Jumat, 24 Desember 2010

Angga F. Arbie (BISNIS PENGETAHUAN INFORMASI MELALUI MEDIA DIGITAL) BISNIS PENGETAHUAN INFORMASI MELALUI MEDIA DIGITAL

Angga F. Arbie (BISNIS PENGETAHUAN INFORMASI MELALUI MEDIA DIGITAL)
BISNIS PENGETAHUAN INFORMASI MELALUI MEDIA DIGITAL

Perkembangan Bisnis Informasi
Selama ini produk yang ditawarkan melalui internet dapat dikategorikan sebagai barang dan jasa. Penjualan produk berupa barang dan jasa memerlukan pengiriman barang dan jasa tersebut dari penjual ke pembeli. Dalam hal ini internet dijadikan sebagai media promosi yang memerlukan proses pengiriman barang dan jasa tersebut secara offline.
Produk berupa informasi digital ini merupakan suatu file dalam bentuk digital yang disimpan di dalam suatu server. File ini kemudian dimasukkan dalam website internet sehingga dapat dilihat oleh semua orang. Orang yang tertarik ingin membeli produk ini setelah melihat penawarannya di internet dapat mengaksesnya setelah mengirimkan konfirmasi pembayaran dan menerima password untuk membukanya.
Peluang yang ditawarkan oleh bisnis ini adalah bahwa setiap orang mempunyai kesempatan untuk melakukan bisnis informasi digital ini. Dengan kemudahan akses internet yang bisa menjangkau sampai ke rumah-rumah semakin membuka peluang ini. Setiap orang dapat melakukan bisnis ini dan pasar yang dituju sudah ada. Apalagi di tahun-tahun yang akan datang semakin banyak orang yang menggunakan internet. Pasar yang ada bisa mencakup dalam negeri bahkan luar negeri. Bayangkan produk yang kita tawarkan bisa dilihat oleh orang-orang di seluruh dunia.

Koran digital
Koran digital atau (bahasa Inggris: e-paper) termasuk ke dalam media yang dimengerti sebagai sarana komunikasi seperti pers, media, media penyiaran (broadcasting) dan sinema yang merujuk pada berbagai institusi atau bisnis yang berkomunikasi dengan para pembaca.
Koran digital ini merupakan koran yang dapat diakses melalui media elektronik seperti komputer atau mobile handphone. Karena perkembangan teknologi, koran yang tadinya berbentuk cetak surat kabar kini tak lagi berbentuk fisik melainkan berbentuk digital atau elektronik. Dalam hal inilah koran mengalami proses digitalisasi dan sudah banyak media massa yang mengembangkan teknologi koran digital ini dan membuat bentuk online dari koran cetak.
Koran digital berisi pesan-pesan atau berita untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai hal aktual atau yang baru saja terjadi. Prinsipnya sama seperti media cetak namun dikategorikan ke dalam media elektronik karena proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis. Contoh dari media elektronik antara lain televisi, radio, internet). Edisi online dari sebuah koran ini memiliki reputasi yang tak kalah dengan koran edisi cetak karena berbagai macam user dapat mengakses koran digital ini dan semakin banyaknya pemasang iklan yang terdapat di website.
Sejarah
Koran digital berkembang pesat sejalan dengan berkembangnya internet yang mulai dipopulerkan pada tahun 1982. Koran digital muncul sebagai bentuk perkembangan teknologi komunikasi dan sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang membutuhkan persebaran informasi yang cepat, mudah, dan instan.
Salah satu koran nasional yang mempelopori berkembangnya koran digital ini adalah koran Kontan yang mulai membuat koran dalam bentuk digital pada 2 Juli 2008 silam. Hari berikutnya, giliran Kompas membuat koran digital Kompas. Dua koran nasional lain yang menjadi pelopor digital adalah harian Republika dan Tempo.

Peluang Bisnis Melalui Internet
Penggunaan internet belakangan ini semakin banyak diminati oleh banyak orang karena dirasakan semakin banyak manfaatnya dalam meningkatkan kinerja dan efektifitas kerja. Internet digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sekaligus meningkatkan keuntungan mereka. Lembaga-lembaga pendidikan berlomba-lomba mempromosikan keunggulan lembaganya melalui internet. Hampar semua bidang usaha berusaha memanfaatkan internet untuk meningkatkan daya saingnya di mata konsumen. Sebaliknya konsumen pun telah memanfaatkan internet dalam memilih produk-produk yang mereka inginkan.
Dewasa ini penggunaan internet tidak terbatas hanya untuk mencari informasi saja, tetapi juga digunakan untuk keperluan lainnya. dengan internet orang yang berada di tempat yang berbeda dan sangat jauh dapat saling berkomunikasi bahkan dapat saling bertemu dan berbicara seolah-olah mereka berada di satu tempat yang sama. Proses semacam ini dapat terselenggara melalui teknik yang disebut dengan video streaming. Dengan menggunakan teknik streaming dimungkinkan juga seorang ibu yang sedang berada di luar negeri karena mendapat tugas belajar misalnya dapat memantau perkembangan anaknya yang sedang bersekolah di dalam negeri. Internet telah menjadikan dunia terasa dekat dan dapat dijangkau oleh semua orang.
Selain itu, internet juga sering dimanfaatkan oleh perusahaan atau perorangan untuk mempromosikan produknya. Dengan mempromosikan produknya melalui internet diharapkan dapat memperluas pasar, sehingga bisa mencapai seluruh tempat di dunia, sekaligus juga meningkatkan keuntungan bisnisnya. Meskipun pengguna internet masih terbatas tetapi ini akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang.
Memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi sudah sangat banyak dijumpai di sekitar kita, tetapi memanfaatkan internet untuk mendapatkan penghasilan mungkin belum banyak yang melakukannya walaupun wacana tentang ini sudah banyak dibicarakan. Salah satu peluang bisnis yang dijalankan melalui internet adalah layanan penyediaan informasi digital. Ini merupakan suatu bisnis yang sangat menarik dan menantang dan memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang. Bisnis ini tidak membutuhkan modal yang besar ataupun proses produksi yang panjang dan rumit yang membutuhkan banyak orang untuk menjalankannya. Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini adalah kemauan dan ide yang kreatif. Selain itu bisnis ini bisa dijalankan seorang diri dan dikerjakan dari rumah.
Bayangkanlah suatu bisnis yang dapat dijalankan selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu. Bayangkan keuntungan yang akan kita peroleh ketika kita menjalankan bisnis semacam itu. Bahkan bisnis yang dapat terus berjalan walaupun kita sedang terlelap tidur. Tentu Anda sepakat bahwa bisnis semacam ini sangat menarik dan menguntungkan, bukan? Ini bisa kita dapatkan jika kita menggunakan internet untuk menjalankan bisnis kita tersebut. Bandingkan dengan pekerjaan yang kita jalankan selama ini biasanya hanya berkisar antara 8 – 10 jam sehari dan lima hari seminggu.
Bisnis ini menjadi semakin besar peluangnya untuk dikembangkan dengan dengan semakin berkembangnya teknologi untuk mengakses internet. Dengan jaringan internet yang semakin luas dan beragam, setiap orang dapat mengakses internet dari rumah dan dapat menjalankan bisnis melalui internet dari rumah. Jika setiap orang dapat mengakses internet dari rumah maka peluang untuk berbisnis melalui internet menjadi semakin besar dan keuntungan yang bisa didapat dari bisnis ini menjadi terbuka untuk diraih.
Contoh koran digital
Hampir semua koran nasional yang ada sudah menyediakan layanan koran dalam bentuk elektronik. Beberapa koran nasional yang sudah dapat diperoleh dalam bentuk elektronik atau digital antara lain: The Jakarta Post, Jawapos, Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia.
Bisnis menjual jasa informasi melalui website
Bisnis ini saya sebut bisnis informasi, seperti menjual ebook dan sejenisnya. Contoh bisnis ini adalah www.kebunemas.com atau www.cafebisnis.com Kedua website ini hanya menjual informasi yang dikemas dalam ebook (elektronik book). Setiap pembeli kemudian mendownload ebook tersebut. Semuanya dilakukan otomatis oleh mesin website.
Masih banyak contoh bisnis seperti ini dan anda bisa dapatkan contoh lain dengan cara search di Google atau Yahoo. Ketikkan saja kata ebook, maka akan muncul ribuan website seperti ini. Tentu saja, mereka ini memiliki keunikan masing-masing.
Produk informasi adalah sumber pengetahuan, mirip konsepnya dengan buku yang biasa dijual di toko buku konvensional seperti Gramedia, Gunung Agung. Namun bisnis informasi yang sama maksudkan adalah bisnis informasi yang bisa diaplikasikan pada sistem otomatisasi internet, atau dengan kata lain produk informasi yang berbentuk digital.
Produk informasi jenis ini bisa dikirim secara digital melalui media internet. Misalnya melalui media email atau download langsung dari website. Produk jenis ini sangat luas dan bermacam-macam, seperti dalam bentuk:
• ¬ e-book
• ¬ website membership
• ¬ software
• ¬ audio video
• ¬ servis periklanan
• ¬ servis hosting web
• ¬ servis pemasaran
¬ dan produk digital lainnya yang bisa dijual dan dikirim melalui Internet.
Bentuk produk yang ingin saya fokuskan dalam pembahasan ini adalah yang dengan bentuk produk www.kebunemas.com dan www.cafebisnis.com, yaitu e-book melalui website membership (keanggotaan). Para customer akan memperoleh username dan password khusus untuk membuka halaman web khusus sehingga bisa mendownload produk utama.
Kenapa Harus Produk Informasi?
Banyak sekali keuntungan yang bisa anda peroleh dengan menjual produk jenis ini. Berikut ini beberapa alasan lain kenapa menjual produk informasi lebih menguntungkan daripada jenis produk lain:
• Bisnis ini tidak membutuhkan gudang penyimpanan produk.
• Pengiriman produk melalui web, sangat mudah, karena pembeli hanya mendownload produk anda
• Tidak ada biaya tambahan untuk menggandakan (copy) produk anda.
• Profit 100% artinya anda bisa memberikan 50% bagian untuk reseller dan sisanya 50% menjadi keuntungan anda.
• Pengiriman instant, pembelian segera terlayani, hanya dengan mendownload produk anda.
• Kegiatan follow up dan penjualan produk produk berikutnya menjadi jauh lebih mudah, karena dilakukan otomatis oleh mesin web anda.
Alasan-alasan mengapa muncul koran digital
1. Berpeluang menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Dalam hal ini, koran digital memudahkan para pembacanya untuk mengakses dimanapun dan kapanpun serta semua orang dapat mengaksesnya secara bebas.
2. Adanya fasilitas hyperlink yang memungkinkan satu koran menggabungkan kekayaan informasinya sendiri dengan informasi-informasi lain dalam internet sehingga informasi yang didapat dari koran digital menjadi semakin lengkap dan aktual.
3. Adanya kemampuan multimedia seperti menampilkan grafik, bunyi, dan video klip dalam dokumen digital secara terpadu dan sinkron yang memungkinkan koran-koran di masa datang akan lebih hidup seperti halnya radio dan televisi.
Karakteristik Ekonomi Digital
Ekonomi digital didefinisikan oleh Amir Hartman sebagai “the virtual arena in which business actually is conducted, value is created and exchanged, transactions occur, and one-to-one relationship mature by using any internet initiative as medium of exchange” (Hartman, 2000). Keberadaannya ditandai dengan semakin maraknya berkembang bisnis atau transaksi perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi antar perusahaan atau pun antar individu. Tengoklah bagaimana maraknya perusahaan-perusahaan baru maupun lama yang terjun ke dalam format bisnis elektronik e-business dan e-commerce.
Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan dalam ekonomi digital, para pemain perlu memahami karakteristik dari konsep yang menjadi landasan karena sangat berbeda dengan ekonomi klasik yang selama ini dikenal. Tidak jarang bahwa perusahaan harus melakukan transformasi bisnis agar dapat secara optimal bermain di dalam arena ekonomi digital. Hal ini disebabkan karena untuk mengimplementasikannya, diperlukan model bisnis yang sama sekali baru. Bagi perusahaan baru (start-up company), untuk terjun ke bisnis ini biasanya lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan lama yang ingin memanfaatkan keberadaan ekonomi digital harus mengadakan perubahan mendasar pada proses bisnisnya secara radikal (business process reengineering).
Don Tapscott menemukan dua belas karakteristik penting dari ekonomi digital yang harus diketahui dan dipahami oleh para praktisi manajamen, yaitu: Knowledge, Digitazion, Virtualization, Molecularization, Internetworking, Disintermediation, Convergence, Innoavation, Prosumption, Immediacy, Globlization, dan Discordance. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing aspek terkait (Tapscott, 1996).
1. Knowledge
Jika di dalam ekonomi klasik tanah, gedung, buruh, dan uang merupakan faktor-faktor produksi penting, maka di dalam ekonomi digital, knowledge atau pengetahuan merupakan jenis sumber daya terpenting yang harus dimiliki organisasi. Mengingat bahwa pengetahuan melekat pada otak manusia, maka faktor intelegensia dari sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan merupakan penentu sukses tidaknya organisasi tersebut dalam mencapai obyektifnya. Pengetahuan kolektif inilah yang merupakan value dari perusahaan dalam proses penciptaan produk dan jasa. Di samping itu, kemjuan teknologi telah mampu menciptakan berbagai produk kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang pada dasrnya mampu membantu manajemen dan staf perusahaan untuk meningkatkan kemampuan intelegensianya (knowledge leveraging). Contoh produk perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat menjadi sistem penunjang pengambilan keputusan adalah decision support system dan expert system. Konsep knowledge management akan menjadi kunci keberhasilan sebuah perusahaan di era ini.
Sumber: Don Tapscott et al, 1996
2. Digitization
Digitazion merupakan suatu proses transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi format digit “0” dan “1” (bilangan berbasis dua). Walaupun konsep tersebut sekilas nampak sederhana, namun keberadaannya telah menghasilkan suatu terobosan dan perubahan besar di dalam dunia transaksi bisnis. Lihatlah bagaimana bentuk gambar dua dimensi seperti lukisan dan foto telah dapat direpresentasikan ke dalam format kumpulan bit sehingga dapat dengan mudah disimpan dan dipertukarkan melalui media elektronik. Hal ini tentu saja telah dapat meningkatkan efisiensi perusahaan karena mengurangi biaya-biaya terkait dengan proses pembuatan, penyimpanan, dan pertukaran media tersebut. Bahkan teknologi terakhir telah dapat melakukan konversi format analog video dan audio ke dalam format digital. Kemajuan teknologi telekomunikasi yang memungkinkan manusia untuk saling bertukar informasi secara cepat melalui email ke seluruh penjuru dunia semakin memudahkan proses pengiriman dan pertukaran seluruh jenis informasi yang dapat di-digitasi. Dengan kata lain, jika produk dan jasa yang ditawarkan dapat direpresentasikan dalam bentuk digital, maka perusahaan dapat dengan mudah dan murah menawarkan produk dan jasanya ke seluruh dunia. Electronic publishing, virtual book store, internet banking, dan telemedicine merupakan contoh berbagai produk dan jasa yang dapat ditawarkan di internet.
3. Virtualization
Berbeda dengan menjalankan bisnis di dunia nyata dimana membutuhkan aset-aset fisik semacam gedung dan alat-alat produksi, di dunia maya dikenal istilah virtualiasasi yang memungkinkan seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan dapat menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia. Di dalam dunia maya, seorang pelanggan hanya berhadapan dengan sebuah situs internet sebagai sebuah perusahaan (business to consumer), demikian pula relasi antara berbagai perusahaan yang ingin saling bekerja sama (business to business). Dalam menjalin hubungan ini, proses yang terjadi lebih pada transaksi adalah pertukaran data dan informasi secara virtual, tanpa kehadiran fisik antara pihak-pihak atau individu yang melakukan transaksi. Dengan kata lain, bisnis dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama 24 jam per-hari dan 7 hari seminggu secara on-line dan real time.
4. Molecularization
Organisasi yang akan bertahan dalam era ekonomi digital adalah yang berhasil menerapkan bentuk molekul. Bentuk molekul merupakan suatu sistem dimana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan. Seperti diketahui, pada masa ini mayoritas organisasi dikelola dengan menggunakan konsep struktur hirarkis atau yang lebih maju lagi struktur matriks. Kedua konsep ini sangat rentan terhadap perubahan sehingga akan memperlambat gerak perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar. Satu hal yang harus diingat adalah bahwa terjun ke dunia maya berarti berhadapan head-to-head dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Perilaku mereka setiap hari akan sangat mempengaruhi struktur pasar dan industri terkait yang seringkali akan merubah berbagai kondisi. Hal ini tentu saja merupakan manifestasi dari persaingan bebas dan ketat yang terjadi disamping merupakan strategi untuk memenangkan rivalitas. Dengan kata lain, perubahan merupakan proses wajar yang harus dilakukan oleh perusahaan. Charles Darwin mengatakan bahwa bangsa yang akan bertahan bukanlah yang paling besar atau paling kuat, melainkan yang paling mampu beradaptasi dengan perubahan.
5. Internetworking
Tidak ada perusahaan yang dapat bekerja sendiri tanpa menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain, demikian salah satu prasyarat untuk dapat berhasil di dunia maya. Berdasarkan model bisnis yang dipilih, perusahaan terkait harus menentukan aktivitas inti-nya (core activity) dan menjalin kerja sama dengan institusi lain untuk membantu melaksanakan proses-proses penunjang (supporting activities). Contoh dari pihak-pihak yang umum dijadikan sebagai rekanan adalah vendor teknologi, content partners, merchants, pemasok (supplier), dan lain sebagainya. Konsep bisnis yang ingin menguasai sumber daya sendiri dari hulu ke hilir tidak akan bertahan lama di dalam ekonomi digital.

6. Disintermediation
Ciri khas lain dari arena ekonomi digital adalah kecenderungan berkurangnya mediator (broker) sebagai perantara terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan. Contohnya mediator-mediator dalam aktivitas ekonomi adalah wholesalers, retailers, broadcasters, record companies, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan klasik yang menggantungkan diri sebagai mediator dengan sendirinya terpaksa harus gulung tikar dengan adanya bisnis internet. Pasar bebas memungkinkan terjadinya transaksi antar individu tanpa harus melibatkan pihak-pihak lain.
7. Convergence
Kunci sukses perusahaan dalam bisnis internet terletak pada tingkat kemampuan dan kualitas perusahaan dalam mengkonvergensikan tiga sektor industri, yaitu: computing, communications, dan content. Komputer yang merupakan inti dari industri computing merupakan pusat syaraf pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan transaksi usaha. Adapun produk industri communications yang paling relevan adalah infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sebagai pipa penyaluran data dan informasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Persaingan sesungguhnya terletak pada industri content yang merupakan jenis pelayanan atau jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan kepada pasar di dunia maya. Ketiga hal di atas merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki dan dikuasai pemakainnya untuk dapat berhasil menjalankan bisnis secara sukses.
8. Innovation
Aktivitas di internet adalah bisnis 24 jam, bukan 8 jam seperti layaknya perusahaan-perusahaan di dunia nyata. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) sangat sulit dipertahankan mengingat apa yang dilakukan seseorang atau perusahaan internet lain sangat mudah untuk ditiru. Oleh karena itulah inovasi secara cepat dan terus-menerus dibutuhkan agar sebuah perusahaan dapat bertahan. Manajemen perusahaan harus mampu menemukan cara agar para pemain kunci di dalam organisasi (manajemen dan staf) dapat selalu berinovasi seperti layaknya perusahaan-perusahaan di Silicon Valley. Konsep learning organization patut untuk dipertimbangkan dan diimplementasikan di dalam perusahaan.
9. Prosumption
Di dalam ekonomi digital batasan antara konsumen dan produsen yang selama ini terlihat jelas menjadi kabur. Hampir semua konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah menjadi produsen yang siap menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat dan komunitas bisnis. Contohnya adalah seseorang yang harus membayar 5 dolar US untuk mendapatkan akses ke dalam sebuah sistem mailing list. Kemudian yang bersangkutan membuat sebuah komunitas mailing list dimana setiap anggotanya harus membayar 1 dolar US kepadanya. Dalam waktu singkat yang bersangkutan telah dapat memperoleh untung dari usaha kecil tersebut. Dalam konteks ini, individu yang bersangkutan dikategorikan sebagai prosumer.
10. Immediacy
Di dunia maya, pelanggan dihadapkan pada beragam perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sama. Dalam memilih perusahaan, mereka hanya menggunakan tiga kriteria utama. Secara prinsip mereka akan mengadakan transaksi dengan perusahaan yang menawarkan produk atau jasanya secara cheaper, better, dan faster dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Mengingat bahwa switching cost di internet sangat mudah dan murah, maka pelanggan akan terus menerus mencari perusahaan yang paling memberikan benefit tertinggi baginya. Melihat hal inilah maka perusahaan harus selalu peka terhadap berbagai kebutuhan pelanggan yang membutuhkan kepuasan pelayanan tertentu.
11. Globalization
Esensi dari globalisasi adalah runtuhnya batas-batas ruang dan waktu (time and space). Pengetahuan atau knowledge sebagai sumber daya utama, tidak mengenal batasan geografis sehingga keberadaan entitas negara menjadi kurang relevan di dalam menjalankan konteks bisnis di dunia maya. Seorang kapitalis murni akan cenderung untuk melakukan bisnisnya dari sebuah tempat yang murah dan nyaman, menjual produk dan jasanya kepada masyarakat yang kaya, dan hasil keuntungannya akan ditransfer dan disimpan di bank yang paling aman dan memberikan bunga terbesar. Segmentasi market yang selama ini sering dilakukan berdasarkan batas-batas waktu dan ruang pun harus didefnisikan kembali mengingat bahwa seluruh masyarakat telah menjadi satu di dalam dunia maya, baik komunitas produsen maupun konsumen.
12. Discordance
Ciri khas terakhir dalam ekonomi digital adalah terjadinya fenomena perubahan struktur sosial dan budaya sebagai dampak konsekuensi logis terjadinya perubahan sejumlah paradigma terkait dengan kehidupan sehari-hari. Semakin ringkasnya organisasi akan menyebabkan terjadinya pengangguran dimana-mana, mata pencaharian para mediator (brokers) menjadi hilang, para pekerja menjadi workoholic karena persaingan yang sangat ketat, pengaruh budaya barat sulit untuk dicegah karena dapat diakses bebas oleh siapa saja melalui internet, dan lain sebagainya merupakan contoh fenomena yang terjadi di era ekonomi digital. Ketidaksiapan sebuah organisasi dalam menghadapi segala kemungkinan dampak negatif yang timbul akan berakibat buruk (bumerang) bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Keunggulan
1. Tampilan lebih menarik karena ditambah dengan gambar bergerak dan iklan. Tidak hanya berupa teks dan tulisan serta tata letak dan desain warna yang lebih banyak dan menarik.
2. Beritanya selalu terbaru. Tidak seperti edisi cetak yang harian atau mingguan. Jika ada berita baru, langsung dapat diunduh dan diunggah sehingga peristiwa yang disajikan semakin aktual.
3. Kemudahan memilih berita mana saja yang akan dibaca. Dengan koran digital akan sangat mudah untuk memilih berita karena semua terpampang di halaman pertama melalui menu preview semua halamannya. Selain itu, artikel yang bisa dibaca menjadi lebih banyak karena mampu diakses sekaligus dalam satu kurun waktu yang sama.
4. Cepat dan bisa disimpan. Tak perlu bersusah membolak-balik karena bisa memilih-milih artikel yang hendak dibaca serta waktu yang lebih singkat untuk membaca koran ini karena mampu mengakses artikel sekaligus dalam satu kurun waktu yang sama. Selain itu, artikel yang penting bisa disimpan dengan cara mengunduh atau dalam format PDF.
5. Tanpa kertas. Sesuai dengan isu pemanasan global saat ini, koran digital memberikan warna bagi gerakan baru untuk menghemat penggunaan kertas dan percetakan. Dengan munculnya koran digital, konten-konten dari sebuah koran dapat langsung diunggah sehingga mengurangi penggunaan kertas dalam proses percetakan yang biasa dipakai oleh media cetak. Ancaman ketersediaan kertas yang semakin menipis semakin berkurang disamping harga kertas yang semakin mahal dan ketersediaanya yang semakin menipis.
6. Memangkas biaya produksi dan pengiriman yang mencapai angka 75 persen dari biaya pengeluaran produksi seluruhnya. Sebagian penerbit melihat inovasi teknologi ini akan membantu mereka meraih iklan online lebih besar lagi dan tetap menjangkau para pembacanya.
7. Praktis dan mudah di dapat di manapun dan kapanpun karena akses koran digital tidak terbatas dengan berkembangnya teknologi internet. Penyimpanan koran digital pun tidak memerlukan sebuah ruang atau tempat yang luas.
8. Tidak membutuhkan modal yang besar
9. Tidak memerlukan proses produksi, karena kita cukup membuat satu file digital dan file tersebut tinggal dicopy (didownload) oleh pembeli. Satu file digital yang kita buat dapat diakses oleh ribuan pembeli/pelanggan. Ini artinya dengan satu file dapat melayani permintaan ribuan pembeli/pelanggan tanpa harus memproduksi secara masal
10. Tidak membutuhkan kantor dan gudang untuk menyimpan barang. Dan dapat dikerjakan di rumah sehingga memperkecil biaya produksi
11. Tidak memerlukan kurir untuk mengantarkan produk kepada pembeli/pelanggan
12. Dapat diselanggarakan secara online yang sangat menghemat waktu, tenaga dan biaya
Bisnis ini merupakan pilihan bisnis yang cerdas karena sistem yang bekerja untuk kita. Sekali kita membuat suatu produk maka kita tinggal menunggu permintaan/pesanan datang kepada kita. Dalam keadaan tidur pun pendapatan mengalir kepada kita. Inilah yang disebut dengan passive income.
Koran Digital sebagai New Media
Metamorfosa media cetak menjadi koran digital membuka peluang dunia baru dalam bisnis online yang disebut dengan New Media atau media baru. Media baru yang dimaksud meliputi berita online, blog, podcast, streaming video, dan social network atau jejaring sosial. Kehadiran koran digital ini mengadopsi segala bentuk dari media baru ini.
Koran digital hadir dalam berbagai bentuk yang antara lain dalam bentuk web, RSS(web feed), dan saat ini yang semakin berkembang adalah bentuk mobile phone dimana koran digital dapat diakses melalui ponsel yang dilengkapi fasilitas 3G dan internet serta konten yang bisa diunduh setiap saat.
Kekurangan
1. Keterbatasan sasaran pasar. Target yang dituju hanya pada kalangan menengah ke atas yang mempunyai fasilitas internet dan mempunyai handphone yang memiliki kanal GPRS. Atau di kalangan para pebisnis dan wirausahawan yang memiliki komputer pribadi atau komputer jinjing yang bisa mengakses layanan internet melalui wifi atau modem internet.
2. Dijadikan lahan bisnis media dan komersil. Terutama karena adanya iklan-iklan bergerak dan video yang hanya mampu diakses menggunakan teknologi Flash dan hanya beberapa pihak saja yang ahli membuat gambar bergerak ini di Indonesia.
3. Loading masih memerlukan waktu yang lama karena kemampuan koneksi internet di Indonesia masih lamban. Kecepatan internet di Indonesia masih jauh dibawah Korea Selatan, Hongkong, China, Singapura dan Jepang yang sudah mencapai angka 16.00 Mbps dan hanya memerlukan waktu sepersekian detik untuk mengakses internet daripada di Indonesia yang masih menghabiskan waktu hingga belasan bahkan puluhan detik dengan kecepatan yang hanya mencapai ratusan kbps saja.
4. Mahalnya biaya internet di Indonesia yang mencapai 17 kali lebih mahal daripada di negara Jepang. Dengan kecepatan yang hanya 256 kbps, para pengguna internet di Indonesia harus membayar sekitar ratusan ribu rupiah per bulan dengan asumsi kuota internet tak terbatas. Selain itu, para pembaca yang mengakses Koran Digital ini melalui telepon genggam mereka menghadapi tagihan biaya yang sama mahalnya karena harga paket yang ditawarkan oleh provider handphone untuk mengakses internet masih relatif mahal.
BENTUK PENGEMASAN INFORMASI
Berdasarkan analisa ketiga hal dalam permasalahan di atas maka selanjutnya perpustakaan dapat menentukan sejauh mana bentuk kemasan informasi tersebut harus diwujudkan. Berikut adalah beberapa contoh bentuk kemasan informasi yang ada sampai saat ini dan relevan digunakan bagi pengguna perpustakaan.
• Publikasi Cetak.
Pengemasan informasi biasanya dapat juga diwujudkan dalam bentuk publikasi cetak seperti Brosur, Newsletter, Prosiding, Indeks Majalah, Indeks Artikel, Kumpulan Artikel Terpilih, Bibliografi, dan bentuk publikasi terseleksi lainnya. Kemasan dalam bentuk publikasi cetak ini akan sangat membantu pengguna dalam menemukan informasi tercetak yang terpilih sesuai dengan bidang kajian dan kebutuhannya. Sehingga pengguna tidak perlu “membuang” waktu untuk menelusur satu demi satu kebutuhan informasinya dalam “belantara” informasi di perpustakaan.
• Media Audio-Visual.
Informasi juga dapat dikemas dalam bentuk Audio-Visual seperti dalam bentuk Audio-Video Cassette, CD- Interaktif, VCD, DVD, dan bentuk lainnya. Kemasan informasi ini merupakan kemasan yang menarik karena akan mengajak pengguna menggunakan informasi dalam bentuk gambar dan suara.
• Pangkalan Data Lokal.
Kemasan informasi juga dapat diwujudkan dalam pangkalan data (database) lokal. Sekitar 2 tahun yang lalu, konsep pangkalan data lokal ini banyak digunakan di Indonesia, terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi ilmiah bagi para pengguna melalui semacam server lokal, baik yang berupa file maupun CD-ROM. Contohnya adalah CD Database ERIC, CD Database Medline, CD-Database Agricola, dan sebagainya.
• Pangkalan Data Online.
Saat ini di Indonesia pangkalan data Online sedang mengalami perkembangan yang cukup baik, baik dengan “membeli” kemasan yang sudah jadi, mengambil dari sumber-sumber gratis maupun membangun sendiri. Kemasan informasi dalam bentuk ini telah memberikan kesempatan akses informasi secara lebih luas tidak terbatas dalam perpustakaan. Hal ini berkat kemajuan teknologi internet yang mau tidak mau harus diikuti oleh perpustakaan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pada penggunanya. Contoh beberapa kemasan informasi siap pakai dalam bentuk pangkalan data online yang diproduksi antara lain EBSCOHost, ProQuest, ScienceDirect, IEEE Database, JSTOR dan lain sebagainya.
Peranan Informasi Dalam Kehidupan
Setiap orang sangat membutuhkan informasi. Setiap aktivitas yang kita jalankan selalu berpedoman pada informasi yang kita peroleh. Misalnya, bila kita mendapatkan informasi bahwa jalan A sangat macet maka kita tidak akan pergi melewati jalan tersebut. Contoh lainnya, apabila kita ingin membeli suatu barang dengan harga yang murah dan kita mendapat informasi bahwa di toko B barang tersebut dijual dengan harga murah dibandingkan toko yang lain, maka kita akan membeli barang ke toko tersebut. Dari uraian di atas tampak informasi memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang. Sedemikian pentingnya informasi itu telah membuat setiap orang berusaha mencari sebanyak-banyaknya informasi yang dibutuhkannya. Informasi penting yang berkualitas dapat meningkatkan pula kualitas kehidupan seseorang.
Informasi tersebar di seluruh dunia dan kita memerlukan cara bagaimana memperoleh informasi tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maka orang menciptakan internet. Dengan adanya internet setiap orang mendapatkan kesempatan memperoleh informasi dari tempat-tempat yang jauh tanpa harus mendatang tempat tersebut. Informasi bisnis sampai ilmu pengetahuan yang tersebar di seluruh dunia dapat kita cari melalui internet. Internet telah memberikan jalan bagi kita untuk memperoleh informasi dengan mudah dan cepat.
Sesungguhnya dibalik peranan penting informasi dan perkembangan teknologi informasi belakangan ini ada suatu peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh setiap orang. Peluang ini masih sangat terbuka dan akan semakin besar kebutuhannya di tahun-tahun yang akan datang. Hal ini dapat terjadi ditunjang oleh kemudahan orang untuk dapat mengakses internet dengan cepat.
Perkembangan yang cepat dari teknologi informasi khususnya internet telah membuka suatu peluang bisnis baru yaitu layanan penyediaan informasi digital melalui internet, seperti yang nanti akan dijelaskan. Peluang ini bertambah besar dengan telah dikembangkannya teknologi yang memungkinkan setiap orang dapat mengakses internet dengan kecepatan tinggi dan dapat dilakukan dari rumah. Tulisan ini dibuat sebagai suatu wacana tentang peluang bisnis informasi digital melalui internet tersebut.
Bisnis Layanan Penyediaan Informasi Digital
Selama ini produk yang ditawarkan melalui internet dapat dikategorikan sebagai barang dan jasa. Penjualan produk berupa barang dan jasa memerlukan pengiriman barang dan jasa tersebut dari penjual ke pembeli. Dalam hal ini internet dijadikan sebagai media promosi yang memerlukan proses pengiriman barang dan jasa tersebut secara offline.
Berbeda dengan proses di atas, apabila produk yang ditawarkan melalui internet berupa informasi digital maka pembeli dapat langsung mengakses produk tersebut secara online tanpa harus menunggu barang atau jasa dikirimkan, tentunya setelah proses pembayaran dilakukan. Ini adalah salah satu kelebihan dari bisnis informasi digital. Informasi digital dapat berbentuk sebuah perangkat lunak (software), sebuah buku elektronik (e-book) atau sebuah video tutorial.
Produk berupa informasi digital ini merupakan suatu file dalam bentuk digital yang disimpan di dalam suatu server. File ini kemudian dimasukkan dalam website internet sehingga dapat dilihat oleh semua orang. Orang yang tertarik ingin membeli produk ini setelah melihat penawarannya di internet dapat mengaksesnya setelah mengirimkan konfirmasi pembayaran dan menerima password untuk membukanya.
Peluang yang ditawarkan oleh bisnis ini adalah bahwa setiap orang mempunyai kesempatan untuk melakukan bisnis informasi digital ini. Dengan kemudahan akses internet yang bisa menjangkau sampai ke rumah-rumah semakin membuka peluang ini. Setiap orang dapat melakukan bisnis ini dan pasar yang dituju sudah ada. Apalagi di tahun-tahun yang akan datang semakin banyak orang yang menggunakan internet. Pasar yang ada bisa mencakup dalam negeri bahkan luar negeri. Bayangkan produk yang kita tawarkan bisa dilihat oleh orang-orang di seluruh dunia.


Menjalankan Bisnis Informasi Digital
Pada dasarnya tidak terlalu sulit untuk menjalankan bisnis informasi digital ini. Langkah pertama untuk menjalankan bisnis ini adalah membuat produk informasi digital yang akan kita tawarkan melalui internet. Produk tersebut dapat berupa audio file, tutorial (pengajaran suatu mata pelajaran/mata kuliah) ataupun buku elektronik (e-book). Informasi berupa audio file dapat dibuat dalam bentuk ceramah, pidato, maupun musik dan lagu. Bentuk audio file dapat digabung dengan file yang lain sehingga dapat berbentuk format multimedia. Ini sangat cocok untuk penyediaan suatu tutorial tentang suatu pelajaran dengan memuat gambar, teks dan suara dalam bentuk presentasi multimedia. Apabila kita merasa menguasai suata pelajaran tertentu dan ingin menginformasikannya kepada orang lain maka ini adalah peluang untuk anda untuk dapat menjual pengetahuan anda tersebut.
Informasi atau pengetahuan yang dapat kita jadikan informasi digital untuk dijual melalui internet dapat kita temukan di sekitar kita. Informasi tersebut biasa berupa hobi, profesi, dan lain-lain. Misalnya profesi kita dalam bidang komputer maka keterampilan dalam bidang komputer yang kita kuasai dapat kita jadikan sebagai informasi digital yang akan kita jual. Setiap informasi yang kita punya dan mungkin diperlukan oleh orang lain adalah sesuatu yang dapat kita jadikan sebagai informasi digital.
Oleh karena setiap orang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang paling menonjol dan paling dikuasai, maka setiap orang dapat menghasilkan suatu produk informasi digital. Ini adalah modal dasar untuk terjun ke dalam bisnis informasi digital. Dan semua orang memilikinya. Siapapun dan dengan profesi apapun dapat melakukan bisnis ini asalkan memiliki kemauan dan gagasan yang kreatif.
Selanjutnya produk informasi digital yang telah kita buat perlu ditawarkan kepada orang lain. Dalam hal ini kita memerlukan suatu website di internet tempat semua produk kita ditawarkan. Memiliki website adalah hal yang mutlak diperlukan buat kita di era internet ini. Website ini dapat berisi informasi tentang produk-produk informasi digital kita yang dapat diakses oleh siapapun di seluruh dunia.
Setelah kita memiliki website yang sudah berada di internet, maka produk kita sudah bisa dilihat oleh orang lain dan kita tinggal menunggu pesanan dari orang yang memerlukan produk yang kita buat tersebut. Selain itu kita juga perlu membuat produk-produk yang lain untuk meningkatkan keuntungan dari bisnis kita. Karena semakin banyak produk yang ditawarkan semakin banyak kemungkinan orang untuk membeli produk kita dan sekaligus memperbesar keuntungan yang bisa didapat. Dari uraian di atas kebutuhan akan akses internet yang mudah dan cepat sangat diperlukan untuk menjalankan bisnis ini.
Sesungguhnya semenjak teknologi internet ini mulai berkembang secara luas penggunaannya, pengetahuan tentang internet menjadi sangat penting untuk diketahui dan pelajari. Pengetahuan ini penting mengingat di tahun-tahun mendatang internet mungkin akan digunakan oleh setiap orang untuk melakukan berbagai aktifitasnya. Internet akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Hal ini telah tampak hari ini dimana internet telah digunakan secara luas. Jadi mulailah belajar apa-apa yang perlu diketahui tentang internet dan selanjutnya mulailah memanfaatkan internet untuk mendapatkan penghasilan.
Memiliki website sendiri merupakan suatu kebutuhan yang penting belakangan ini. Melalui website yang kita miliki kita dapat melakukan banyak hal dan bermanfaat untuk orang banyak. Jika ilmu yang kita miliki kita tulis dan kita taruh di website kita, maka ilmu tersebut akan dibaca oleh orang banyak. Apabila kita menganggap apa yang kita tampilkan di website sangat penting dan pantas mendapatkan bayaran maka kita dapat menjual informasi (ilmu) tersebut. Inilah yang kita sebut berbisnis informasi digital.
TAHAPAN PENGEMASAN INFORMASI
Keputusan sebuah perpustakaan untuk melakukan dan menggunakan kemasan informasi harus diikuti dengan mempersiapkan langkah-langkah yang tepat agar tidak terjadi kesia-siaan. Beberapa langkah yang secara umum dilakukan oleh perpustakaan dalam rangka pengemasan informasi adalah:
1. Orientasi kebutuhan dan tuntutan pemakai/pengguna informasi di perpustakaan
2. Seleksi dan Penetapan Topik informasi yang akan dikemas. Penetapan dan seleksi ini biasanya akan melibatkan ide-ide dan masukan dari staf ahli, produsen produk kemasan informasi, konsumen produk & jasa informasi, karyawan, dan manajemen puncak.
3. Menentukan bentuk kemasan informasi
4. Penetapan strategi pencarian informasi yang akan dikemas
5. Penetapan lokasi informasi dan cara mengaksesnya
6. Pengolahan informasi, mengevaluasi, dan mensitir informasi
7. Mengemas informasi dalam bentuk yang telah ditetapkan
8. Mengevaluasi produk yang dikeluarkan dan proses pembuatannya
Pada kasus penentuan kemasan informasi dalam bentuk non cetak terutama pangkalan data sering kali tidak semua langkah di atas dilakukan. Hal ini dikarenakan produk dalam bentuk pangkalan data sering kali merupakan produk kemasan informasi yang siap pakai, karena prosedur seleksi informasi dan proses pengolahan hingga menjadi produk sudah dilakukan oleh produsen. Pada kasus ini posisi perpustakaan adalah sebagai user selector dan user evaluator saja.
DAMPAK EKONOMIS PENGEMASAN INFORMASI
Pengemasan informasi merupakan bagian dari sebuah usaha ekonomis dari perpustakaan atau penyedia informasi yang juga akan membawa dampak ekonomis bagi perpustakaan /penyedia informasi dan juga masyarakat/pengguna yang memanfaatkannya. Beberapa dampak ekonomis dari adanya pengemasan informasi diantaranya adalah:
1. Perpustakaan mampu menyediakan kemasan-kemasan informasi yang siap pakai yang dapat dijual kepada masyarakat/pengguna dengan segmentasi yang telah ditentukan, misal informasi bidang kedokteran yang terkemas akan sangat berguna bagi para praktisi dan pemerhati di bidang kedokteran.
2. Banjir informasi yang terus menerus apabila tidak ditangani oleh perpustakaan akan membawa dampak pada pembengkakan cost perawatan dan pengelolaan, sehingga apabila dibandingkan dengan biaya yang dihasilkan dari pemanfaatan informasi akan sangat tidak signifikan. Dengan pengemasan informasi maka perpustakaan dapat menekan biaya (cost) bagi perawatan dan pengelolaan, sekaligus dapat memanfaatkan hasilnya sebagai bentuk layanan “penjualan informasi” di perpustakaan kepada pengguna yang membutuhkan.
3. Bagi pengguna, adanya kemasan informasi ini akan memotong biaya dan juga waktu yang dibutuhkan oleh pengguna dalam mencari, memilih, dan memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan pengguna dengan mudah mendapatkan kemasan informasi yang siap pakai dan disediakan oleh perpustakaan secara mudah, cepat, tepat dan hemat waktu. Misalnya, untuk mendapatkan informasi tertentu di perpustakaan, pengguna cukup mengakses database perpustakaan melalui internet yang menyediakan berbagai koleksi digital hasil kemas informasi di berbagai bidang.
4. Pengemasan informasi ini merupakan peluang komoditas bagi perpustakaan yang berpotensi sebagai bidang usaha informasi di perpustakaan yang akan mampu menghasilkan pemasukan. Hal ini tentunya akan membantu melepaskan image perpustakaan sebagai “cost institution” menjadi “benefit institution”. Artinya perpustakaan tidak lagi dianggap sebagai lembaga yang hanya “menyedot” biaya dan punya ketergantungan terhadap biaya, menjadi perpustakaan yang mampu memberikan keuntungan dan membiayai kegiatannnya sendiri. Misalnya perpustakaan mengeluarkan produk kumpulan artikel dalam bidang X yang dikemas baik menggunakan media digital (CD, Disket, etc) maupun cetak yang dapat dipasarkan (dijual) kepada pengguna dengan segmentasi tertentu (sesuai dengan bidang X tersebut). Contoh: Perpustakaan Fakultas Kedokteran mengeluarkan produk “Kumpulan Artikel Bidang Kedokteran khusus masalah Flu Burung” yang dapat dijual kepada dokter maupun masyarakat umum yang “konsen” terhadap permasahan flu burung ini.

Pengaruh Digital Megazine Terhadap Bisnis Penerbitan
Perkembangan teknologi informasi semakin hari semakin berinovasi dan sangat mengagumkan. Kita masih ingat bahwa sebuah lagu atau film yang disimpan dalam pita analog sebesar piring atau papan hanya untuk pemutaran film berdurasi 2 jam, kita juga masih ingat bagaimana tumpukan kertas ujian dan catatan yang menumpuk yang masih manual atau ratusan bundel photo yang bingung menyimpan karena berjumlah ribuan bahkan ratusan. Kini semua itu mungkin menjadi sebuah hal unik kalau masih tetap dilakukan karena banyak teknologi yang mampu merubah semuanya menjadi lebih mudah dan efisien. Kita ambil contoh adalah Digital Megazine.
Sekilas Digital Megazine dan Bisnis Penerbitan
Digital Megazine merupakan sebuah produk teknologi informasi yang mampu menampikan model bacaan baru dalam formal digital. Kehadiran Digital Megazine tentu sangat berpengaruh kepada model membaca masyarakat. Sebelumnya, hampir tak terbayangkan kita dapat membaca majalah berformat digital, yang bukan hanya dalam bentuk Web atau file PDF, Word, Photoshop atau sejenisnya melainkan dalam berbagai formal sesuai dengan keinginan. Kita dapat membaca majalah berformat digital dengan konten yang sama, desain grafis yang sama, tampilan yang sama dan membalik-balik halamannya, termasuk halaman iklan, sama seperti membaca majalah berformat cetak, tetapi dapat disimpan dan dibaca di komputer desktop, laptop atau PC tablet. Selain memberi pengalaman membaca yang baru, lebih fleksibel, interaktif dan menyenangkan, juga memungkinkan Anda membawa puluhan majalah tanpa harus menenteng tumpukan kertas yang sangat tebal sebagaimana saat ini.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli majalah digital inipun, saat ini, karena bersifat digital yang dapat download melalui Internet langsung ke desktop atau laptop atau PC tablet Anda ( platform -nya MacOS X, Windows dan PC tablet) relatif jauh lebih murah dibandingkan edisi cetaknya.
Ambil contoh data yang didapatkan pada tahun 2005, majalah Business Week , yang terbit setiap minggu hanya mengenakan biaya pembelian sebesar USD45,97 per tahun (hemat 82% dibandingkan kalau membeli edisi cetaknya), Popular Science , yang terbit bulanan, hanya USD15,95 per tahun atau hemat 67%, Harvard Business Review hanya dihargai USD118,00 setahun atau hemat 42% dan masih banyak majalah lainnya.
Dibalik itu semua yang merupakan dampak positif yang tidak diperlu diperhitungkan lagi, ada dampak negatif yang dapat memukul habis bisnis penerbitan khususnya di Indonesia tentunya dengan beberapa kriteria sehingga Digital Megazine benar-benar bisa menggoyahkan bisnis penerbitan yang masih bersifat manual dan hardcopy.
Lebih dalam mengenal dampak Digital Megazine bagi Bisnis Publishing
Banyak berbagai alasan masyarakat untuk lebih mudah menggunakan majalah berformat digital daripada harus menggunakan edisi cetaknya, walaupun sebagian masyarakat yang lebih nyaman membaca edisi cetaknya langsung. Secara perlahan fenomena ini akan sangat membahayakan bagi bisnis publishing yang tidak mau berinovasi dan melebarkan sayapnya merambah bisnis digital publishing atau sebaliknya bahkan menjadi ceruk bisnis baru yang dapat menghasilkan profit dari sisi lain.
Kebanyakan di Indonesia, bisnis publishing memposisikan digital megazine sebagai nilai tambah saja dan sepertinya tidak sadar kalau dengan implementasi digital megazine dapat mengurangi pendapatan dari edisi cetak. Kita lihat contoh, Pikiran Rakyat menerbitkan Pikiran Rakyat CyberMedia, ada sebagian orang yang lebih nyaman baca diinternet daripada harus pergi ke loper koran untuk mendapatkan edisi cetaknya, begitu pula dengan Galamedia, karena konten yang ada di edisi cetak dengan yang dionline hampir sama dan bisa sama, maka banyak pembaca yang lebih nyaman baca di internet, selain mudah, edisi-edisi sebelumnyapun masih bisa kita buka. Kalau misalkan pembangunan Pikiran Rakyat Online tidak menjadi ceruk bisnis baru bagi PR maka bayangkan apabila dikemudian hari seluruh masyarakat sudah terhubung dengan jaringan internet broadband. Lain kasusnya dengan majalah komputer Chip, selain edisi cetaknya, majalah chip juga menyediakan edisi digitalnya, ketika satu file majalah disebarkan ke ribuan orang maka secara otomatis pembaca tadi akan berfikir dua kali untuk melihat edisi cetaknya.
Seperti diungkapkan sebelumnya, masalah yang berkembang saat ini adalah dimana Perusahaan bisnis penerbitan tidak menggunakan produk teknologi informasi ini menjadi sesuatu ceruk bisnis baru yang justru dikemudian hari bisa membunuh bisnis fokus perusahaan itu. Jadi dapatlah diberikan beberapa point dampak adanya digital megazine yang merugikan bagi bisnis penerbitan :
1. Bisnis Publishing yang tidak memproduksi dalam format digital dianggap bisnis yang tidak "ngeh" dengan teknologi.
2. Perusahaan penerbitan akan menjadi merugi apabila memproduksi digital megazine tetapi hanya untuk tambahan saja bukan menjadi ceruk bisnis baru.
3. Masyarakat secara lambat laun akan mulai merubah kebiasaan membaca dari format cetak menjadi format digital sejalan dengan pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi di Indonesia dan semakin murahnya berbagaimacam produk hardware. Ketika sebuah bisnis publishing atau penerbitan tidak mempersiapkan diri untuk hal ini maka akan tertinggal oleh yang lainnya.
Intinya, adanya digital Megazine akan menjadi sebuah virus pembunuh bisnis publishing apabila si perusaaan itu tidak mau menginplementasikan dengan konsep yang matang, karena kurangnya konsep dalam implementasikan justru akan berdampak pada berkurangnya oplah cetak.
Bagaimana supaya Pengaruh Negatif keberadaan Digital Megazine tidak dominan bagi bisnis penerbitan ?
Sebuah pertanyaan yang menarik, semua masyarakat bisnis penerbitan tentu ingin berprofit tinggi dan menguntungkan. Ada beberapa terapi dan rekomendasi yang bisa dilakukan.
1. Buat Konsep Implementasi TI yang matang.
Ketika sebuah perusahaan apapun akan mengimplementasikan teknologi informasi tentunya harus dibuat konsep yang matang, termasuk pembangunan infrastrukur dalam produksi digital Megazine
2. Mulai membuat Digital Megazine
Ada satu hal yang menarik, pembuatan megazine saat ini jarang diikuti dengan konsep yang matang yang justru berakibat pada berkurangnya oplah cetak. Oleh karena itu konsep pembangunan edisi digitalnyapun memerlukan konsep yang handal sebagai contoh :
• Penggunaan DRM (Digital Right Management) dalam distribusi Digital magazine.
• Pembuatan Digital Megazine yang berbeda dengan edisi cetak, ada konten yang boleh sama, namun ada sesuatu yang berbeda dari keduanya dan sama-sama dominan, ambil contoh ada konten-konten cetak yang tidak ada dalam digital atau sebaliknya.
• Mulai menerapkan model pembayaran untuk Digital Edisi, walapun itu hanya setengah harga dari oplah cetak, setidaknya jadi peluang bisnis baru bagi daerah yang tidak terjangkau distribusi.
Digital dan Cetak harus saling Mengisi
Maksudnya adalah ketika kita membangun digital version maka setidaknya harus ada share informasi dari keduanya, ambil contoh pikiran rakyat, di edisi cetaknya bisa mencantumkan iklan tentang Media Online dan Digitalnya dan sebaliknya. Semua ini menunjukan bahwa kehadiran Digital Megazine sangat berpengaruh bagi bisnis penerbitan di Indonesia, dampaknya tergantung dari bisnisnya itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar