalam rentang beberapa tahun.
Pembangkit Hidro
Pembangkit hidro akan dikelola oleh suatu entitas independen, yaitu Operator Hidro. Operator Hidro akan menyampaikan penawaran setelah mempertimbangkan kegunaan air bagi keperluan lainnya, seperti irigasi. Profit yang diperoleh dari pengelolaan pembangkit hidro ini akan digunakan untuk membantu pendanaaan subsidi bagi sektor ketenagalistrikan.
Kongesti Transmisi
Konsultan mengusulkan agar biaya kongesti transmisi (Biaya kongesti transmisi yaitu perbedaan antara biaya solusi dispatch optimum dan solusi dispatch akibat adanya kongesti transmisi) dialokasikan secara merata baik kepada pembangkit maupun beban. Perhitungan biaya ini mengacu pada sistem Jawa-Bali sebagai single zone. Saat ini sistem Jawa-Bali dibagi dalam 3-zonal sistem transmisi, namun dengan selesainya loop transmisi 500 kV jalur selatan maka kendala transmisi menjadi minimal dan sistem Jawa-Bali secara elektrikal dapat dilihat sebagai single node system, sehingga tidak diperlukan untuk mengadopsi sistem perhitungan yang lebih kompleks seperti locational based (nodal) pricing.
Stranded Costs
Stranded Costs didefinisikan sebagai selisih antara sunk cost (dari capital investment dan PPA) dan net operating income (pendapatan dari penjualan layanan pembangkit dikurangi modal dan biaya operasi masa datang yang belum dikeluarkan).
Pembayaran Pelaku Pasar
Pembangkit yang didispatch sesuai dengan merit order penawaran akan memperoleh pembayaran atas energi yang disalurkan sesuai dengan market clearing price. Market clearing price merupakan hasil dari optimasi pembangkitan dengan kondisi sistem yang unconstrained (tanpa kongesti). Pembangkit yang terpaksa dijalankan akibat kongesti transmisi meskipun out of merit (constrained-on unit) akan menerima pembayaran sebesar penawaran mereka. Sedangkan pembangkit yang terpaksa tidak dijalankan (constrained-off unit) akan menerima pembayaran sebesar selisih antara market clearing price dan penawaran mereka. Biaya-biaya ini akan diperoleh dari seluruh pelaku pasar melalui Biaya Uplift. Hasil optimasi pembangkitan dengan kondisi yang constrained akan digunakan untuk menentukan Biaya Uplift. Setelmen untuk setiap selang ½ jam akan meliputi, pembayaran untuk energy forward market, pasar energi real time, pengelolaan kongesti dan uplift. Sedangkan yang tidak dihitung berdasarkan selang ½ jam adalah biaya transmisi, pembayaran ancillary services, biaya administrasi SMO, penalti, denda dan CTC. Pengembalian biaya ancillary services akan diperoleh dari konsumen berdasarkan jumlah MWh yang dikonsumsi.
Ekspansi Sistem Transmisi
SMO bertanggung jawab dalam perencanaan dan identifikasi kebutuhan sistem transmisi, mengevaluasi alternatif pengembangan yang ada, dan melaksanakan proses pengadaan sesuai ketentuan. Pelaku pasar bisa mengajukan upgrade dari sistem transmisi untuk dipertimbangkan dalam proses evaluasi SMO. SMO akan mendokumentasi evaluasi dari fasilitas eksisting dan yang direncanakan, serta dampak dari alternatif yang secara teknis feasible dalam Laporan Tahunan SMO. Pengembalian biaya transmisi akan ditentukan oleh regulator sebagaimana diatur dalam Aturan Tarif (Tariff Code) yang berlaku.
Struktur Pasar
Dari hasil simulasi terhadap aturan pasar yang telah dirumuskan, maka untuk menghindari timbulnya market power yang memungkinkan tidak efektifnya pasar listrik Konsultan merekomendasikan bahwa pembangkit PLN tidak dikelompokkan dalam satu perusahaan melebihi 5.000 hingga 6.000 MW (dengan asumsi beban puncak sistem lebih dari 16.000 MW dan kapasitas tersedia sekitar 22 GW) . Setidak-tidaknya harus terdapat 3 perusahaan pembangkit yang menangani pembangkit PLN eksisting dan konsentrasi kepemilikan terhadap peaking plant harus dihindari.
Kendala Implementasi Restrukturisasi
Berbagai kendala implementasi restrukturisasi yang dihadapi saat ini dapat dirangkum sebagai berikut:
i. adanya kendala transmisi antara bagian barat dan timur sistem Jawa-Bali.
ii. kondisi suplai dalam memenuhi beban yang cukup terbatas.
iii. masalah kontrak listrik swasta.
iv. pasar energi primer yang belum kompetitif (kecuali batu bara pad saat ini).
v. peraturan perundangan yang belum mendukung.
vi. tarif yang belum mencerminkan tingkat keekonomian sesungguh-nya.
vii. belum adanya aturan pentarifan untuk usaha yang monopoli.
viii. belum terdapat kejelasan mekanisme subsidi pada industri yang telah di-unbundling.
ix. belum terbentuknya Badan Pengatur yang independen dan kredibel
x. belum tersedianya sistem metering dan MOS yang memadai.
Rekomendasi Implementasi
Dari uraian di atas dan mengacu pada berbagai kendala yang ada, maka langkah implementasi berikut sebaiknya perlu dilakukan:
1. Mengimplementasikan pasar listrik model SB dengan terlebih dahulu melakukan:
• pemisahan entitas bisnis sesuai fungsi pembangkitan, transmisi (SMO) dan distribusi;
• persiapan kelengkapan perangkat pendukung seperti kontrak jual beli listrik, kontrak transmisi / penyambungan Grid Code, prosedur perencanaan dan pengembangan sistem (Planning & Competitive Tendering Code);
• penyempurnaan terhadap Aturan Pasar SB hasil studi konsultan;
• persiapan sistem metering dan MOS untuk pasar SB;
• integrasi PPA listrik swasta dengan pasar SB (PPA eksisting tidak mewajibkan Listrik Swasta untuk berpartisipasi pada pasar listrik. Jika proses renegosiasi belum selesai, Listrik Swasta pada tahap Single Buyer bisa dianggap sebagai suatu system constraint, sehingga dioperasikan sesuai ketentuan kontrak. Namun, hal ini tentu saja akan mengurangi efektifitas mekanisme pasar yang ada. Alternatif lainnya adalah membentuk “PPA Trader” yang akan ikut proses bidding untuk pembangkit Listrik Swasta dan diberi insentif untuk memaksimal-kan nilai PPA) ;
• kejelasan mekanisme subsidi, dan
• penentuan entitas yang berfungsi sebagai regulator.
2. Mengimplementasikan wholesale market sebagai transisi menuju pasar MBMS setelah terlebih dahulu memastikan:
• minimalnya kendala transmisi dengan diselesaikannya saluran transmisi 500 kV jalur selatan;
• kondisi sistem yang telah over supply;
• pasar energi primer yang telah diliberalisasi;
• tarif listrik yang telah mencapai tingkat keekonomiannya;
• terdapatnya peraturan per-undangan yang mendukung;
• dibentuknya Badan Regulator yang independen dan kredibel;
• dapat di integrasikannya PPA listrik swasta dengan pasar MBMS;
• penyempurnaan Aturan Pasar MBMS hasil studi konsultan telah dilakukan; dan
• adanya kesiapan sistem metering dan MOS yang memadai untuk pasar MBMS.
3. Mengimplementasikan pasar listrik kompetitif penuh setelah:
• diperoleh keyakinan bahwa wholesale market telah bekerja dengan baik;
• pemisahan bisnis jaringan dan retail perusahaan distribusi telah terjadi;
• disusunnya aturan rinci dari kerja retail market; dan
• pengaturan pentarifan bagi bidang usaha yang bersifat monopoli seperti distribusi (jaringan) dan layanan terhadap franchised customers telah terdefinisi.
•
RUU Ketenagalistrikan yang sedang dibahas saat ini mengatur batasan waktu implementasi pasar listrik sejak berlakunya RUU tersebut sebagai UU, yaitu:
Paling lama 1 tahun sesudahnya dibentuk Badan Pelaksana penanganan subsidi (Dana Pembangunan Ketenagalistrikan Sosial, DPKS);
Paling lama 2 tahun sesudahnya dibentuk Badan Pengatur;
Paling lama 3 tahun sesudahnya telah ada daerah yang menerapkan sistem kompetisi pasar pembeli tunggal;
Paling lama 7 tahun sesudahnya telah ada daerah yang menerapkan mekanisme pasar kompetisi penuh.
Dari banyaknya persiapan yang perlu dilakukan, tampaknya batasan waktu yang digariskan dalam RUU Ketenagalistrikan merupakan kerangka implementasi yang sangat ketat. Seandainya RUU ini diundangkan, maka rangkaian kegiatan yang akan dilakukan seperti diuraikan di atas harus benar-benar dicermati pelaksanaannya. Implementasi restrukturisasi bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana. Dan meskipun terlihat bahwa tanggung jawab sebagian besar kegiatan berada di tangan Pemerintah, kesuksesannya membutuhkan kerja keras dari berbagai pihak. Disamping itu, hal ini tentu saja sangat tergantung dengan kondisi perekonomian bangsa dalam beberapa tahun mendatang. Implementasi seyogyanya dilakukan dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Setiap prasyarat/ kondisi yang harus ada serta aturan main yang jelas dalam semua sendi operasi sektor ketenagalistrikan haruslah disiapkan secara matang agar sistem Jawa-Bali dapat terhindar dari malapetaka sebagaimana terjadi pada sistem di California di penghujung tahun 2000 setelah deregulasi yang dilakukan mereka mulai tahun 1998.
Bisnis Informasi
Pernahkan Anda membayangkan dapat melakukan aktivitas bisnis tanpa harus beranjak daritempat duduk Anda? Atau mungkin Anda punya keinginan melakukan aktivitas bisnis tetapi tidak memiliki banyak waktu karena sibuk dengan kegiatan di kantor maupun dengan keluarga di rumah? Atau Anda ingin sekali berbisnis tetapi tidak memiliki modal yang cukup untuk mewujudkannya karena biasanya bisnis membutuhkan modal yang besar? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin pernah terlintas dalam pikiran kita tanpa kita melihat ada jalan keluar yang dapat kita lakukan. Jawaban untuk semua pertanyaan di atas ada pada internet. Dengan kemajuan yangdicapai oleh teknologi informasi khususnya internet, anda dapat mewujudkan impian anda seperti yang tersebut di atas. Dengan internet anda dapat melakukan aktivitas bisnis tanpa perlu meninggalkan pekerjaan anda di kantor, dapat dilakukan sambil duduk bahkan sambil tidur di rumah, dan tidak memerlukan modal yang besar. Modal besar yang anda butuhkan hanyalah kemauan dan gagasan yang kreatif. Anda pasti sangat tertarik dengan bisnis yang satu ini bukan?
Peranan Informasi Dalam Kehidupan
Setiap orang sangat membutuhkan informasi. Setiap aktivitas yang kita jalankan selalu berpedoman pada informasi yang kita peroleh. Misalnya, bila kita mendapatkan informasi bahwa jalan A sangat macet maka kita tidak akan pergi melewati jalan tersebut. Contoh lainnya, apabila kita ingin membeli suatu barang dengan harga yang murah dan kita mendapat informasi bahwa di toko B barang tersebut dijual dengan harga murah dibandingkan toko yang lain, maka kita akan membeli barang ke toko tersebut. Dari uraian di atas tampak informasi memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang. Sedemikian pentingnya informasi itu telah membuat setiap orang berusaha mencari sebanyak-banyaknya informasi yang dibutuhkannya. Informasi penting yang berkualitas dapat meningkatkan pula kualitas kehidupan seseorang. Informasi tersebar di seluruh dunia dan kita memerlukan cara bagaimana memperoleh informasi tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maka orang menciptakan internet. Dengan adanya internet setiap orang mendapatkan kesempatan memperoleh informasi dari tempat-tempat yang jauh tanpa harus mendatang tempat tersebut. Informasi bisnis sampai ilmu pengetahuan yang tersebar di seluruh dunia dapat kita cari melalui internet. Internet telah memberikan jalan bagi kita untuk memperoleh informasi dengan mudah dan cepat. Sesungguhnya dibalik peranan penting informasi dan perkembangan teknologi informasi belakangan ini ada suatu peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh setiap orang. Peluang ini masih sangat terbuka dan akan semakin besar kebutuhannya di tahun-tahun yang akan datang. Hal ini dapat terjadi ditunjang oleh kemudahan orang untuk dapat mengakses internet dengan cepat. Perkembangan yang cepat dari teknologi informasi khususnya internet telah membuka suatu peluang bisnis baru, yaitu layanan penyediaan informasi digital melalui internet, seperti yang nanti akan dijelaskan. Peluang ini bertambah besar dengan telah dikembangkannya teknologi ADSL yang memungkinkan setiap orang dapat mengakses internet dengan kecepatan tinggi dan dapat dilakukan dari rumah. Tulisan ini dibuat sebagai suatu wacana tentang peluang bisnis informasi digital melalui internet tersebut.
Peluang Bisnis Melalui Internet
Penggunaan internet belakangan ini semakin banyak diminati oleh banyak orang karena dirasakan semakin banyak manfaatnya dalam meningkatkan kinerja dan efektivitas kerja.Internet digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sekaligus meningkatkan keuntungan mereka. Lembaga-lembaga pendidikan berlomba-lomba mempromosikan keunggulan lembaganya melalui internet. Hampar semua bidang usaha berusaha memanfaatkan internet untuk meningkatkan daya saingnya di mata konsumen. Sebaliknya konsumen pun telah memanfaatkan internet dalam memilih produk-produk yang mereka inginkan. Dewasa ini penggunaan internet tidak terbatas hanya untuk mencari informasi saja,tetapi juga digunakan untuk keperluan lainnya. dengan internet orang yang berada di tempat yang berbeda dan sangat jauh dapat saling berkomunikasi bahkan dapat saling bertemu dan berbicara seolah-olah mereka berada di satu tempat yang sama. Proses semacam ini dapat terselenggara melalui teknik yang disebut dengan video streaming. Teknologi ini dapatdimanfaatkan misalnya oleh para TKI yang bekerja di luar negeri. Bagi para TKI yang meninggalkan keluarganya untuk bekerja di luar negeri keberadaan internet untuk berkomunikasi menjadikan mereka dapat selalu dekat dengan keluarganya walaupun secarafisik mereka terpisah jauh. Jadi Anda tidak perlu heran apabila melihat sesorang TKI memanfaatkan internet untuk bertemu dan berkomunikasi dengan keluarganya untuk melepas rindu. Dengan menggunakan teknik streaming dimungkinkan juga seorang ibu yang sedang berada di luar negeri karena mendapat tugas belajar misalnya dapat memantau perkembangan anaknya yang sedang bersekolah di dalam negeri. Internet telah menjadikan dunia terasa dekat dan dapat dijangkau oleh semua orang. Selain itu, internet juga sering dimanfaatkan oleh perusahaan atau perorangan untuk Mempromosikan produknya. Dengan mempromosikan produknya melalui internet diharapkan dapat memperluas pasar, sehingga bisa mencapai seluruh tempat di dunia, sekaligus juga meningkatkan keuntungan bisnisnya. Meskipun pengguna internet masih terbatas tetapi ini akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi sudah sangat banyak dijumpai disekitar kita, tetapi memanfaatkan internet untuk mendapatkan penghasilan mungkin belum banyak yang melakukannya walaupun wacana tentang ini sudah banyak dibicarakan. Salah satu peluang bisnis yang dijalankan melalui internet adalah layanan penyediaan informasi digital. Ini merupakan suatu bisnis yang sangat menarik dan menantang dan memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang. Bisnis ini tidak membutuhkan modal yang besar ataupun proses produksi yang panjang dan rumit yang membutuhkan banyak orang untuk menjalankannya. Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini adalah kemauan dan ide yang kreatif. Selain itu bisnis ini bisa dijalankan seorang diri dan dikerjakan dari rumah. Bayangkanlah suatu bisnis yang dapat dijalankan selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu. Bayangkan keuntungan yang akan kita peroleh ketika kita menjalankan bisnis semacam itu. Bahkan bisnis yang dapat terus berjalan walaupun kita sedang terlelap tidur.Tentu Anda sepakat bahwa bisnis semacam ini sangat menarik dan menguntungkan, bukan? Ini bisa kita dapatkan jika kita menggunakan internet untuk menjalankan bisnis kita tersebut. Bandingkan dengan pekerjaan yang kita jalankan selama ini biasanya hanya berkisar antara 8 – 10 jam sehari dan lima hari seminggu. Bisnis ini menjadi semakin besar peluangnya untuk dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi ADSL. Teknologi ADSL dapat menyediakan akses internet kecepatan tinggi melalui jaringan telepon yang sudah ada dan telah tersambung ke rumah-rumah dan kantor-kantor. Dengan jaringan yang sudah ada setiap orang dapat mengakses internet dari rumah dan dapat menjalankan bisnis melalui internet dari rumah. Jika setiap orang dapat mengakses internet dari rumah maka peluang untuk berbisnis melalui internet menjadi semakin besar dan keuntungan yang bisa didapat dari bisnis ini menjadi terbuka untuk diraih.
Bisnis Layanan Penyediaan Informasi Digital
Selama ini produk yang ditawarkan melalui internet dapat dikategorikan sebagai barang dan jasa. Penjualan produk berupa barang dan jasa memerlukan pengiriman barang dan jasa tersebut dari penjual ke pembeli. Dalam hal ini internet dijadikan sebagai media promosi yang memerlukan proses pengiriman barang dan jasa tersebut secara offline. Berbeda dengan proses di atas, apabila produk yang ditawarkan melalui internet berupa informasi digital maka pembeli dapat langsung mengakses produk tersebut secara online tanpa harus menunggu barang atau jasa dikirimkan, tentunya setelah proses pembayaran dilakukan. Ini adalah salah satu kelebihan dari bisnis informasi digital. Informasi digital dapat berbentuk sebuah perangkat lunak (software), sebuah buku elektronik (e-book) atau sebuah video tutorial. Produk berupa informasi digital ini merupakan suatu file dalam bentuk digital yang disimpan di dalam suatu server. File ini kemudian dimasukkan dalam website internet sehingga dapat dilihat oleh semua orang. Orang yang tertarik ingin membeli produk ini setelah melihat penawarannya di internet dapat mengaksesnya setelah mengirimkan informasi pembayaran dan menerima password untuk membukanya. Peluang yang ditawarkan oleh bisnis ini adalah bahwa setiap orang mempunyai kesempatan untuk melakukan bisnis informasi digital ini. Dengan kemudahan akses internet yang bisa menjangkau sampai ke rumah-rumah semakin membuka peluang ini. Setiap orang dapat melakukan bisnis ini dan pasar yang dituju sudah ada. Apalagi di tahun-tahun yang akan datang semakin banyak orang yang menggunakan internet. Pasar yang ada bias mencakup dalam negeri bahkan luar negeri. Bayangkan produk yang kita tawarkan bias dilihat oleh orang-orang di seluruh dunia.
Keunggulan Bisnis Informasi Digital
Bisnis informasi digital memiliki keunggulan sebagai berikut:
Tidak membutuhkan modal yang besar
Tidak memerlukan proses produksi, karena kita cukup membuat satu file digital dan file
tersebut tinggal dicopy (didownload) oleh pembeli. Satu file digital yang kita buat dapat diakses oleh ribuan pembeli/pelanggan. Ini artinya dengan satu file dapat melayani permintaan ribuan pembeli/pelanggan tanpa harus memproduksi secara masal.
Tidak membutuhkan kantor dan gudang untuk menyimpan barang. Dan dapat dikerjakan di rumah sehingga memperkecil biaya produksi.
Tidak memerlukan kurir untuk mengantarkan produk kepada pembeli/pelanggan.
Dapat diselanggarakan secara online yang sangat menghemat waktu, tenaga dan biaya
Bisnis ini merupakan pilihan bisnis yang cerdas karena system yang bekerja untuk kita. Sekali lagi kita membuat suatu produk, maka kita tinggal menunggu permintaan (pesanan) datang kepada kita. Dalam keadaan tidurpun pendapatan mengalir kepada kita.
Menjalankan Bisnis Informasi Digital
Pada dasarnya tidak terlalu sulit untuk menjalankan bisnis informasi digital ini. Langkah pertama untuk menjalankan bisnis ini adalah membuat produk informasi digital yang akan kita tawarkan melalui internet. Produk tersebut dapat berupa audio file, tutorial (pengajaran suatu mata pelajaran/mata kuliah) ataupun buku elektronik (e-book). Informasi berupa audiofile dapat dibuat dalam bentuk ceramah, pidato, maupun musik dan lagu. Bentuk audio filedapat digabung dengan file yang lain sehingga dapat berbentuk format multimedia. Ini sangat cocok untuk penyediaan suatu tutorial tentang suatu pelajaran dengan memuat gambar, teks, dan suara dalam bentuk presentasi multimedia. Apabila kita merasa menguasai suata pelajaran tertentu dan ingin menginformasikannya kepada orang lain maka ini adalah peluang anda untuk dapat menjual pengetahuan anda tersebut. Informasi atau pengetahuan yang dapat kita jadikan informasi digital untuk dijual melalui internet dapat kita temukan di sekitar kita. Informasi tersebut biasa berupa hobi, profesi, dan lain-lain. Misalnya, profesi kita dalam bidang komputer maka keterampilan dalam bidang komputer yang kita kuasai dapat kita jadikan sebagai informasi digital yang akan kita jual. Setiap informasi yang kita punya dan mungkin diperlukan oleh orang lain adalah sesuatu yang dapat kita jadikan sebagai informasi digital. Oleh karena setiap orang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang paling menonjol dan paling dikuasai, maka setiap orang dapat menghasilkan suatu produk informasi digital. Ini adalah modal dasar untuk terjun ke dalam bisnis informasi digital. Dan semua orang memilikinya. Siapapun dan dengan profesi apapun dapat melakukan bisnis ini asalkan memiliki kemauan dan gagasan yang kreatif. Selanjutnya produk informasi digital yang telah kita buat perlu ditawarkan kepada orang lain. Dalam hal ini kita memerlukan suatu website di internet tempat semua produk kita ditawarkan. Memiliki website adalah hal yang mutlak diperlukan buat kita di era internet ini. Website ini dapat berisi informasi tentang produk-produk informasi digital kita yang dapat diakses oleh siapapun di seluruh dunia. Pengetahuan tentang pembuatan website dan bagaimana meletakkan website di internet diperlukan. Setelah kita memiliki website yang sudah berada di internet, maka produk kita sudah bisa dilihat oleh orang lain dan kita tinggal menunggu pesanan dari orang yang memerlukan produk yang kita buat tersebut. Selain itu, kita juga perlu membuat produk-produk yang lain untuk meningkatkan keuntungan dari bisnis kita karena semakin banyak produk yang ditawarkan semakin banyak kemungkinan orang untuk membeli produk kita dan sekaligus memperbesar keuntungan yang bisa didapat. Dari uraian di atas kebutuhan akan akses internet yang mudah dan cepat sangat diperlukan untuk menjalankan bisnis ini. Salah satu alternative untuk mengakses internet kecepatan tinggi adalah dengan menggunakan teknologi ADSL yang ditawarkan oleh PT Telkom. Sesungguhnya semenjak teknologi internet ini mulai berkembang secara luas penggunaannya, pengetahuan tentang internet menjadi sangat penting untuk diketahui dan dipelajari. Pengetahuan ini penting mengingat di tahun-tahun mendatang internet mungkin akan digunakan oleh setiap orang untuk melakukan berbagai aktivitasnya. Internet akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Hal ini telah tampak hari ini di mana internet telah digunakan secara luas. Jadi, mulailah belajar apa-apa yang perlu diketahui tentang internet dan selanjutnya mulailah memanfaatkan internet untuk mendapatkan penghasilan. Memiliki website sendiri merupakan suatu kebutuhan yang penting belakangan ini.Melalui website yang kita miliki kita dapat melakukan banyak hal dan bermanfaat untuk orang banyak. Jika ilmu yang kita miliki kita tulis dan kita taruh di website kita, maka ilmu tersebut akan dibaca oleh orang banyak. Ini merupakan suatu amalan yang sangat baik buat kita sebagai umat beragama. Apabila kita menganggap apa yang kita tampilkan di website sangat penting dan pantas mendapatkan bayaran maka kita dapat menjual informasi (ilmu) tersebut. Inilah yang kita sebut Berbisnis Informasi Digital.
Bisnis Sinyal
Seperti yang kita dengar sekarang ini ada sinyal ada bisnis. Bisnis sekarang ini sangatlah berkembang dengar mudahnya kita dapat berbisnis asalkan kita mempunyai teknologi yang memadahi. Sinyal merupakan bisnis yang pada saat ini sangatlah memudahkan bagi penjual maupun pembeli.
PENGERTIAN BISNIS
Berikut merupakan sumber-sumber yang menerangkan tentang pengertian bisnis. Secara harfiyah Bisnis berasal dari kata business →busy → sibuk. “Sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan”. Suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya (ilmu ekonomi). Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu system yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society) [Huat, T Chwee,1990]. Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atauj asa yang bertujuan untuk mendapat kankeuntungan [Griffin & Ebert]. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melaluitransaksi
TUJUAN BISNIS
Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum tujuan dari bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan. Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:
a) Market standing, yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
b) Innovation, yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk, misalnya shampoo 2 in 1.
c) Physical and financial resources, perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.
d) Manager performance and development, manager merupakan orang yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan profesinya. Maka diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program training and development yang berkelanjutan.
e) Worker Performance and Attitude, untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik.
f) Public Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja, dll.
g)
PENGERTIAN BISNIS SINYAL
Sinyal adalah sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik. Meskipun sinyal dapat diwujudkan dalam beberapa cara, dalam berbagai kasus, informasi terdiri dari sebuah pola dari beberapa bentuk yang bervariasi. Sebagi contoh sinyal mungkin berbentuk sebuah pola dari banyak variasi waktu atau sebagian saja.Secara matematis, sinyal merupakan fungsi dari satu atau lebih variable yang berdiri sendiri
(independent variable). Sebagai contoh, sinyal wicara akan dinyatakan secara matematis oleh tekanan akustik sebagai fungsi waktu dan sebuah gambar dinyatakan sebagai fungsi ke-terangan
(brightness) dari dua variable ruang (spatial). Sinyal juga merupakan suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan. Biasanya sinyal ini berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara, dll.
Sinyal analog adalah sinyal yang mempunyai nilai untuk setiap waktu, sinyal ini bersifat kontinyu terhadap waktu.
Sinyal digital adalah sinyal yang tidak untuk setiap waktu terdefinisi, sinyal ini bersifat diskrit terhadap waktu. Sinyal digital berasal dari sinyal analog yang disampling, yang artinya mengambil nilai suatu sinyal analog mulai t=0, t=.t, t=2.t, t=3.t dan seterusnya.
Beberapa contoh penerapan dari Sinyal adalah:
a) Merupakan salah satu elemen penting dalam dunia perkeretaapian seperti halnya rel dan sarana gerak. Sinyal termasuk dalam kategori prasarana yang menunjang kelancaran dan keamanan dari perjalanan kereta api. Tanpa adanya sinyal, niscaya kereta api tak akan bisa berjalan dengan lancar sampai ke tujuan (suatu tanda untuk melanjutkan atau meneruskan perjalanan ke tempat/stasiun berikutnya, dan biasanya sinyal ini dikirimkan oleh stasiun yang terkait).
b) Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room.
Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk mendukungnya yaitu :
• Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan.
• Pengirim : merubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim
• Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh.
• Penerima : menerima sinyal listrik dan merubah kedalam informasi yang bisa dipahami oleh manusia sesuai yang dikirimkan.
Misalnya:
Fungsi Komponen Handphone/ Ponsel dan Telepon :
i. ANTENA
Fungsinya sebagai Penangkap dan Pemancar Gelombang Signal yang diterima oleh Pesawat Telepon Selular
ii. SWITCH ANTENA
Fungsinya sebagai Duplixer / Pemisah antara Signal RX (Penerimaan) dengan Signal TX (Pemancaran), dan bisa juga disebut sebagai Terminal pada Pesawat telepon Selular
iii. FILTER RX
Fungsinya Sebagai penyaring / pembagi frekwensi yang diinginkan / yang akan diterima, agar sinyal menjadi lebih bersih yang akan diterima oleh Pesawat Telepon Selular
iv. PENGUAT RX (TRANSISTOR)
Fungsinya Sebagai penguat frekwensi penerimaan yang telah disaring oleh Filter RX sebelum diproses lebih jauh oleh Pesawat Telepon Selular
v. IC RF PROCESSOR
Fungsinya Sebagai pengontrol sinyal RX (masuk) dan TX(keluar), agar setiap bagian dapat bekerja baik, Komponen ini terdiri dari beberapa bagian seperti : IF,
vi. MIXER, OSCILATOR, DETECTOR, ENCODER, DECODER, AFC, TONE FREQUENCY, SQUELCH VCO (VOLTAGE CONTROL OSCILATOR)
Fungsinya : Sebagai Oscilator / Pembangkit frekwensi yang akan dikirim melalui bagian TX (Pemancaran) dan memeriksa Frekwensi yang masuk melalui bagian RX (Penerimaan) agar tetap sama dengan yang di pancarkan. Dan juga untuk mengatur tegangan pulsa dari RF Signal Processor.
vii. FILTER TX
Fungsinya Sebagai penyaring / pembagi frekwensi yang akan dikirim atau di pancarkan sebelum diperkuat lagi oleh komponen lain yang terdapat di dalam Pesawat Telepon Selular
viii. IC P.A (POWER AMPLIFIER)
Fungsinya Sebagai penguat Akhir signal yang akan di pancarkan melalui komponen switch antena yang terdapat didalam Pesawat Telepon Selular.
ix. POWER DETECTOR
Adalah transistor yang mendeteksi, kuat lemahnya Signal dan mengirimkan data kepada CPU untuk diolah dan kemudian memberikan data keseluruh komponen terkait, Khususnya dengan Hardware yang berkaitan dengan Signal.
x. IR T/R Dioda
Sebagai pemancar dan penerimaan frequency data dengan menggunakan cahaya infra merah, digunakan untuk mengiring dan menerima data aplikasi software, tanpa perlu kabel data.
Bluetooth
Komponen ini pemancar dan penerimaan frekuensi data dengan menggunakan gelombang radio atau gelombang frekuensi dengan fungsi-fungsi yang sama dengan infra red.
xi. SPEAKER
Suatu alat untuk keluarnya suara yang sebelumnya hanyalah getaran listrik dan diubah menjadi suara dengan melalui IC Audio, yang diterima oleh CPU untuk mengeluarkan suara yang terdapat dalam Pesawat Telepon Selular.
xii. MICROPHONE
Suatu alat untuk berbicara dan cara kerjanya ialah mengubah getaran suara menjadi getaran listrik agar suara yang diterima bisa diproses oleh komponen Pesawat Telepon Selular lainnya.
xiii. SIM CARD
Identitas diri dari setiap Pesawat Telepon Selular yang sedang aktif tergantung dari provider sim card yang digunakan, dengan cara diproses oleh CPU yang terdapat dalam Pesawat telepon Selular.
xiv. C.P.U
Pusat pengolahan data yang terdapat pada seluruh elemen atau komponen yang bekerja didalam Pesawat Telepon Selular seperti memerintah komponen terkait untuk bekerja sesuai kebutuhan dan dapat menerima informasi dari masing – masing komponen Contoh : Memerintahkan IC Power Supply untuk mensupply Tegangan/ arus keseluruh bagian Pesawat Telepon Selular, memerintahkan LCD untuk menampilkan Aktifitas pada Pesawat Telepon Selular, memerintahkan IC Flash untuk menyimpan data dan mengeluarkannya pada saat dibutuhkan, memeriksa data dari Sim Card yang masuk melalui IC Power Supply, menerima perintah data dari Keypad untuk di proses.
xv. RAM (RANDOM ACCESS MEMORY)
Menyimpan data sementara dan membantu kinerja CPU.semakin besar kapasitas RAM
xvi. IC FLASH
Adalah tempat penyimpanan Data pada Pesawat Telepon Selular, yang sifatnya sementara karena datanya dapat dirubah ataupun ditambah.
xvii. EEPROM
Tempat penyimpanan data utama yang permanent atau data pabrik, dan bekerja tidak dengan ada atau tidak adanya arus listrik pada ponsel, karena mempunyai daya listrik tersendiri. Sedangkan letaknya terdapat pada IC AUDIO.
xviii. IC REGULATOR
Untuk mengatur tegangan, agar dapat diatur sesuai kebutuhan masing-masing komponen terkait, dan juga sebagai pengkontrol dari IC Charging yang dikendalikan oleh CPU.
xix. IC CHARGE
Komponen yang bekerja secara otomais pada saat pengisian dan kerjanya hanya untuk mengisi tegangan battry yang dikendalikan oleh CPU melalui IC Regulator.
xx. IC AUDIO
Pengolah sinyal suara yang masuk dari IC RF, diperkuat dan diteruskan ke Speaker, memperkuat getaran suara yang telah dirubah Mic menjadi getaran listrik kemudian diteruskan ke IC RF, menjalankan perintah dari CPU dan Pada IC Audio juga terdapat PCM ( Pulse Code Module ) dan EEPROM yang berfungsi membaca kode sinyal yang datang dari operator untuk disesuaikan dengan Imei Ponsel juga menyimpan data-data yang bersifat permanen seperti : Imei, Phone Code, Sec.Code
xxi. LCD (Liquit Cell Disply)
Alat yanga akan menampilkan semua kegiatan / aktifitas dari pada Pesawat Telepon Selular.
xxii. KEY PAD
Alat yang memberikan perintah data kepada CPU untuk di proses dan akan dikirimkan kepada komponen lain yang terkait dalam Pesawat Telepon Selular.
xxiii. IC INTERFACE
Pengontrol data yang diperintahkan oleh CPU untuk Vibrator, Buzzer, lampu dan bersifat sebagai saklar otomatis dalam Pesawat Telepon Selular.
xxiv. BATTERY
Sumber Arus listrik / Tegangan yang diperlukan untuk memberikan arus listrik kepada Pesawat Telepon Selular.
xxv. FLEXIBLE
Penghubung antara komponen satu dengan komponen lainnya
c). Perangkat GPS menerima sinyal dari satelit dan kemudian melakukan perhitungan sehingga pada tampilan umumnya kita dapat mengetahui posisi (dalam lintang dan bujur), kecepatan, dan waktu. Disamping itu juga informasi tambahan seperti jarak, dan waktu tempuh. Posisi yang ditampilkan merupakan sistem referensi geodetik WGS-84 dan waktu merupakan referensi USNO (U.S. Naval Observatory Time).
Serta beberapa contoh lainnya, yakni: Internet, fax, pager, dan push talk.
Secara umum, variable yang berdiri sendiri (independent) secara matematis diwujudkan
dalam fungsi waktu, meskipun sebenarnya tidak menunjukkan waktu.
Terdapat 2 tipe dasar sinyal, yaitu:
1. Sinyal waktu kontinyu (continous-time signal)
2. Sinyal waktu diskrit (discrete-time signal)
Pada sinyal kontinyu, variable independent (yang berdiri sendiri) terjadi terus-menerus dan kemudian sinyal dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari variable independent. Sebaliknya, sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan mengakibatkan variabel independent hanya merupakan himpunan nilai diskrit.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa:
Bisnis Sinyal adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang yang menyangkut tentang sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik (suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan. yang berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara, dll). Misalnya: dalam bentuk perdagangan telekomunikasi,yaitu:HP/telepon dan GPS.
PENGERTIAN SISTEM SINYAL
Sistem adalah rangakaian dari beberapa sub sistem yang terkait satu dengan lainnya yang akan digunakan bersama-sama untuk mencapai tujuan atau merupakan kumpulan dari bagian-bagian yang saling berintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu( suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu).
Dengan demikian maka Sistem Sinyal adalah rangkaian tindakan dan perangkat yang mendukung tindakan kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang yang menyangkut tentang sebuah fungsi yang berisi informasi untuk mencapai tujuan.
TUJUAN BISNIS SINYAL:
Tujuan Penyelenggaraan Bisnis/Usaha Sinyal:
Untuk mencapai laba/keuntungan setra tanggung jawab suatu kegiatan yang dilakukan (seseorang atau sekelompok orang) mengenai sebuah bisnis dalam melaksanakan dan mencapai tujuannya.
Untuk memberikan/ menyediakan Pelayanan yang memuaskan bagi konsumennya(mempermudah kita dalam malaksanakan suatu kegiatan kerja atau bisnis serta malakukan komunikasi jarak jauh dengan keluarga atau kerabat kita).
Memperoleh biaya yang efektif dan serta dinamika kerja/sistem yang profesional serta handal, untuk meningkatkan pengetahuan dan mengurangi resiko.
Bebarapa macam tentang problem sinyal, diantaranya :
1. Signal lemah.
2. Signal naik turun.
3. Signal pada lokasi tertentu.
4. Signal 5 detik
5. No signal.
6. Signal 112 only
7. Signal drop
8. Signal semu.
9. Signal sim tertentu
Referensi :
http://www.tabloidsinyal.com/2010/10/15/bisnis-menara-sangat-menjanjikan/
http://mufli.com/ada-sinyal-ada-bisnis
http://www.ciputraentrepreneurship.com/bina-usaha/54-sinyal-bahaya/117-sepuluh sinyal-bahaya-untuk-pengembangan-bisnis-anda.html
http://www.hikkapi.org/index.php?option=com_content&task=view&id=7&Itemid=2
http://chippenguatsinyal.com/
http://caratahanlama.com/search/ada-sinyal-ada-bisnis.php
Jumat, 24 Desember 2010
Tugas akhir - Bisnis Pengetahuan
BISNIS PENGETAHUAN
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Atau selain itu Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Organisasi yang bersaing dalam lingkungan bisnis saat ini dihadapkan pada tantangan baru dengan munculnya perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge-based economy). Dalam kondisi ini, kelangsungan hidup dan daya saing organisasi untuk memenangkan pasar sangat ditentukan oleh aset intangible yang melekat dalam diri sumber daya manusia (SDM) baik ketrampilan maupun pengetahuan dan bukan lagi pada kemampuan untuk mendapatkan dan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Kesuksesan organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan mereka beroperasi dalam lingkungan bisnis global yang mengalami perubahan cepat dan tidak dapat diprediksi dengan memfokuskan pada penciptaan dan penggunaan aset-aset intelektual.
Untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan berbasis pengetahuan, setiap organisasi harus mampu menganalisa elemen-elemen lingkungan untuk mendeteksi, memonitor, menganalisa perubahan yang dapat menciptakan kesempatan maupun ancaman bagi perusahaan. Organisasi perlu mengembangkan cara yang efektif untuk mempelajari lingkungan dan mengimplementasikan keputusan strategis sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dan menghadapi ancaman yang terjadi. Pengembangan cara yang efektif dapat dicapai dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi dan manajemen pengetahuan. Dengan perkataan lain, organisasi harus mempelajari kelemahan, kekuatan pesaing, dan mempelajari bagaimana keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kemampuan inovasi, eksploitasi teknologi, dan melakukan investasi pada proses pengetahuan dan SDM berbasis pengetahuan.
Artikel ini membahas peran manajemen pengetahuan dalam menciptakan daya saing organisasi dalam kompetisi berbasis pengetahuan. Pembahasan diawali dengan perubahan paradigma persaingan kearah persaingan berbasis pengetahuan, pengelolaaan sumber daya manusia dalam era pengetahuan, dan peran manajemen pengetahuan sebagai fondasi dalam proses pembelajaran organisasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Pembahasan akan diakhiri dengan pentingnya proffesional intellect dalam meningkatkan kompetensi SDM.
Kompetisi Berbasis Pengetahuan: Paradigma Baru Persaingan Bisnis
Seiring perkembangan persaingan global yang makin kompetitif, pengetahuan memainkan peran penting dalam proses perekonomian global. Paradigma persaingan bisnis saat ini telah berubah kearah persaingan berbasis pengetahuan, yang membawa dampak pada perkembangan perokonimian global kearah ekonomi berbasis pengetahuan. Negara-negara yang mengembangkan dan mengatur aset-aset pengetahuan mereka secara efektif akan menjadi lebih unggul dibandingkan dengan negara-negara lain yang tidak menjadikan pengetahuan sebagai sumber keunggulan kompetitifnya. Individu-individu dengan pengetahuan yang lebih baik akan mendapatkan pekerjaan dengan imbalan dan penghargaan yang lebih baik pula.
Ekonomi berbasis pengetahuan menunjukkan suatu trend bahwa perekonomian lebih banyak tergantung pada pengetahuan, informasi, dan ketrampilan yang tinggi, serta menjamin ketersediaan aset-aset intangible tersebut (Kimpeler, 2001). Dalam era pengetahuan, pengetahuan memainkan peranan yang penting dalam perekonomian, oleh karena itu harus dikembangkan dan dikelola secara efektif agar perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus meningkatkan investasi dalam research and development (R&D), pendidikan dan pelatihan, serta investasi yang bersifat intangible lainnya yang semuanya harus diutamakan dan dikembangkan melebihi aset tangible.
Era ekonomi pengetahuan memiliki beberapa karakteristik penting antara lain (Kimpeler, 2001): makin pentingnya pengetahuan sebagai faktor produksi intangible, pembentukan kerjasama dan kemitraan strategik, dan adanya perubahan strategi yang cepat dalam suatu jaringan kerja, yaitu ekonomi berbasis pengetahuan. Perubahan dari era ekonomi industri ke era ekonomi pengetahuan dijelaskan dalam Table 1.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan dinamis, pengetahuan telah diakui sebagai sumber daya yang penting dalam mencapai keunggulan kompetitif organisasi (Karl, 2003). Perubahan dari era industri kepada era ekonomi pengetahuan ini menuntut organisasi-organisasi yang ada untuk berubah dalam pengaturan aktivitas internal organisasi, misalnya dengan melakukan pendelegasian tanggung jawab manajer, merekrut tenaga kerja yang lebih fleksibel dan memiliki keterampilan, adanya outsourcing, serta meningkatkan jaringan kerjasama baik di dalam maupun di luar organisasi untuk mentransformasikan pengetahuan pada nilai-nilai bisnis yang menguntungkan (Drake, 1998).
Tabel 1. Perubahan dari Era Industri menuju Era Ekonomi Pengetahuan
Aset Tangible Aset Intangible
Tugas yang terpecah-pecah Tugas yang menyeluruh
Pemasaran Masal Produk Just-In-Time
Operasional yang efisien Inovasi
Kontrol Manajemen Sasaran
Pelatihan Pembelajaran yang berkelanjutan
Sumber: Kimpeler (2001)
Era pengetahuan menuntut adanya perubahan pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Hal ini disebabkan pengaruh besar yang diberikan oleh SDM sangat diperlukan untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya organisasi lebih efektif. SDM harus mampu memperkenalkan pemikiran baru dalam mengelola organisasi melalui pengetahuan yang dimilikinya (Karl, 2003). SDM diharapkan dapat meningkatkan aktivitas-aktivitasnya, tidak hanya bertanggung jawab terhadap aktivitas-aktivitas seperti rekruitmen, seleksi, kompensasi, serikat pekerja dan lainnya, tapi juga perlu melaksanakan aktivitas-aktivitas baru seperti mengembangkan keterampilan kepemimpinan, mengembangkan kreativitas dan inovasi, melakukan menajemen perubahan dan transformasi, menjadikan organisasi pembelajar, dan lainya (Raich, 2002). Aktivitas dan tanggung jawab dari sumber daya manusia di Era Pengetahuan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Aktivitas dan Tanggungjawab yang Diharapkan dari professional
Aktivitas Lama (Classic) Aktivitas Baru
Rekruitmen dan Seleksi
Disain Pekerjaan dan Evaluasi
Penghargaan dan Tunjangan
Kompensasi
Tunjangan Sosial
Manajemen Kinerja
Pensiun
Staf Internasional
Serikat Pekerja
Komunikasi Karyawan
Moral Karyawan/Kepuasan
Penempatan keluar
Pengembangan SDM: Pelatihan & Pengembangan
Perencanaan Karir SDM yang Strategik dan Peraturan-peraturan
Manajemen Perubahan dan Transformasi
Manajemen Pengetahuan
Keberagaman
Budaya Organisasi
Benchmarking dan praktik-praktik terbaik
Konsultan Internal
Memfasilitasi
Organisasi Pembelajar
Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan
Pengembangan Potensi-Potensi yang Tinggi
Kreativitas dan Inovasi
SDM yang Global
Kompetensi – kompetensi Utama
Keberhasilan dalam Manajemen Kinerja
Sumber: Raich (2002)
Dunia bisnis saat ini ditantang untuk mampu bertahan di dalam lingkungan bisnis yang terus menerus berubah. Noe et al. (2000) mengemukakan dua tantangan yang dihadapi organisasi yaitu global challenge dan stakeholder challenge. Global challenge ditandai dengan adanya globalisasi, deregulasi pasar di sejumlah negara, kerjasama antar negara diberbagai kawasan seperti AFTA dan NAFTA, serta pembebasan tarif. Sedangkan stakeholder challenge diwarnai dengan permintaan konsumen akan peningkatan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan, kualitas layanan, tanggung jawab sosial organisasi di lingkungan sekitar. Tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi meningkatkan kemampuan bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Agar mampu bertahan di lingkungan bisnis, organisasi melakukan berbagai cara seperti inovasi produk, memperluas pasar, meningkatkan kualitas layanan, memperbaiki proses produksinya, perbaikan sistem organisasi, dan melakukan penghematan biaya. Strategi-strategi organisasi dibuat dan diciptakan agar bertahan di derasnya perubahan lingkungan. Strategi organisasi haruslah mampu menciptakan keunggulan kompetitif. Terdapat dua sumber keunggulan kompetitif yang bisa digali oleh organisasi yaitu dari dalam organisasi dan dari luar organisasi. Sumber-sumber dari luar terdiri dari tersedianya sumber daya alam, teknologi, pasar tenaga kerja baik kasar maupun profesional dan lainlain. Sedangkan sumber-sumber dari dalam organisasi misalnya kemampuan karyawan, struktur organisasi, sistem kerja organisasi, kreatifitas untuk menciptakan proyek-proyek yang menguntungkan organisasi, dan manajemen pengetahuan (knowledge management).
Dua sumber ini mempunyai karakteristik yang berbeda, pada sumber dari luar organisasi akan menemui kesulitan untuk mendapatkan bahan dasar untuk menciptakan keunggulan kompetitif karena banyak organisasi berlomba-lomba mendapatkan sumber dari luar, selain itu keunggulan organisasi yang didapat dari sumber ini akan mudah ditiru oleh organisasi lain. Sedangkan sumber dari dalam akan memberikan banyak keunggulan karena sukar ditiru oleh pesaing serta talc terbatas. Keunggulan yang terpatri dalam organisasi dan belum banyak didayagunakan adalah knowledge management. Pengetahuan (knowledge) melekat dalam organisasi dan setiap anggota organisasi. Dalam organisasi, pengetahuan dapat dilihat secara jelas dalam bentuk aturan dan prosedur karyawan sedangkan di individu melekat dalam pengetahuan yang dipunyai.
Organisasi perlu memandang pengetahuan sebagai sumber berharga dan strategik. Untuk tetap kompetitif, organisasi secara eksplisit perlu mengelola sumber daya intelektual dan kapabilitas. Untuk mengembangkan modal intelektual yang dipunyainya, organisasi perlu melakukan utilisasi social capital yang tumbuh dari interaksi antar anggota organisasi. Cara lainnya dengan mengembangkan iklim dan budaya organisasi yang baru, sistem reward yang baik, struktur organisasi yang lebih datar, ramping dan fleksibel, agar relasi sosial antar anggota organisasi lebih meningkat.
Perkembangan Manjemen Pengetahuan (Knowledge Management)
Knowledge management (KM) atau manajemen pengetahuan menjadi isu menarik sejak awal kemunculannya. Berbagai akademisi dan praktisi bisnis mulai mencoba menumbuh-kembangkan manajemen pengetahuan melalui penelitian-penelitian maupun penerapan dalam praktek-praktek bisnis.
Untuk memudahkan pemahaman mengenai manajemen pengetahuan, pengertian manajemen pengetahuan perlu diketahui. Fernandez dan Sabherwal (2001) mengartikan pengetahuan (knowledge) sebagai hasil refleksi dan pengalaman seseorang, sehingga pengetahuan selalu dipunyai oleh individu atau kelompok. Pengetahuan (knowledge) melekat dalam bahasa, aturan-aturan dan prosedur-prosedur, serta konsep.
Terdapat dua dimensi kritikal yang perlu untuk memahami knowledge dalam konteks organisasi, yaitu:
• pertama, pengetahuan eksis di setiap individu, kelompok atau organisasi;
• kedua, pengetahuan dapat dilihat dari sebagai sesuatu yang dapat disimpan, dan sebagai suatu proses yaitu proses untuk mengetahui sesuatu.
Berdasarkan 2 dimensi tersebut, pengetahuan dapat dibagi menjadi tacit dan explicit knowledge.
Tacit knowledge adalah pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman, kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan susah didefinisikan di mana biasanya dibagikan lewat diskusi-diskusi, cerita-cerita. Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995), tacit knowledge diartikan sebagai suatu pengetahuan yang personal, spesifik, dan umumnya susah diformalisasi dan dikomunikasi kepada pihak lain.
Sedangkan explicit knowledge adalah pengetahuan yang sudah diformulasikan, biasanya disajikan dalam bentuk tulisan misalnya peraturan, buku-buku literatur-literatur. Dalam organisasi proses penyebaran/sharing pengetahuan akan membantu pencapaian tujuan organisasi. Explicit atau codified knowledge diartikan sebagai pengetahuan yang dapat ditransformasikan dalam bentuk formal dan bahasa yang sistematis.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh organisasi-organisasi adalah mengkonversi jacit knowledge menuju explicit knowledge, atau sebaliknya. Organisasi dituntut untuk mampu menterjemahkan pengetahuan yang eksis di individu, kelompok atau tim, dan organisasi menjadi nyata dalam bentuk produk-produk dan jasa-jasa yang dihasilkan. Agar konversi bisa berjalan dengan baik, Nonaka dan Takeuchi (1995) memperkenalkan 4 pola dasar penciptaan pengetahuan yang dikenal dengan The Spiral Of Knowledge.
1. Sosialisasi, menjelaskan saling berbagi antar tacit knowledge, umumnya tanpa melibatkan hal-hal formal, misalnya sharing budaya organisasi antara anggota organisasi yang lama dengan anggota yang barn dengan tujuan anggota yang baize mampu beradaptasi dengan budaya organisasi.
Contoh nyata perubahan tacit ke explicit knowledge misalnya bila perusahaan ingin menerapkan penggunaan mesin-mesin barn dalam proses produksi maka perusahaan mengirimkan wakilnya untuk belajar mesin tersebut. Hal yang mungkin dilakukan pertama kali adalah dengan melalcukan mengamati, mengobservasi, serta mempraktekan mesin tersebut selama pelatihan.
2. Eksternalisasi/artikulasi, menkonversi tacit knowledge menjadi explicit knowledge biasanya menggunakan metafor-metafor yang dapat dipahami bersama. Misalnya hasil pengamatan, dan observasi terhadap mesin barn tersebut diubah dalam bentuk tertulis yang mudah dipahami, dan dapat didiskusikan bersama rekan-rekan kerja.
3. Kombinasi, mengkombinasikan antar explicit knowledge yang dipunyai oleh individu lain dengan explicit knowledge yang dipunyai oleh diri sendiri contoh konkrit adalah sekolah-sekolah bisnis yaitu MBA, dan MM. Misalnya agar semakin banyak orang yang dapat memanfaatkan mesin tersebut dibuatlah standar prosedur operasi atau buku petunjuk penggunaan agar lebih banyak orang mempelajarinya.
4. Internalisasi, merubah explicit knowledge menuju tacit knowledge. Jargon yang paling populer untuk menjelaskan internalisasi adalah learning by doing. Misalnya dengan pengalaman mengoperasikan mesin bare dapat meningkatkan pemahaman tacit knowledge.
Dengan memahami 4 pola penciptaan pengetahuan, maka organisasi perlu menyadari bahwa pengetahuan awalnya eksis di masing-masing individu dan agar menjadi milik organisasi, maka organisasi harus memfasilitasi, mendukung, dan menstimulasi pengetahuan individu menjadi pengetahuan organisasi melalui dialog, diskusi, berbagi pengalaman, dan observasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa angka tingkat pengangguran di Indonesia per Februari 2010 mencapai 7,41% dari jumlah angkatan kerja atau 8,59 juta orang. Angka ini menurun dibandingkan jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2009 yang mencapai 7,87% terhadap jumlah angkatan kerja atau 8,96 juta orang. Penurunan tingkat pengangguran itu merefleksikan pada perekonomian yang membaik pada triwulan I-2010. Ya memang menurun, akan tetapi jumlah tersebut tetaplah masih sangat banyak dan harus segera dicarikan jalan keluarnya untuk menciptakan kemakmuran bagi bangsa ini, apalagi sebagian besar pengangguran tersebut adalah generasi muda atau mereka yang berada dalam usia produktif.
Pemerintah tentu bekerja keras untuk menekan angka pengangguran ini seminimal mungkin dengan melakukan beragam program pemnbangunan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat. Namun, apakah kita harus pasif menunggu pemerintah untuk “menolong” kita keluar dari kondisi seperti ini? Padahal sebenarnya kita memiliki pilihan lain untuk aktif bekerja keras, memanfaatkan berbagai peluang untuk menciptakan sebuah usaha yang bernilai ekonomis guna mencukupi kebutuhan kita sendiri atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru bagi saudara kita lainya yang masih menganggur.
Ada 5 hal penting yang harus anda lakukan dalam tahap awal membangun sebuah bisnis, yaitu:
1. Pahami dan kalahkan diri anda.
Cobalah untuk lebih mengenal diri anda, karena asset paling berharga dalam menjalankan bisnis adalah diri anda. Pemahaman terhadap diri sendiri akan membimbing anda menemukan jalur entrepreneurship yang sesuai bagi diri anda, semakin kita mengenal diri sendiri, semakin kecil pula peluang untuk terjadinya kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dalam proses membangun sebuah bisnis. Mulailah melakukan analisa dan bertanya kepada diri anda. Apa visi dalam hidup anda? Target atau obsesi apa yang ingin anda raih dalam hidup ini? Anda ingin menjadi apa dan berada dimana dalam 5 atau 10 th kedepan? Apa alasan anda untuk terjun ke dunia bisnis? Apa minat dan potensi terbesar anda? Berapa besar modal yang anda miliki sekarang dan masih banyak lagi.
Setelah anda cukup memahami diri anda sendiri, sekarang saatnya anda menanamkan mindset “juara” dalam diri anda, kalahkan semua rasa takut. Rasa takut untuk gagal dan segala kekhawatiran yang kontraproduktif dalam diri anda. Hal ini penting untuk memupuk mental yang kuat serta berani menghadapi resiko. setiap usaha pasti ada resiko yang harus dihadapi, namun seiring berjalanya waktu dan semakin banyak pengetahuan serta pengalaman yang anda miliki, anda akan semakin cerdik dalam menentukan langkah dan memanage resiko setiap keputusan bisnis yang akan anda ambil.
2. Menentukan satu pilihan dari beberapa alternatif usaha.
Dalam tahap awal membangun sebuah bisnis, saya sarankan anda untuk tidak terburu-buru menentukan jenis usaha. Siapkan sekurangnya 3 pilihan model bisnis yang akan anda geluti. Tentukan pilihan tersebut berdasarkan beberapa parameter: seperti kondisi demand permintaan konsumen terhadap barang atau jasa yang anda tawarkan, berapa besar minat konsumen terhadap produk anda dan kira-kira berapa lama kondisi ini akan bertahan (lihat trend di pasar untuk melakukan analisa ini), jumlah competitor yang harus anda hadapi serta minat atau kecintaan anda terhadap bidang bisnis tersebut. Setelah anda memiliki cukup data mengenai 3 pilihan model bisnis tersebut, baru anda menentukan pilihan model bisnis mana yang paling berpotensi serta sesuai dengan karakter dan sumber daya yang anda miliki.
Tips: pada tahap awal menjadi seorang pengusaha, pilih model bisnis yang sesuai dengan minat, bakat atau hobi anda. Dengan begitu anda akan lebih mencintai setiap proses dari apa yang anda kerjakan serta lebih konsisten. Nanti setelah anda sukses dan memiliki jam terbang tinggi dalam bisnis baru melakukan expansi usaha yang murni berdasarkan peluang yang ada.
3. Research and learning
Setelah anda menjatuhkan pilihan model bisnis yang akan anda geluti, lakukan research lebih mendalam mengenai bisnis tersebut. Research dapat anda lakukan melalui bermacam referensi seperti buku, majalah bisnis, surat kabar, internet, atau bertanya langsung kepada pelaku usaha bisnis tersebut. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi pentiing seperti:
• Jangka waktu Return of Investment (ROI) / baliknya modal bisnis tersebut.
• Segmentasi dan positioning produk anda.
• Potensi penghasilan yang akan anda dapatkan.
• Kendala apa saja yang biasanya di hadapi dilapangan.
• Cost produksi yang harus anda belanjakan setiap bulanya.
• Besar resiko yang harus di tanggung jika produk tidak laku.
• Seberapa unik produk anda dibanding produk lain yang di tawarkan competitor dalam ceruk bisnis yang sama (bargaining power).
• Keahlian apa yang anda miliki untuk menjual produk tersebut.
• Infrastruktur apa yang diperlukan untuk menjalankan roda bisnis (showroom atau yang lainnya).
• Berapa besar dana yang anda perlukan untuk bisa survive dalam 6 bulan kedepan dan melewati masa-masa sulit di awal sebuah bisnis, serta lain sebagainya.
4. Membuat sebuah Business Plan
The Queensland Small Business Corporation melakukan survei kepada sekitar 500 pengusaha yang memiliki perencanaan bisnis dan menemukan beberapa fakta manfaat dari business plan sebagai berikut :
• Efektif menunjang goal 100%
• Membantu meningkatkan penjualan 91%
• Menunjang profit 81%
• Meningkatkan jumlah karyawan 79%
• Meningkatkan produktivitas beberapa kali lipat dari sebelumnya
Apa saja yang harus kita pikirkan untuk membuat sebuah business plan?
a. Tentukan VISI: Visi adalah gambaran suatu kondisi yang ingin anda raih di masa yang akan datang, anda ingin bisnis anda ini nantinya seperti apa, itu yang wajib anda miliki. Visi akan menjadi spirit bagi dalam menjalani setiap proses serta wajib menjadiinspirasi bagi team agar bersama sama bergerak mencapai visi yang ingin anda capai.
b. Tentukan target market: Anda dapat menentukan target pasar bagi produk anda berdasarkan beberapa faktor, antara lain: usia, jenis kelamin, rata rata penghasilan, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, hobi, geografis, dimana mereka sering berkumpul, media apa saja yang sering mereka lihat dll.
c. Tentukan target omzet: Tentukan target omzet penjualan dan target jumlah customer anda dalam 1 tahun ke depan, kemudian jabarkan menjadi target per bulan yang harus anda capai.
d. Marketing Communication: Tentukan media komunikasi yang efektif dan efisien untuk mengkomunikasikan produk anda ke target market yang dituju. Pada tahap ini dibutuhkan extra energy untuk melakukan brand awareness kepada masyarakat mengingat produk anda masih baru. Agar target market membeli produk anda maka isi dari komunikasi wajib memenuhi kriteria AIDA (Attention, Desire, Interest and Action).
e. Action plan: Tentukan detail pelaksanaan dari rencana komunikasi pemasaran, meliputi: executor/pelaksana, konsep pelaksanaan, budget yang diperlukan dan siapa mengontrol pelaksanaannya serta target waktu penyelesaian.
5. Konsisten
Sebuah business plan yang hebat tidak akan berarti apa-apa jika anda hanya meletakkanya dalam sebuah catatan yang rapi tanpa disertai konsistensi untuk melaksanakanya. Komitmen dan konsistensi anda lah yang menetukan berhasil atau tidaknya sebuah bisnis. Kesuksesan berawal dari tindakan kecil yang anda lakukan secara terus menerus, ada proses belajar disana, semakin serius anda belajar dan konsisten maka akan semakin terasah business instinct anda dalam menentukan strategi pemasaran maupun branding terbaik untuk mengakuisisi target market anda.
Bisnis Energi
Kebijakan energi nasional pada umumnya telah menjadi acuan dalam pengelolaan energi daerah, namun implementasinya masih perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat, sehingga dapat difasilitasi tersedianya kebijakan dan program energi yang selaras antar daerah dan antar pemda dengan nasional.
Pengembangan energi alternatif menjadi prioritas dalam upaya mengatasi permasalahan energi yang berkaitan dengan kelangkaan energi fosil. Untuk itu, beberapa pihak terkait telah merumuskan strategi yang berkaitan dengan pengembangan energi alternatif, namun masih juga diperlukan perumusan kebijakan di beberapa sektor lainnya. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian adalah sebagai berikut:
a. Potensi penghematan subsidi antara lain : percepatan konversi minyak tanah ke LPG secara nasional, menggalakkan Desa Mandiri Energi dengan pemanfaatan biokerosin, pengurangan volume Premium, mendorong pemanfaatan bahan bakar nabati untuk transportasi, penghematan melalui dis-insentif blok tarif bagi pemakaian listrik rumah tangga dan bisnis, penghematan melalui program Lampu Hemat Energi (CFL), penghematan melalui substitusi bahan bakar minyak HSD ke MFO serta pemanfaatan bahan bakar nabati pada sub sector ketenagalistrikan, pemanfaatan energi alternatif pada industri
b. Program Pengalihan Minyak Tanah dapat berhasil apabila infrastruktur LPG tabung 3 kg telah tersedia dengan sempurna termasuk dari fasilitas filling station yang proporsional hingga tercukupinya jumlah pangkalan LPG untuk memudahkan masyarakat pengguna melakukan pengisian ulang. Di samping itu perlu dilakukan sosialisasi yang intensif baik mengenai Program secara keseluruhan maupun mengenai prosedur penggunaan dan keselamatan tabung dan kompor LPG. Untuk itu diperlukan koordinasi antara Pemerintah, badan usaha pelaksana, serta Pemerintah Daerah.
c. Upaya konservasi energi di sektor ketenagalistrikan dilakukan antara lain melalui : membagikan 50 juta lampu hemat energi, memberikan insentif harga bagi pelanggan yang menggunakan listrik efisien dan hemat, dan mengenakan tarif progresif bagi pemakaian listrik yang berlebih;
d. Sektor industri, bangunan dan gedung diharapkan mempunyai ”Sistem Managemen Energi”, sehingga bias diketahui berapa kebutuhan energi pembuat produk, dan dapat mengantisipasi apabila terjadi kekurangan energi;
e. Rasionalisasi harga energi perlu dilakukan untuk menyehatkan APBN dan merupakan kunci bagi pengembangan energi alternatif. Diperlukan kebijakan insentif yang memadai dan menarik dunia usaha dalam bisnis energi terbarukan dan masyarakat pemakainya serta sistem pembiayaan pengadaan energi terbarukan bagi masyarakat pedesaan dan kerangka regulasi yang jelas. Bentuk dan besaran insentifnya perlu diformulasikan secara eksplisit, sehingga instrumen kebijakannya dapat ditetapkan oleh departemen terkait.
f. Pada dasarnya regulasi yang diperlukan untuk mendukung pengembangan energi alternatif sudah cukup banyak. Dengan regulasi yang sudah ada, sebenarnya cukup banyak hal yang dapat diperbuat tanpa menunggu regulasinya lengkap, yang diperlukan adalah kemampuan kita semua untuk menjabarkannya ke dalam program dan langkah nyata sehingga energi alternatif dapat berkembang sesegera mungkin untuk mengatasi permintaan energi yang terus meningkat.
Bisnis Sinyal
Memasuki tahun 2002, perkembangan sistem komunikasi selular semakin meningkat dengan pesatnya. Kelebihan utama yang dimiliki generasi ketiga adalah kemampuan transfer data yang cepat atau memiliki bit rate yang tinggi. Tingginya bit rate yang dimiliki menyebabkan banyak operator CDMA dapat menyediakan berbagai aplikasi multimedia yang lebih baik dan bervariasi, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Bayangkan saja, hanya dengan sebuah handphone, kita memiliki fasilitas kamera, video, komputer, stereo dan radio.
Selain itu, berbagai fasilitas hiburan pun bisa dinikmati seperti video klip, keadaan lalu lintas secara real time, teleconference, bahkan sekadar memesan tempat di restoran, cukup dengan menekan tombol di handphone. (Wawan Saprudin, Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro ITB) Hal ini akan disebabkan mobilitas manusia yang semakin tinggi sehingga dibutuhkan sarana komunikasi yang cepat dan efisien. Dengan kemajuan jaman seperti saat ini komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai macam diantaranya yaitu dengan menggunakan gelombang bunyi yang memanfaatkan media udara, gelombang bunyi memang dapat merambat hingga beberapa radius meter, namun sangat dipengaruhi kuat dan arah kecepatan angin.
Dengan menggunakan listrik sebagai alat komunikasi dapat mengatasi kesulitan jarak atau cuaca.. Komunikasi listrik menggunakan arus maupun tegangan listrik untuk membawa informasi yang dikirim oleh pengirim ke penerima dengan menggunakan media kabel logam yang dialiri listrik, bentuk komunikasi (komunikasi radio) listrik menggunakan gelombang elektromagnetik yang dapat menggunakan kabel atau udara. Teknologi CDMA membuat kapasitas suatu sel menjadi lebih besar dibanding sistem GSM karena pada sistem CDMA, setiap panggilan komunikasi memiliki kode-kode tertentu sehingga memungkinkan banyak pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa terjadinya gangguan interferensi dan cross talk. Sumber radio dalam hal ini adalah frekuensi dan time slot yang disediakan untuk tiap sel. (Wawan Saprudin, Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro ITB) Alokasi frekuensi radio yang tersedia semakin lama akan semakin padat.
Kondisi demikian ini akan dapat menyebabkan permintaan hubungan komunikasi yang sangat besar tidak bisa dilayani melalui jaringan yang berbasis lintas radio. Untuk dapat melakukan komunikasi diberbagai daerah khususnya daerah kota dan pinggiran kota dengan kepadatan 10-10000 pelanggan per-kilometer persegi yang belum ada jaringan tembaganya dapat dilakukan dengan mengguanakan jaringan akses radio yang dinamakan telepon tanpa kabel.
Teknologi multiple access yang baru yaitu Code Divion Multiple Access (CDMA). Pada sistem TDMA pembagian kanal didasarkan pada satuan waktu. Pada sistem FDMA (Frekuensi Division Multiple Access), pembagian alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga saat pelanggan melakukan pembicaraaan memiliki frekuensi sendiri (Laboraterium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro TTB, Wawan Saprudin). Sedangkan sistem CDMA, kanal dibagi berdasar alokasi kode-kode unik yang ditentukan untuk masing-masing pengguna.
Pada teknologi ini sinyal informasi akan disebar oleh sinyal penebar. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter decoding dan disebar dengan bandwidth 1,25 MHz (spead spectrum), kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan.
Pada telepon wereless dengan system CDMA dapat diketahui trafik pembicaraan dengan menganalisa semua parameter-parameter yang ada seperti analisa call attempt, call success, call completion, block call, drop call. Dengan analisis ini akan didapatkan berbagai peningkatan guna mengoptimalkan jaringannya secara efisien apakah perlu adanya penambahan sirkit atau komponen penunjang lainnya.
Dunia mengenal dua kubu selular digital, yaitu GSM dan CDMA. Dari populasinya, GSM lebih unggul dibanding CDMA karena ia digunakan lebih awal, tahun 1990-an, dan menerapkan standard terbuka yang dapat dikembangkan siapa saja. CDMAOne (IS-95) digunakan umum mulai tahun 1995 dan baru meledak ketika versi lanjutannya dikembangkan,CDMA 2000-1X pada bulan Oktober 2000.Kehadiran telepon selular berbasis teknologi CDMA memang menimbulkan permasalahan pada sisi operator selular berbasis GSM. Bagaimana tidak, ketika hampir seluruh operator GSM mulai mengaktifkan layanan GPRS yang mengedepankan layanan always connected kejaringan dan kemampuan mengirim data, suara dan gambar serta tentunya koneksi ke Internet, ternyata justru kehadiran CDMA menjadi sebuah booming yang lebih heboh dan bahkan sampai sekarang jumlah pelanggan semakin bertambah dengan cepat. Terutama karena layanan ini menjanjikan tarif yang lebih murah.
Sejarah perkembangan teknologi jaringan wireless hingga saat ini dibagi menjadi tiga generasi yang masing-masing disebut generasi-1 (1G), generasi-2 (2G), dan generasi-3 (3G). Generasi-1 dimulai pada akhir tahun 1970-an di Amerika (di Eropa pada awal tahun 1980-an).
Digital Marketing
Setelah kita tahu ada e-Marketing, yang merupakan bagian dari e-Business, sering terdengar pula istilah Digital Marketing. Apakah digital marketing itu dan apa bedanya dengan internet marketing?
Digital Marketing adalah praktek marketing yang menggunakan saluran distribusi digital untuk mencapai konsumer dengan cara yang relevan, personal dan cost-effective. Walaupun digital marketing tidak meliputi teknik dan parktek yang masuk dalam kategori Internet marketing, tetapi Digital marketing melampui internet marketing dengan cara-cara untuk mencapai target konsumer yang tidak memerlukan internet. Sebagai contohnya adalah mobile phone, sms/mms, display/banner ads dan papan reklame (billboard) digital.
Saya sendiri menganggap Internet marketing adalah bagian dari Digital marketing, dan lebih suka menggunakan istilah ini. Berdasarkan cara delivery-nya ada dua jenis digital marketing, yaitu pull dan push.
Pull
Pull digital marketing melibatkan user/konsumen untuk mencari dan melihat/mengambil konten secara langsung (pull – tarik) melalui situs/mesin pencari. Jadi user/konsumen bersifat aktif mencari konten/informasi yang mereka butuhkan. Contohnya dalah website/microsite, blog dan streaming media (Youtube).
Keuntungannya adalah tidak ada batasan dari segi kontent/ukuran, karena konsumen yang menentukan apa yang mau mereka lihat.
• Tidak memerlukan teknologi untuk mengirimkan konten, hanya diperlukan teknologi untuk menampilkannya.
• Tidak ada regulasi menyangkut privasi yang terlibat
Kelemahan
• Pasif, mengandalkan situs pencari
• Terbatasnya kemampuan untuk mengukur hasul – yg di dapat hanya total downloads, page views, dll.
• Personalisasi terbatas, hanya mengandalkan lokasi IP, personalisasi lebih lanjut memerlukan user untuk memasukkan data-data pribadi.
Push
Pada push digital marketing, kontent di kirimkan ke user/konsumen. Contohnya adalah email blast, sms blast, rss.
Keuntungannya:
• Dapat di personalisasi, pesan yang dikirimkan dapat di sesuaikan dengan kriteria konsumen,
• Traking dan reporting lebih detail
• Memungkinkan ROI yang tinggi
Kelemahan
• Memerlukan mekanisme untuk mengirimkan pesan
• Pesan dapat di blok oleh user/konsumen
• Adanya isu privasi, dimana adanya konsumen yang tidak suka di kirimkan email/sms bersifat promosi.
Beberapa strategi Online:
• Strategi E-products
Apabila kita berada di sebuah toko dan melihat produk yang menarik, kita dapat melihatnya dan menyentuhnya. Dalam penjualan online, hal tersebut tidak akan bisa kita alami, tetapi apakah itu suatu kerugian? Di UK dan US penjualan online meningkat sangat tajam, mengapa? Apa kelebihan membeli produk secara online di bandung dengan di toko konvensional? Utamanya adalah secara online kita dapat mengetahui fakta produk yang akan kita beli, pembeli langsung tahu tentang fitur, fakta dan bukan asumsi penjual.
Proses pembelian juga dapat di Customised untuk pelanggan (orang yang pernah membeli) , sehingga lebih mudah mengulang pembelian. Kita juga dapat menawarkan produk sampingan dari poduk utama yang di beli. Misalnya, kesempatan untuk membeli tambahan printer cartridges bersama dengan pembelian printer online. Produk juga dapat di Customised untuk kebutuhan konsumen. www.nike.com menawarkan kepada pengguna online sepatu yang dapat di customised. Pengguna dapat membuat desain sepatu mereka sebelum memesan secara online!
• Strategi E-Price
Secara tradisional, menenutakan harga adalgh, menemukan berapa banyak konsumen bersedia untuk membayar, melihat harga pesaing dan lalu menentukan harga. Internet telah membuat harga sangat kompetitif. Banyak biaya yang hilang dalam toko online, misalnya biaya simpan, biaya staf, dll menempatkan tekanan harga pada peritel tradisional.
Dengan Internet konsumen mempunyai kuasa untuk berkeliling mencari harga terbaik dengan hanya klik tombol. Website seperti www.kelkoo.com membandingkan produk-produk dari berbagai situs web dan memberi informasi kepada pengungjung mana tawaran yang terbaik. Seperti itulah mudahnya mengakses informasi untuk membantu mempertahankan harga di dalam dunia online.
Pertumbuhan situs lelang online juga membantu konsumen untuk mendikte harga. Lelang online perusahaan telah berkembang di www.ebay.com dengan ribuan pembeli dan penjual pilihan harian.
E-pricing juga harus dapat memberikan benefit kepada pelanggan setia. Teknologi memungkinkan pengunjung untuk dilacak, sehingga memudahkan penerapan insentif loyalitas.
• Strategi E-Location
Salah satu perubahan terbesar dalam marketing-mix adalah pembelian online. Konsumen dapat membeli langsung dari produsen dengan potongan harga seperti pengecer. Tantangan bagi pengecer online adalah untuk memastikan bahwa produk dikirimkan ke konsumen dalam waktu yang wajar. Lokasi sangat penting dalam strategi online. Lokasi online dapat merujuk ke lokasi di mana link ditempatkan pada situs-situs lain. Menempatkan link pada home page www.google.com akan menghasilkan lalu lintas tinggi bagi web Anda. Mengenal konsumen Anda dan mengetahui dimana saja mereka pergi secara online akan membantu Anda mengerti dimana menempatkan link dan iklan online.
• Strategi E-Promotion
Ada beberapa isu berkaitan dengan mempromosikan produk dan layanan secara online. Memiliki nama-domain yang mudah diingat adalah tahap pertama dalam e-promotion. Perusahaan seperti egg.com telah berhasil menempati posisi merek di dunia online sebagai online bank.
Sebagian besar organisasi saat ini ini mempunyai beberapa bentuk dari halaman web , baik yang digunakan untuk beriklan atau tidak.Bentuk yang paling umum dari e-promotion adalah meletakkan banner iklan di halaman Web yang populer. Iklan banner harus ditempatkan di mana pelanggan potensial melalukan browsing. Web humas (WPR) adalah bentuk pendekatan online yang lain. Berita seperti peluncuran produk atau layanan baru dapat ditempatkan pada halaman web perusahaan, atau artikel dikirim pada situs review. Organisasi juga dapat mengirim e-leaflet ke ratusan bahkan ribuan responden, berharap persentase kecil akan menjawab. Masalahnya adalah bahwa untuk setiap 100 email yang dikirim responnya hanya sekitar 1-2!.
Perkembangan teknologi digital, terutama mobile, membuka peluang baru digital marketing. Jenis media apapun diupayakan untuk efektif sebagai sarana digital marketing. Demikian pula strategi yang melatarbelakanginya. Yang menjadi diferensiasinya adalah secerdas apa suatu entitas usaha mengembangkan model bisnisnya.
Menurut penelitian Asia Pacific Media Forum (APMF), tahun ini, 2010, terdapat kecenderungan bagi perusahaan untuk menyisihkan 10%-30% belanja promosi ke media digital. Tahun lalu, belanja promosi ke media digital tumbuh 500%. Padahal, hingga 2008, tak banyak perusahaan yang melirik media digital sebagai sarana promosi.
Beberapa tahun terakhir, teknologi mulai memegang peranan penting di segala sektor. Mulai dari militer dan ekonomi, sosial bahkan budaya mulai dirasuki teknologi modern. Tak lepas pula dalam hal ini adalah cara Pemasaran Produk.
Kalau di waktu lalu, pemasaran produk hanya lewat door to door, Banner raksasa di pinggir jalan, Radio, Televisi, bahkan brosur yang dibagikan ke perumahan atau foodcourt di mal. Sekarang pemasaran baik produk atau bahkan kampanye caleg tak luput dari sentuhan teknologi, terutama Internet.
Hal ini tidak mengherankan karena pemakai Internet di Indonesia menurut data terakhir adalah sekitar 30-40 juta orang. Kalau di seluruh dunia mencapai 1 milliar orang. Angka ini tidak statis melainkan akan terus bertambah. Dan kecepatan bertambahnya bukan lagi deret hitung melainkan deret ukur! Sangat cepat, melebihi kecepatan penerimaan saat Radio atau Televisi pertama kali diluncurkan.
Suka atau tidak, era baru telah diluncurkan. Bahkan di kala KPU (Komisi pemilihan Umum) menyetop jadwal kampanye untuk minggu tenang sebelum nyoblos, eh, nyontreng. Masih banyak muka-muka caleg yang berkeliaran di Facebook. Berarti KPU telah melewatkan Facebook sebagai sarana promosi, karena mungkin anggotanya saking sibuknya, jadi tak sempat ber FB ria.
Atau anda akan menyaksikan bagaimana seorang dokter atau profesi yang sejenisnya tiba-tiba muncul di Facebook untuk berpromosi mengenai jadwal dan tempat prakteknya di kota tertentu. Kalau tidak salah ingat, profesi ini dilarang berpromosi ya. Namun pengawasnya selalu ketinggalan berita rupanya, mungkin karena itu, tak sempat ber FB ria.
Makanya sekarang jangan kagok dengan istilah Digital Marketing. Memang era sekarang adalah era Digital. Mulai dari komputer, kamera hingga timbangan orang lebih menyukai yang Digital ketimbang yang konvensional.
Kelebihan Utama berpromosi era Digital ini adalah Murah dan Measurable (terukur) dengan target market yang nyaris Presisi (tepat sasaran). Coba anda bayangkan kalau anda harus membagi brosur (ini marketing yang paling murah meriah) ke kompleks perumahan atau di mal. Menurut penelitian, 95 % brosur akan masuk ke tong sampah. Hanya 5 % yang menyimpan brosur anda. Jika mereka tertarik, baru beberapa waktu kemudian mereka akan kembali mengontak anda. Jika anda mencetak 1 buah brosur seharga Rp 1.000,- (saya gak tahu benar atau salah, karena saya belum pernah cetak brosur). Jika ada 1.000 brosur yang anda sebar berarti hanya Rp 50.000,- yang mengenai sasaran anda. Sedangkan Rp 950.000 terbuang di tong sampah.
Atau jika anda punya budget promosi yang lebih tebal, anda dapat memasang iklan di TV. Mungkin per spot berkisar Rp 5-25 juta tergantung prime time atau tidak. Jika anda mengharapkan dari 100.000 pelanggan menyaksikan iklan anda, mungkin hanya 20% yang menyaksikannya. Lagipula tidak mungkin pasang iklan di TV hanya ditayangkan 10 spot saja. Minimal 100-200 spot dalam jangka waktu tertentu. Silahkan hitung sendiri Konversi keberhasilan pembelian produk anda. Biasanya biaya per kontak adalah Rp 5.000 – 10.000, itupun jika sudah tepat sekali sasarannya. Tergantung anda masuk di segmen dan acara apa di TV tersebut.
Atau misalnya anda akan berpromosi lewat koran. Untuk full satu halaman diperlukan sekitar Rp 300 juta. Berapa orang yang membaca koran hari itu dan tepat di halaman yang anda tampilkan? Jika hanya 10.000 orang berarti ongkos per kontak anda adalah Rp 30.000. Dan hanya satu hari saja, esoknya sudah hilang dari peredaran.
Makanya tidak heran, banyak koran di Amerika Serikat sudah mulai tutup. Padahal sudah berumur di atas 100 tahun. Alasannya murni karena tidak adanya pemasukan iklan, sehingga tidak menutup biaya operasional. Lalu anda berkata, Ah, itu kan di Amerika sana. Yang penetrasi pemakaian internet nya sudah tinggi. Kita kan masih di Indonesia, masih sedikit yang paham internet.
Apa yang ada di Amerika yang tidak bisa masuk ke Indonesia dalam waktu singkat? Semua yang ada disana bisa masuk kesini. Bagaimana kalau kita balik pola berpikirnya, Bukankah merupakan suatu peluang jika di Indonesia masih sedikit. Kelak kalau sudah umum, kita akan jadi senior, bahkan pakar di bidang itu!
Setelah waktu lalu kita bahas promosi lewat koran maupun TV yang mahal menurut kantong kita, apa yang bisa dilakukan dengan Digital Marketing untuk membantu pemasaran produk kita? Sangat banyak.
Oh ya, sebelumnya saya akan bahas berapa harga yang diperlukan untuk berpromosi lewat Internet. Jika anda memakai Pay Per Click (PPC) Google sebagai sarana promosi anda. Akan sangat murah. Biasanya hanya diperlukan sekitar USD 0.1 – 0.25 per klik. Jadi berkisar antara Rp 2000 – 2.700 per klik atau per kontak. Plus lagi, orang yang mengklik itu adalah orang yang sudah punya intensi untuk mencari produk yang kita jual.
Misalkan orang akan mencari pompa air, lalu search di Google atau Yahoo, dia sendiri yang mengetik “Pompa air” atau “pompa murah” atau “toko pompa air” dsb. Jika materi yang anda promosikan muncul di halaman pertama Google, bukankah anda sudah menemukan target market yang sangat tepat daripada hanya membagi brosur ke sembarang orang?
Itulah kenapa berpromosi lewat Internet adalah promosi yang punya akurasi yang tinggi mengenai tarket market yang dituju. Lalu, apa saja yang bisa ditempuh dalam berpromosi dengan Digital Marketing?
1. Email Marketing, Promosi lewat email adalah cara yang sangat murah meriah. Namun sangat rawan akan kategori Spamming. Spam adalah email yang tidak diharapkan kedatangannya datang dan memenuhi inbox kita. Untuk menghindari kita dianggap melakukan spamming, hendaknya kita membangun list (list Building) terlebih dahulu dengan calon lead (customer) kita. Kita dapat memberikan informasi seputar masalah customer, keunggulan produk kita hingga cara pakai yang efektif. Setelah rasa percaya calon customer terbentuk, otomatis mereka akan membeli produk kita. Selain itu, customer dapat ikut aktif berpartisipasi, bertanya, memberikan saran seputar produk atau layanan yang kita berikan. Hal ini pula yang membuat customer merasa dia bukan objek, melainkan subjek.
Pemasaran lewat email biasanya efektif, karena orang pasti akan membuka dan membaca email yang dikirimkan walau hanya sebentar.
2. Social Marketing, Jika menurut orang pemasaran yang paling efektif adalah dari mulut ke mulut (Word of Mouth), itu memang benar adanya. Maka timbullah Web 2.0 dimana pada era sebelumnya orang hanya diberi pengertian sepihak oleh produsen, mereka hanya objek. Dengan era baru ini orang dapat berinteraksi secara aktif untuk memuji bahkan mencela suatu produk atau layanan menurut apa yang mereka rasakan sendiri.
Karena orang lebih percaya apa yang dikatakan teman mereka, maka pemasaran akan lebih efektif jika teman mereka mengatakan apa yang baik mengenai produk atau layanan anda. Media ini sudah menjamur sekarang seperti Facebook, Friendster, Twitter dan sebagainya.
3. Search Engine Optimization (SEO), Yaitu mengoptimalkan fungsi Search engine seperti Google atau Yahoo untuk membantu memasarkan produk atau layanan yang anda jual. Search engine adalah tempat yang paling sering dikunjungi orang untuk mencari informasi tentang apa yang ingin mereka ketahui. Karena itu akan sangat efektif jika produk atau layanan anda dapat muncul di halaman pertama Search engine. Apakah itu mengenai kesehatan atau kecantikan, orang sekarang tidak mau susah mencari buku kuning. Apalagi mereka yang tinggal di kota kecil yang tidak punya penyedia produk atau layanan itu.
REFERENSI
http://brightcamp.net/5-tahapan-penting-yang-harus-dilakukan-untuk-memulai-sebuah-bisnis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Atau selain itu Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Organisasi yang bersaing dalam lingkungan bisnis saat ini dihadapkan pada tantangan baru dengan munculnya perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge-based economy). Dalam kondisi ini, kelangsungan hidup dan daya saing organisasi untuk memenangkan pasar sangat ditentukan oleh aset intangible yang melekat dalam diri sumber daya manusia (SDM) baik ketrampilan maupun pengetahuan dan bukan lagi pada kemampuan untuk mendapatkan dan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Kesuksesan organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan mereka beroperasi dalam lingkungan bisnis global yang mengalami perubahan cepat dan tidak dapat diprediksi dengan memfokuskan pada penciptaan dan penggunaan aset-aset intelektual.
Untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan berbasis pengetahuan, setiap organisasi harus mampu menganalisa elemen-elemen lingkungan untuk mendeteksi, memonitor, menganalisa perubahan yang dapat menciptakan kesempatan maupun ancaman bagi perusahaan. Organisasi perlu mengembangkan cara yang efektif untuk mempelajari lingkungan dan mengimplementasikan keputusan strategis sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dan menghadapi ancaman yang terjadi. Pengembangan cara yang efektif dapat dicapai dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi dan manajemen pengetahuan. Dengan perkataan lain, organisasi harus mempelajari kelemahan, kekuatan pesaing, dan mempelajari bagaimana keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kemampuan inovasi, eksploitasi teknologi, dan melakukan investasi pada proses pengetahuan dan SDM berbasis pengetahuan.
Artikel ini membahas peran manajemen pengetahuan dalam menciptakan daya saing organisasi dalam kompetisi berbasis pengetahuan. Pembahasan diawali dengan perubahan paradigma persaingan kearah persaingan berbasis pengetahuan, pengelolaaan sumber daya manusia dalam era pengetahuan, dan peran manajemen pengetahuan sebagai fondasi dalam proses pembelajaran organisasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Pembahasan akan diakhiri dengan pentingnya proffesional intellect dalam meningkatkan kompetensi SDM.
Kompetisi Berbasis Pengetahuan: Paradigma Baru Persaingan Bisnis
Seiring perkembangan persaingan global yang makin kompetitif, pengetahuan memainkan peran penting dalam proses perekonomian global. Paradigma persaingan bisnis saat ini telah berubah kearah persaingan berbasis pengetahuan, yang membawa dampak pada perkembangan perokonimian global kearah ekonomi berbasis pengetahuan. Negara-negara yang mengembangkan dan mengatur aset-aset pengetahuan mereka secara efektif akan menjadi lebih unggul dibandingkan dengan negara-negara lain yang tidak menjadikan pengetahuan sebagai sumber keunggulan kompetitifnya. Individu-individu dengan pengetahuan yang lebih baik akan mendapatkan pekerjaan dengan imbalan dan penghargaan yang lebih baik pula.
Ekonomi berbasis pengetahuan menunjukkan suatu trend bahwa perekonomian lebih banyak tergantung pada pengetahuan, informasi, dan ketrampilan yang tinggi, serta menjamin ketersediaan aset-aset intangible tersebut (Kimpeler, 2001). Dalam era pengetahuan, pengetahuan memainkan peranan yang penting dalam perekonomian, oleh karena itu harus dikembangkan dan dikelola secara efektif agar perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus meningkatkan investasi dalam research and development (R&D), pendidikan dan pelatihan, serta investasi yang bersifat intangible lainnya yang semuanya harus diutamakan dan dikembangkan melebihi aset tangible.
Era ekonomi pengetahuan memiliki beberapa karakteristik penting antara lain (Kimpeler, 2001): makin pentingnya pengetahuan sebagai faktor produksi intangible, pembentukan kerjasama dan kemitraan strategik, dan adanya perubahan strategi yang cepat dalam suatu jaringan kerja, yaitu ekonomi berbasis pengetahuan. Perubahan dari era ekonomi industri ke era ekonomi pengetahuan dijelaskan dalam Table 1.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan dinamis, pengetahuan telah diakui sebagai sumber daya yang penting dalam mencapai keunggulan kompetitif organisasi (Karl, 2003). Perubahan dari era industri kepada era ekonomi pengetahuan ini menuntut organisasi-organisasi yang ada untuk berubah dalam pengaturan aktivitas internal organisasi, misalnya dengan melakukan pendelegasian tanggung jawab manajer, merekrut tenaga kerja yang lebih fleksibel dan memiliki keterampilan, adanya outsourcing, serta meningkatkan jaringan kerjasama baik di dalam maupun di luar organisasi untuk mentransformasikan pengetahuan pada nilai-nilai bisnis yang menguntungkan (Drake, 1998).
Tabel 1. Perubahan dari Era Industri menuju Era Ekonomi Pengetahuan
Aset Tangible Aset Intangible
Tugas yang terpecah-pecah Tugas yang menyeluruh
Pemasaran Masal Produk Just-In-Time
Operasional yang efisien Inovasi
Kontrol Manajemen Sasaran
Pelatihan Pembelajaran yang berkelanjutan
Sumber: Kimpeler (2001)
Era pengetahuan menuntut adanya perubahan pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Hal ini disebabkan pengaruh besar yang diberikan oleh SDM sangat diperlukan untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya organisasi lebih efektif. SDM harus mampu memperkenalkan pemikiran baru dalam mengelola organisasi melalui pengetahuan yang dimilikinya (Karl, 2003). SDM diharapkan dapat meningkatkan aktivitas-aktivitasnya, tidak hanya bertanggung jawab terhadap aktivitas-aktivitas seperti rekruitmen, seleksi, kompensasi, serikat pekerja dan lainnya, tapi juga perlu melaksanakan aktivitas-aktivitas baru seperti mengembangkan keterampilan kepemimpinan, mengembangkan kreativitas dan inovasi, melakukan menajemen perubahan dan transformasi, menjadikan organisasi pembelajar, dan lainya (Raich, 2002). Aktivitas dan tanggung jawab dari sumber daya manusia di Era Pengetahuan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Aktivitas dan Tanggungjawab yang Diharapkan dari professional
Aktivitas Lama (Classic) Aktivitas Baru
Rekruitmen dan Seleksi
Disain Pekerjaan dan Evaluasi
Penghargaan dan Tunjangan
Kompensasi
Tunjangan Sosial
Manajemen Kinerja
Pensiun
Staf Internasional
Serikat Pekerja
Komunikasi Karyawan
Moral Karyawan/Kepuasan
Penempatan keluar
Pengembangan SDM: Pelatihan & Pengembangan
Perencanaan Karir SDM yang Strategik dan Peraturan-peraturan
Manajemen Perubahan dan Transformasi
Manajemen Pengetahuan
Keberagaman
Budaya Organisasi
Benchmarking dan praktik-praktik terbaik
Konsultan Internal
Memfasilitasi
Organisasi Pembelajar
Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan
Pengembangan Potensi-Potensi yang Tinggi
Kreativitas dan Inovasi
SDM yang Global
Kompetensi – kompetensi Utama
Keberhasilan dalam Manajemen Kinerja
Sumber: Raich (2002)
Dunia bisnis saat ini ditantang untuk mampu bertahan di dalam lingkungan bisnis yang terus menerus berubah. Noe et al. (2000) mengemukakan dua tantangan yang dihadapi organisasi yaitu global challenge dan stakeholder challenge. Global challenge ditandai dengan adanya globalisasi, deregulasi pasar di sejumlah negara, kerjasama antar negara diberbagai kawasan seperti AFTA dan NAFTA, serta pembebasan tarif. Sedangkan stakeholder challenge diwarnai dengan permintaan konsumen akan peningkatan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan, kualitas layanan, tanggung jawab sosial organisasi di lingkungan sekitar. Tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi meningkatkan kemampuan bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Agar mampu bertahan di lingkungan bisnis, organisasi melakukan berbagai cara seperti inovasi produk, memperluas pasar, meningkatkan kualitas layanan, memperbaiki proses produksinya, perbaikan sistem organisasi, dan melakukan penghematan biaya. Strategi-strategi organisasi dibuat dan diciptakan agar bertahan di derasnya perubahan lingkungan. Strategi organisasi haruslah mampu menciptakan keunggulan kompetitif. Terdapat dua sumber keunggulan kompetitif yang bisa digali oleh organisasi yaitu dari dalam organisasi dan dari luar organisasi. Sumber-sumber dari luar terdiri dari tersedianya sumber daya alam, teknologi, pasar tenaga kerja baik kasar maupun profesional dan lainlain. Sedangkan sumber-sumber dari dalam organisasi misalnya kemampuan karyawan, struktur organisasi, sistem kerja organisasi, kreatifitas untuk menciptakan proyek-proyek yang menguntungkan organisasi, dan manajemen pengetahuan (knowledge management).
Dua sumber ini mempunyai karakteristik yang berbeda, pada sumber dari luar organisasi akan menemui kesulitan untuk mendapatkan bahan dasar untuk menciptakan keunggulan kompetitif karena banyak organisasi berlomba-lomba mendapatkan sumber dari luar, selain itu keunggulan organisasi yang didapat dari sumber ini akan mudah ditiru oleh organisasi lain. Sedangkan sumber dari dalam akan memberikan banyak keunggulan karena sukar ditiru oleh pesaing serta talc terbatas. Keunggulan yang terpatri dalam organisasi dan belum banyak didayagunakan adalah knowledge management. Pengetahuan (knowledge) melekat dalam organisasi dan setiap anggota organisasi. Dalam organisasi, pengetahuan dapat dilihat secara jelas dalam bentuk aturan dan prosedur karyawan sedangkan di individu melekat dalam pengetahuan yang dipunyai.
Organisasi perlu memandang pengetahuan sebagai sumber berharga dan strategik. Untuk tetap kompetitif, organisasi secara eksplisit perlu mengelola sumber daya intelektual dan kapabilitas. Untuk mengembangkan modal intelektual yang dipunyainya, organisasi perlu melakukan utilisasi social capital yang tumbuh dari interaksi antar anggota organisasi. Cara lainnya dengan mengembangkan iklim dan budaya organisasi yang baru, sistem reward yang baik, struktur organisasi yang lebih datar, ramping dan fleksibel, agar relasi sosial antar anggota organisasi lebih meningkat.
Perkembangan Manjemen Pengetahuan (Knowledge Management)
Knowledge management (KM) atau manajemen pengetahuan menjadi isu menarik sejak awal kemunculannya. Berbagai akademisi dan praktisi bisnis mulai mencoba menumbuh-kembangkan manajemen pengetahuan melalui penelitian-penelitian maupun penerapan dalam praktek-praktek bisnis.
Untuk memudahkan pemahaman mengenai manajemen pengetahuan, pengertian manajemen pengetahuan perlu diketahui. Fernandez dan Sabherwal (2001) mengartikan pengetahuan (knowledge) sebagai hasil refleksi dan pengalaman seseorang, sehingga pengetahuan selalu dipunyai oleh individu atau kelompok. Pengetahuan (knowledge) melekat dalam bahasa, aturan-aturan dan prosedur-prosedur, serta konsep.
Terdapat dua dimensi kritikal yang perlu untuk memahami knowledge dalam konteks organisasi, yaitu:
• pertama, pengetahuan eksis di setiap individu, kelompok atau organisasi;
• kedua, pengetahuan dapat dilihat dari sebagai sesuatu yang dapat disimpan, dan sebagai suatu proses yaitu proses untuk mengetahui sesuatu.
Berdasarkan 2 dimensi tersebut, pengetahuan dapat dibagi menjadi tacit dan explicit knowledge.
Tacit knowledge adalah pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman, kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan susah didefinisikan di mana biasanya dibagikan lewat diskusi-diskusi, cerita-cerita. Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995), tacit knowledge diartikan sebagai suatu pengetahuan yang personal, spesifik, dan umumnya susah diformalisasi dan dikomunikasi kepada pihak lain.
Sedangkan explicit knowledge adalah pengetahuan yang sudah diformulasikan, biasanya disajikan dalam bentuk tulisan misalnya peraturan, buku-buku literatur-literatur. Dalam organisasi proses penyebaran/sharing pengetahuan akan membantu pencapaian tujuan organisasi. Explicit atau codified knowledge diartikan sebagai pengetahuan yang dapat ditransformasikan dalam bentuk formal dan bahasa yang sistematis.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh organisasi-organisasi adalah mengkonversi jacit knowledge menuju explicit knowledge, atau sebaliknya. Organisasi dituntut untuk mampu menterjemahkan pengetahuan yang eksis di individu, kelompok atau tim, dan organisasi menjadi nyata dalam bentuk produk-produk dan jasa-jasa yang dihasilkan. Agar konversi bisa berjalan dengan baik, Nonaka dan Takeuchi (1995) memperkenalkan 4 pola dasar penciptaan pengetahuan yang dikenal dengan The Spiral Of Knowledge.
1. Sosialisasi, menjelaskan saling berbagi antar tacit knowledge, umumnya tanpa melibatkan hal-hal formal, misalnya sharing budaya organisasi antara anggota organisasi yang lama dengan anggota yang barn dengan tujuan anggota yang baize mampu beradaptasi dengan budaya organisasi.
Contoh nyata perubahan tacit ke explicit knowledge misalnya bila perusahaan ingin menerapkan penggunaan mesin-mesin barn dalam proses produksi maka perusahaan mengirimkan wakilnya untuk belajar mesin tersebut. Hal yang mungkin dilakukan pertama kali adalah dengan melalcukan mengamati, mengobservasi, serta mempraktekan mesin tersebut selama pelatihan.
2. Eksternalisasi/artikulasi, menkonversi tacit knowledge menjadi explicit knowledge biasanya menggunakan metafor-metafor yang dapat dipahami bersama. Misalnya hasil pengamatan, dan observasi terhadap mesin barn tersebut diubah dalam bentuk tertulis yang mudah dipahami, dan dapat didiskusikan bersama rekan-rekan kerja.
3. Kombinasi, mengkombinasikan antar explicit knowledge yang dipunyai oleh individu lain dengan explicit knowledge yang dipunyai oleh diri sendiri contoh konkrit adalah sekolah-sekolah bisnis yaitu MBA, dan MM. Misalnya agar semakin banyak orang yang dapat memanfaatkan mesin tersebut dibuatlah standar prosedur operasi atau buku petunjuk penggunaan agar lebih banyak orang mempelajarinya.
4. Internalisasi, merubah explicit knowledge menuju tacit knowledge. Jargon yang paling populer untuk menjelaskan internalisasi adalah learning by doing. Misalnya dengan pengalaman mengoperasikan mesin bare dapat meningkatkan pemahaman tacit knowledge.
Dengan memahami 4 pola penciptaan pengetahuan, maka organisasi perlu menyadari bahwa pengetahuan awalnya eksis di masing-masing individu dan agar menjadi milik organisasi, maka organisasi harus memfasilitasi, mendukung, dan menstimulasi pengetahuan individu menjadi pengetahuan organisasi melalui dialog, diskusi, berbagi pengalaman, dan observasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa angka tingkat pengangguran di Indonesia per Februari 2010 mencapai 7,41% dari jumlah angkatan kerja atau 8,59 juta orang. Angka ini menurun dibandingkan jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2009 yang mencapai 7,87% terhadap jumlah angkatan kerja atau 8,96 juta orang. Penurunan tingkat pengangguran itu merefleksikan pada perekonomian yang membaik pada triwulan I-2010. Ya memang menurun, akan tetapi jumlah tersebut tetaplah masih sangat banyak dan harus segera dicarikan jalan keluarnya untuk menciptakan kemakmuran bagi bangsa ini, apalagi sebagian besar pengangguran tersebut adalah generasi muda atau mereka yang berada dalam usia produktif.
Pemerintah tentu bekerja keras untuk menekan angka pengangguran ini seminimal mungkin dengan melakukan beragam program pemnbangunan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat. Namun, apakah kita harus pasif menunggu pemerintah untuk “menolong” kita keluar dari kondisi seperti ini? Padahal sebenarnya kita memiliki pilihan lain untuk aktif bekerja keras, memanfaatkan berbagai peluang untuk menciptakan sebuah usaha yang bernilai ekonomis guna mencukupi kebutuhan kita sendiri atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru bagi saudara kita lainya yang masih menganggur.
Ada 5 hal penting yang harus anda lakukan dalam tahap awal membangun sebuah bisnis, yaitu:
1. Pahami dan kalahkan diri anda.
Cobalah untuk lebih mengenal diri anda, karena asset paling berharga dalam menjalankan bisnis adalah diri anda. Pemahaman terhadap diri sendiri akan membimbing anda menemukan jalur entrepreneurship yang sesuai bagi diri anda, semakin kita mengenal diri sendiri, semakin kecil pula peluang untuk terjadinya kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dalam proses membangun sebuah bisnis. Mulailah melakukan analisa dan bertanya kepada diri anda. Apa visi dalam hidup anda? Target atau obsesi apa yang ingin anda raih dalam hidup ini? Anda ingin menjadi apa dan berada dimana dalam 5 atau 10 th kedepan? Apa alasan anda untuk terjun ke dunia bisnis? Apa minat dan potensi terbesar anda? Berapa besar modal yang anda miliki sekarang dan masih banyak lagi.
Setelah anda cukup memahami diri anda sendiri, sekarang saatnya anda menanamkan mindset “juara” dalam diri anda, kalahkan semua rasa takut. Rasa takut untuk gagal dan segala kekhawatiran yang kontraproduktif dalam diri anda. Hal ini penting untuk memupuk mental yang kuat serta berani menghadapi resiko. setiap usaha pasti ada resiko yang harus dihadapi, namun seiring berjalanya waktu dan semakin banyak pengetahuan serta pengalaman yang anda miliki, anda akan semakin cerdik dalam menentukan langkah dan memanage resiko setiap keputusan bisnis yang akan anda ambil.
2. Menentukan satu pilihan dari beberapa alternatif usaha.
Dalam tahap awal membangun sebuah bisnis, saya sarankan anda untuk tidak terburu-buru menentukan jenis usaha. Siapkan sekurangnya 3 pilihan model bisnis yang akan anda geluti. Tentukan pilihan tersebut berdasarkan beberapa parameter: seperti kondisi demand permintaan konsumen terhadap barang atau jasa yang anda tawarkan, berapa besar minat konsumen terhadap produk anda dan kira-kira berapa lama kondisi ini akan bertahan (lihat trend di pasar untuk melakukan analisa ini), jumlah competitor yang harus anda hadapi serta minat atau kecintaan anda terhadap bidang bisnis tersebut. Setelah anda memiliki cukup data mengenai 3 pilihan model bisnis tersebut, baru anda menentukan pilihan model bisnis mana yang paling berpotensi serta sesuai dengan karakter dan sumber daya yang anda miliki.
Tips: pada tahap awal menjadi seorang pengusaha, pilih model bisnis yang sesuai dengan minat, bakat atau hobi anda. Dengan begitu anda akan lebih mencintai setiap proses dari apa yang anda kerjakan serta lebih konsisten. Nanti setelah anda sukses dan memiliki jam terbang tinggi dalam bisnis baru melakukan expansi usaha yang murni berdasarkan peluang yang ada.
3. Research and learning
Setelah anda menjatuhkan pilihan model bisnis yang akan anda geluti, lakukan research lebih mendalam mengenai bisnis tersebut. Research dapat anda lakukan melalui bermacam referensi seperti buku, majalah bisnis, surat kabar, internet, atau bertanya langsung kepada pelaku usaha bisnis tersebut. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi pentiing seperti:
• Jangka waktu Return of Investment (ROI) / baliknya modal bisnis tersebut.
• Segmentasi dan positioning produk anda.
• Potensi penghasilan yang akan anda dapatkan.
• Kendala apa saja yang biasanya di hadapi dilapangan.
• Cost produksi yang harus anda belanjakan setiap bulanya.
• Besar resiko yang harus di tanggung jika produk tidak laku.
• Seberapa unik produk anda dibanding produk lain yang di tawarkan competitor dalam ceruk bisnis yang sama (bargaining power).
• Keahlian apa yang anda miliki untuk menjual produk tersebut.
• Infrastruktur apa yang diperlukan untuk menjalankan roda bisnis (showroom atau yang lainnya).
• Berapa besar dana yang anda perlukan untuk bisa survive dalam 6 bulan kedepan dan melewati masa-masa sulit di awal sebuah bisnis, serta lain sebagainya.
4. Membuat sebuah Business Plan
The Queensland Small Business Corporation melakukan survei kepada sekitar 500 pengusaha yang memiliki perencanaan bisnis dan menemukan beberapa fakta manfaat dari business plan sebagai berikut :
• Efektif menunjang goal 100%
• Membantu meningkatkan penjualan 91%
• Menunjang profit 81%
• Meningkatkan jumlah karyawan 79%
• Meningkatkan produktivitas beberapa kali lipat dari sebelumnya
Apa saja yang harus kita pikirkan untuk membuat sebuah business plan?
a. Tentukan VISI: Visi adalah gambaran suatu kondisi yang ingin anda raih di masa yang akan datang, anda ingin bisnis anda ini nantinya seperti apa, itu yang wajib anda miliki. Visi akan menjadi spirit bagi dalam menjalani setiap proses serta wajib menjadiinspirasi bagi team agar bersama sama bergerak mencapai visi yang ingin anda capai.
b. Tentukan target market: Anda dapat menentukan target pasar bagi produk anda berdasarkan beberapa faktor, antara lain: usia, jenis kelamin, rata rata penghasilan, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, hobi, geografis, dimana mereka sering berkumpul, media apa saja yang sering mereka lihat dll.
c. Tentukan target omzet: Tentukan target omzet penjualan dan target jumlah customer anda dalam 1 tahun ke depan, kemudian jabarkan menjadi target per bulan yang harus anda capai.
d. Marketing Communication: Tentukan media komunikasi yang efektif dan efisien untuk mengkomunikasikan produk anda ke target market yang dituju. Pada tahap ini dibutuhkan extra energy untuk melakukan brand awareness kepada masyarakat mengingat produk anda masih baru. Agar target market membeli produk anda maka isi dari komunikasi wajib memenuhi kriteria AIDA (Attention, Desire, Interest and Action).
e. Action plan: Tentukan detail pelaksanaan dari rencana komunikasi pemasaran, meliputi: executor/pelaksana, konsep pelaksanaan, budget yang diperlukan dan siapa mengontrol pelaksanaannya serta target waktu penyelesaian.
5. Konsisten
Sebuah business plan yang hebat tidak akan berarti apa-apa jika anda hanya meletakkanya dalam sebuah catatan yang rapi tanpa disertai konsistensi untuk melaksanakanya. Komitmen dan konsistensi anda lah yang menetukan berhasil atau tidaknya sebuah bisnis. Kesuksesan berawal dari tindakan kecil yang anda lakukan secara terus menerus, ada proses belajar disana, semakin serius anda belajar dan konsisten maka akan semakin terasah business instinct anda dalam menentukan strategi pemasaran maupun branding terbaik untuk mengakuisisi target market anda.
Bisnis Energi
Kebijakan energi nasional pada umumnya telah menjadi acuan dalam pengelolaan energi daerah, namun implementasinya masih perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat, sehingga dapat difasilitasi tersedianya kebijakan dan program energi yang selaras antar daerah dan antar pemda dengan nasional.
Pengembangan energi alternatif menjadi prioritas dalam upaya mengatasi permasalahan energi yang berkaitan dengan kelangkaan energi fosil. Untuk itu, beberapa pihak terkait telah merumuskan strategi yang berkaitan dengan pengembangan energi alternatif, namun masih juga diperlukan perumusan kebijakan di beberapa sektor lainnya. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian adalah sebagai berikut:
a. Potensi penghematan subsidi antara lain : percepatan konversi minyak tanah ke LPG secara nasional, menggalakkan Desa Mandiri Energi dengan pemanfaatan biokerosin, pengurangan volume Premium, mendorong pemanfaatan bahan bakar nabati untuk transportasi, penghematan melalui dis-insentif blok tarif bagi pemakaian listrik rumah tangga dan bisnis, penghematan melalui program Lampu Hemat Energi (CFL), penghematan melalui substitusi bahan bakar minyak HSD ke MFO serta pemanfaatan bahan bakar nabati pada sub sector ketenagalistrikan, pemanfaatan energi alternatif pada industri
b. Program Pengalihan Minyak Tanah dapat berhasil apabila infrastruktur LPG tabung 3 kg telah tersedia dengan sempurna termasuk dari fasilitas filling station yang proporsional hingga tercukupinya jumlah pangkalan LPG untuk memudahkan masyarakat pengguna melakukan pengisian ulang. Di samping itu perlu dilakukan sosialisasi yang intensif baik mengenai Program secara keseluruhan maupun mengenai prosedur penggunaan dan keselamatan tabung dan kompor LPG. Untuk itu diperlukan koordinasi antara Pemerintah, badan usaha pelaksana, serta Pemerintah Daerah.
c. Upaya konservasi energi di sektor ketenagalistrikan dilakukan antara lain melalui : membagikan 50 juta lampu hemat energi, memberikan insentif harga bagi pelanggan yang menggunakan listrik efisien dan hemat, dan mengenakan tarif progresif bagi pemakaian listrik yang berlebih;
d. Sektor industri, bangunan dan gedung diharapkan mempunyai ”Sistem Managemen Energi”, sehingga bias diketahui berapa kebutuhan energi pembuat produk, dan dapat mengantisipasi apabila terjadi kekurangan energi;
e. Rasionalisasi harga energi perlu dilakukan untuk menyehatkan APBN dan merupakan kunci bagi pengembangan energi alternatif. Diperlukan kebijakan insentif yang memadai dan menarik dunia usaha dalam bisnis energi terbarukan dan masyarakat pemakainya serta sistem pembiayaan pengadaan energi terbarukan bagi masyarakat pedesaan dan kerangka regulasi yang jelas. Bentuk dan besaran insentifnya perlu diformulasikan secara eksplisit, sehingga instrumen kebijakannya dapat ditetapkan oleh departemen terkait.
f. Pada dasarnya regulasi yang diperlukan untuk mendukung pengembangan energi alternatif sudah cukup banyak. Dengan regulasi yang sudah ada, sebenarnya cukup banyak hal yang dapat diperbuat tanpa menunggu regulasinya lengkap, yang diperlukan adalah kemampuan kita semua untuk menjabarkannya ke dalam program dan langkah nyata sehingga energi alternatif dapat berkembang sesegera mungkin untuk mengatasi permintaan energi yang terus meningkat.
Bisnis Sinyal
Memasuki tahun 2002, perkembangan sistem komunikasi selular semakin meningkat dengan pesatnya. Kelebihan utama yang dimiliki generasi ketiga adalah kemampuan transfer data yang cepat atau memiliki bit rate yang tinggi. Tingginya bit rate yang dimiliki menyebabkan banyak operator CDMA dapat menyediakan berbagai aplikasi multimedia yang lebih baik dan bervariasi, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Bayangkan saja, hanya dengan sebuah handphone, kita memiliki fasilitas kamera, video, komputer, stereo dan radio.
Selain itu, berbagai fasilitas hiburan pun bisa dinikmati seperti video klip, keadaan lalu lintas secara real time, teleconference, bahkan sekadar memesan tempat di restoran, cukup dengan menekan tombol di handphone. (Wawan Saprudin, Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro ITB) Hal ini akan disebabkan mobilitas manusia yang semakin tinggi sehingga dibutuhkan sarana komunikasi yang cepat dan efisien. Dengan kemajuan jaman seperti saat ini komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai macam diantaranya yaitu dengan menggunakan gelombang bunyi yang memanfaatkan media udara, gelombang bunyi memang dapat merambat hingga beberapa radius meter, namun sangat dipengaruhi kuat dan arah kecepatan angin.
Dengan menggunakan listrik sebagai alat komunikasi dapat mengatasi kesulitan jarak atau cuaca.. Komunikasi listrik menggunakan arus maupun tegangan listrik untuk membawa informasi yang dikirim oleh pengirim ke penerima dengan menggunakan media kabel logam yang dialiri listrik, bentuk komunikasi (komunikasi radio) listrik menggunakan gelombang elektromagnetik yang dapat menggunakan kabel atau udara. Teknologi CDMA membuat kapasitas suatu sel menjadi lebih besar dibanding sistem GSM karena pada sistem CDMA, setiap panggilan komunikasi memiliki kode-kode tertentu sehingga memungkinkan banyak pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa terjadinya gangguan interferensi dan cross talk. Sumber radio dalam hal ini adalah frekuensi dan time slot yang disediakan untuk tiap sel. (Wawan Saprudin, Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro ITB) Alokasi frekuensi radio yang tersedia semakin lama akan semakin padat.
Kondisi demikian ini akan dapat menyebabkan permintaan hubungan komunikasi yang sangat besar tidak bisa dilayani melalui jaringan yang berbasis lintas radio. Untuk dapat melakukan komunikasi diberbagai daerah khususnya daerah kota dan pinggiran kota dengan kepadatan 10-10000 pelanggan per-kilometer persegi yang belum ada jaringan tembaganya dapat dilakukan dengan mengguanakan jaringan akses radio yang dinamakan telepon tanpa kabel.
Teknologi multiple access yang baru yaitu Code Divion Multiple Access (CDMA). Pada sistem TDMA pembagian kanal didasarkan pada satuan waktu. Pada sistem FDMA (Frekuensi Division Multiple Access), pembagian alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga saat pelanggan melakukan pembicaraaan memiliki frekuensi sendiri (Laboraterium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro TTB, Wawan Saprudin). Sedangkan sistem CDMA, kanal dibagi berdasar alokasi kode-kode unik yang ditentukan untuk masing-masing pengguna.
Pada teknologi ini sinyal informasi akan disebar oleh sinyal penebar. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter decoding dan disebar dengan bandwidth 1,25 MHz (spead spectrum), kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan.
Pada telepon wereless dengan system CDMA dapat diketahui trafik pembicaraan dengan menganalisa semua parameter-parameter yang ada seperti analisa call attempt, call success, call completion, block call, drop call. Dengan analisis ini akan didapatkan berbagai peningkatan guna mengoptimalkan jaringannya secara efisien apakah perlu adanya penambahan sirkit atau komponen penunjang lainnya.
Dunia mengenal dua kubu selular digital, yaitu GSM dan CDMA. Dari populasinya, GSM lebih unggul dibanding CDMA karena ia digunakan lebih awal, tahun 1990-an, dan menerapkan standard terbuka yang dapat dikembangkan siapa saja. CDMAOne (IS-95) digunakan umum mulai tahun 1995 dan baru meledak ketika versi lanjutannya dikembangkan,CDMA 2000-1X pada bulan Oktober 2000.Kehadiran telepon selular berbasis teknologi CDMA memang menimbulkan permasalahan pada sisi operator selular berbasis GSM. Bagaimana tidak, ketika hampir seluruh operator GSM mulai mengaktifkan layanan GPRS yang mengedepankan layanan always connected kejaringan dan kemampuan mengirim data, suara dan gambar serta tentunya koneksi ke Internet, ternyata justru kehadiran CDMA menjadi sebuah booming yang lebih heboh dan bahkan sampai sekarang jumlah pelanggan semakin bertambah dengan cepat. Terutama karena layanan ini menjanjikan tarif yang lebih murah.
Sejarah perkembangan teknologi jaringan wireless hingga saat ini dibagi menjadi tiga generasi yang masing-masing disebut generasi-1 (1G), generasi-2 (2G), dan generasi-3 (3G). Generasi-1 dimulai pada akhir tahun 1970-an di Amerika (di Eropa pada awal tahun 1980-an).
Digital Marketing
Setelah kita tahu ada e-Marketing, yang merupakan bagian dari e-Business, sering terdengar pula istilah Digital Marketing. Apakah digital marketing itu dan apa bedanya dengan internet marketing?
Digital Marketing adalah praktek marketing yang menggunakan saluran distribusi digital untuk mencapai konsumer dengan cara yang relevan, personal dan cost-effective. Walaupun digital marketing tidak meliputi teknik dan parktek yang masuk dalam kategori Internet marketing, tetapi Digital marketing melampui internet marketing dengan cara-cara untuk mencapai target konsumer yang tidak memerlukan internet. Sebagai contohnya adalah mobile phone, sms/mms, display/banner ads dan papan reklame (billboard) digital.
Saya sendiri menganggap Internet marketing adalah bagian dari Digital marketing, dan lebih suka menggunakan istilah ini. Berdasarkan cara delivery-nya ada dua jenis digital marketing, yaitu pull dan push.
Pull
Pull digital marketing melibatkan user/konsumen untuk mencari dan melihat/mengambil konten secara langsung (pull – tarik) melalui situs/mesin pencari. Jadi user/konsumen bersifat aktif mencari konten/informasi yang mereka butuhkan. Contohnya dalah website/microsite, blog dan streaming media (Youtube).
Keuntungannya adalah tidak ada batasan dari segi kontent/ukuran, karena konsumen yang menentukan apa yang mau mereka lihat.
• Tidak memerlukan teknologi untuk mengirimkan konten, hanya diperlukan teknologi untuk menampilkannya.
• Tidak ada regulasi menyangkut privasi yang terlibat
Kelemahan
• Pasif, mengandalkan situs pencari
• Terbatasnya kemampuan untuk mengukur hasul – yg di dapat hanya total downloads, page views, dll.
• Personalisasi terbatas, hanya mengandalkan lokasi IP, personalisasi lebih lanjut memerlukan user untuk memasukkan data-data pribadi.
Push
Pada push digital marketing, kontent di kirimkan ke user/konsumen. Contohnya adalah email blast, sms blast, rss.
Keuntungannya:
• Dapat di personalisasi, pesan yang dikirimkan dapat di sesuaikan dengan kriteria konsumen,
• Traking dan reporting lebih detail
• Memungkinkan ROI yang tinggi
Kelemahan
• Memerlukan mekanisme untuk mengirimkan pesan
• Pesan dapat di blok oleh user/konsumen
• Adanya isu privasi, dimana adanya konsumen yang tidak suka di kirimkan email/sms bersifat promosi.
Beberapa strategi Online:
• Strategi E-products
Apabila kita berada di sebuah toko dan melihat produk yang menarik, kita dapat melihatnya dan menyentuhnya. Dalam penjualan online, hal tersebut tidak akan bisa kita alami, tetapi apakah itu suatu kerugian? Di UK dan US penjualan online meningkat sangat tajam, mengapa? Apa kelebihan membeli produk secara online di bandung dengan di toko konvensional? Utamanya adalah secara online kita dapat mengetahui fakta produk yang akan kita beli, pembeli langsung tahu tentang fitur, fakta dan bukan asumsi penjual.
Proses pembelian juga dapat di Customised untuk pelanggan (orang yang pernah membeli) , sehingga lebih mudah mengulang pembelian. Kita juga dapat menawarkan produk sampingan dari poduk utama yang di beli. Misalnya, kesempatan untuk membeli tambahan printer cartridges bersama dengan pembelian printer online. Produk juga dapat di Customised untuk kebutuhan konsumen. www.nike.com menawarkan kepada pengguna online sepatu yang dapat di customised. Pengguna dapat membuat desain sepatu mereka sebelum memesan secara online!
• Strategi E-Price
Secara tradisional, menenutakan harga adalgh, menemukan berapa banyak konsumen bersedia untuk membayar, melihat harga pesaing dan lalu menentukan harga. Internet telah membuat harga sangat kompetitif. Banyak biaya yang hilang dalam toko online, misalnya biaya simpan, biaya staf, dll menempatkan tekanan harga pada peritel tradisional.
Dengan Internet konsumen mempunyai kuasa untuk berkeliling mencari harga terbaik dengan hanya klik tombol. Website seperti www.kelkoo.com membandingkan produk-produk dari berbagai situs web dan memberi informasi kepada pengungjung mana tawaran yang terbaik. Seperti itulah mudahnya mengakses informasi untuk membantu mempertahankan harga di dalam dunia online.
Pertumbuhan situs lelang online juga membantu konsumen untuk mendikte harga. Lelang online perusahaan telah berkembang di www.ebay.com dengan ribuan pembeli dan penjual pilihan harian.
E-pricing juga harus dapat memberikan benefit kepada pelanggan setia. Teknologi memungkinkan pengunjung untuk dilacak, sehingga memudahkan penerapan insentif loyalitas.
• Strategi E-Location
Salah satu perubahan terbesar dalam marketing-mix adalah pembelian online. Konsumen dapat membeli langsung dari produsen dengan potongan harga seperti pengecer. Tantangan bagi pengecer online adalah untuk memastikan bahwa produk dikirimkan ke konsumen dalam waktu yang wajar. Lokasi sangat penting dalam strategi online. Lokasi online dapat merujuk ke lokasi di mana link ditempatkan pada situs-situs lain. Menempatkan link pada home page www.google.com akan menghasilkan lalu lintas tinggi bagi web Anda. Mengenal konsumen Anda dan mengetahui dimana saja mereka pergi secara online akan membantu Anda mengerti dimana menempatkan link dan iklan online.
• Strategi E-Promotion
Ada beberapa isu berkaitan dengan mempromosikan produk dan layanan secara online. Memiliki nama-domain yang mudah diingat adalah tahap pertama dalam e-promotion. Perusahaan seperti egg.com telah berhasil menempati posisi merek di dunia online sebagai online bank.
Sebagian besar organisasi saat ini ini mempunyai beberapa bentuk dari halaman web , baik yang digunakan untuk beriklan atau tidak.Bentuk yang paling umum dari e-promotion adalah meletakkan banner iklan di halaman Web yang populer. Iklan banner harus ditempatkan di mana pelanggan potensial melalukan browsing. Web humas (WPR) adalah bentuk pendekatan online yang lain. Berita seperti peluncuran produk atau layanan baru dapat ditempatkan pada halaman web perusahaan, atau artikel dikirim pada situs review. Organisasi juga dapat mengirim e-leaflet ke ratusan bahkan ribuan responden, berharap persentase kecil akan menjawab. Masalahnya adalah bahwa untuk setiap 100 email yang dikirim responnya hanya sekitar 1-2!.
Perkembangan teknologi digital, terutama mobile, membuka peluang baru digital marketing. Jenis media apapun diupayakan untuk efektif sebagai sarana digital marketing. Demikian pula strategi yang melatarbelakanginya. Yang menjadi diferensiasinya adalah secerdas apa suatu entitas usaha mengembangkan model bisnisnya.
Menurut penelitian Asia Pacific Media Forum (APMF), tahun ini, 2010, terdapat kecenderungan bagi perusahaan untuk menyisihkan 10%-30% belanja promosi ke media digital. Tahun lalu, belanja promosi ke media digital tumbuh 500%. Padahal, hingga 2008, tak banyak perusahaan yang melirik media digital sebagai sarana promosi.
Beberapa tahun terakhir, teknologi mulai memegang peranan penting di segala sektor. Mulai dari militer dan ekonomi, sosial bahkan budaya mulai dirasuki teknologi modern. Tak lepas pula dalam hal ini adalah cara Pemasaran Produk.
Kalau di waktu lalu, pemasaran produk hanya lewat door to door, Banner raksasa di pinggir jalan, Radio, Televisi, bahkan brosur yang dibagikan ke perumahan atau foodcourt di mal. Sekarang pemasaran baik produk atau bahkan kampanye caleg tak luput dari sentuhan teknologi, terutama Internet.
Hal ini tidak mengherankan karena pemakai Internet di Indonesia menurut data terakhir adalah sekitar 30-40 juta orang. Kalau di seluruh dunia mencapai 1 milliar orang. Angka ini tidak statis melainkan akan terus bertambah. Dan kecepatan bertambahnya bukan lagi deret hitung melainkan deret ukur! Sangat cepat, melebihi kecepatan penerimaan saat Radio atau Televisi pertama kali diluncurkan.
Suka atau tidak, era baru telah diluncurkan. Bahkan di kala KPU (Komisi pemilihan Umum) menyetop jadwal kampanye untuk minggu tenang sebelum nyoblos, eh, nyontreng. Masih banyak muka-muka caleg yang berkeliaran di Facebook. Berarti KPU telah melewatkan Facebook sebagai sarana promosi, karena mungkin anggotanya saking sibuknya, jadi tak sempat ber FB ria.
Atau anda akan menyaksikan bagaimana seorang dokter atau profesi yang sejenisnya tiba-tiba muncul di Facebook untuk berpromosi mengenai jadwal dan tempat prakteknya di kota tertentu. Kalau tidak salah ingat, profesi ini dilarang berpromosi ya. Namun pengawasnya selalu ketinggalan berita rupanya, mungkin karena itu, tak sempat ber FB ria.
Makanya sekarang jangan kagok dengan istilah Digital Marketing. Memang era sekarang adalah era Digital. Mulai dari komputer, kamera hingga timbangan orang lebih menyukai yang Digital ketimbang yang konvensional.
Kelebihan Utama berpromosi era Digital ini adalah Murah dan Measurable (terukur) dengan target market yang nyaris Presisi (tepat sasaran). Coba anda bayangkan kalau anda harus membagi brosur (ini marketing yang paling murah meriah) ke kompleks perumahan atau di mal. Menurut penelitian, 95 % brosur akan masuk ke tong sampah. Hanya 5 % yang menyimpan brosur anda. Jika mereka tertarik, baru beberapa waktu kemudian mereka akan kembali mengontak anda. Jika anda mencetak 1 buah brosur seharga Rp 1.000,- (saya gak tahu benar atau salah, karena saya belum pernah cetak brosur). Jika ada 1.000 brosur yang anda sebar berarti hanya Rp 50.000,- yang mengenai sasaran anda. Sedangkan Rp 950.000 terbuang di tong sampah.
Atau jika anda punya budget promosi yang lebih tebal, anda dapat memasang iklan di TV. Mungkin per spot berkisar Rp 5-25 juta tergantung prime time atau tidak. Jika anda mengharapkan dari 100.000 pelanggan menyaksikan iklan anda, mungkin hanya 20% yang menyaksikannya. Lagipula tidak mungkin pasang iklan di TV hanya ditayangkan 10 spot saja. Minimal 100-200 spot dalam jangka waktu tertentu. Silahkan hitung sendiri Konversi keberhasilan pembelian produk anda. Biasanya biaya per kontak adalah Rp 5.000 – 10.000, itupun jika sudah tepat sekali sasarannya. Tergantung anda masuk di segmen dan acara apa di TV tersebut.
Atau misalnya anda akan berpromosi lewat koran. Untuk full satu halaman diperlukan sekitar Rp 300 juta. Berapa orang yang membaca koran hari itu dan tepat di halaman yang anda tampilkan? Jika hanya 10.000 orang berarti ongkos per kontak anda adalah Rp 30.000. Dan hanya satu hari saja, esoknya sudah hilang dari peredaran.
Makanya tidak heran, banyak koran di Amerika Serikat sudah mulai tutup. Padahal sudah berumur di atas 100 tahun. Alasannya murni karena tidak adanya pemasukan iklan, sehingga tidak menutup biaya operasional. Lalu anda berkata, Ah, itu kan di Amerika sana. Yang penetrasi pemakaian internet nya sudah tinggi. Kita kan masih di Indonesia, masih sedikit yang paham internet.
Apa yang ada di Amerika yang tidak bisa masuk ke Indonesia dalam waktu singkat? Semua yang ada disana bisa masuk kesini. Bagaimana kalau kita balik pola berpikirnya, Bukankah merupakan suatu peluang jika di Indonesia masih sedikit. Kelak kalau sudah umum, kita akan jadi senior, bahkan pakar di bidang itu!
Setelah waktu lalu kita bahas promosi lewat koran maupun TV yang mahal menurut kantong kita, apa yang bisa dilakukan dengan Digital Marketing untuk membantu pemasaran produk kita? Sangat banyak.
Oh ya, sebelumnya saya akan bahas berapa harga yang diperlukan untuk berpromosi lewat Internet. Jika anda memakai Pay Per Click (PPC) Google sebagai sarana promosi anda. Akan sangat murah. Biasanya hanya diperlukan sekitar USD 0.1 – 0.25 per klik. Jadi berkisar antara Rp 2000 – 2.700 per klik atau per kontak. Plus lagi, orang yang mengklik itu adalah orang yang sudah punya intensi untuk mencari produk yang kita jual.
Misalkan orang akan mencari pompa air, lalu search di Google atau Yahoo, dia sendiri yang mengetik “Pompa air” atau “pompa murah” atau “toko pompa air” dsb. Jika materi yang anda promosikan muncul di halaman pertama Google, bukankah anda sudah menemukan target market yang sangat tepat daripada hanya membagi brosur ke sembarang orang?
Itulah kenapa berpromosi lewat Internet adalah promosi yang punya akurasi yang tinggi mengenai tarket market yang dituju. Lalu, apa saja yang bisa ditempuh dalam berpromosi dengan Digital Marketing?
1. Email Marketing, Promosi lewat email adalah cara yang sangat murah meriah. Namun sangat rawan akan kategori Spamming. Spam adalah email yang tidak diharapkan kedatangannya datang dan memenuhi inbox kita. Untuk menghindari kita dianggap melakukan spamming, hendaknya kita membangun list (list Building) terlebih dahulu dengan calon lead (customer) kita. Kita dapat memberikan informasi seputar masalah customer, keunggulan produk kita hingga cara pakai yang efektif. Setelah rasa percaya calon customer terbentuk, otomatis mereka akan membeli produk kita. Selain itu, customer dapat ikut aktif berpartisipasi, bertanya, memberikan saran seputar produk atau layanan yang kita berikan. Hal ini pula yang membuat customer merasa dia bukan objek, melainkan subjek.
Pemasaran lewat email biasanya efektif, karena orang pasti akan membuka dan membaca email yang dikirimkan walau hanya sebentar.
2. Social Marketing, Jika menurut orang pemasaran yang paling efektif adalah dari mulut ke mulut (Word of Mouth), itu memang benar adanya. Maka timbullah Web 2.0 dimana pada era sebelumnya orang hanya diberi pengertian sepihak oleh produsen, mereka hanya objek. Dengan era baru ini orang dapat berinteraksi secara aktif untuk memuji bahkan mencela suatu produk atau layanan menurut apa yang mereka rasakan sendiri.
Karena orang lebih percaya apa yang dikatakan teman mereka, maka pemasaran akan lebih efektif jika teman mereka mengatakan apa yang baik mengenai produk atau layanan anda. Media ini sudah menjamur sekarang seperti Facebook, Friendster, Twitter dan sebagainya.
3. Search Engine Optimization (SEO), Yaitu mengoptimalkan fungsi Search engine seperti Google atau Yahoo untuk membantu memasarkan produk atau layanan yang anda jual. Search engine adalah tempat yang paling sering dikunjungi orang untuk mencari informasi tentang apa yang ingin mereka ketahui. Karena itu akan sangat efektif jika produk atau layanan anda dapat muncul di halaman pertama Search engine. Apakah itu mengenai kesehatan atau kecantikan, orang sekarang tidak mau susah mencari buku kuning. Apalagi mereka yang tinggal di kota kecil yang tidak punya penyedia produk atau layanan itu.
REFERENSI
http://brightcamp.net/5-tahapan-penting-yang-harus-dilakukan-untuk-memulai-sebuah-bisnis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
Langganan:
Postingan (Atom)